7 Tips Menurunkan Berat Badan Selama Bulan Puasa

Friday, May 3, 2019

7 Tips Menurunkan Berat Badan Selama Bulan Puasa
Photo by Total Shapes on Unsplash


Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, ya. Pastinya momen puasa tahun ini selalu dinanti seperti tahun-tahun sebelumnya. Suasana Ramadhan sudah kental banget, nih. Dimulai dari munculnya kurma di supermarket hingga banyaknya jumlah sirup yang dijual di toko. Kamu merasa nggak, sih, kalau kedua jenis makanan ini jumlahnya jadi banyak ketika Ramadhan tiba saja? Belum lagi iklan sirup di televisi yang dibuat bersambung dan seru. Lucu dan kocak memang, tetapi ada hal lain yang lebih menarik untuk kita bahas, lho. Apa? Salah satunya adalah menurunkan berat badan saat bulan puasa.

Ngapain diet segala saat Ramadhan? ‘Kan sudah pasti berat badan akan turun karena kita makan lebih sedikit daripada biasanya. Eits! Siapa bilang? Tidak semudah itu, Ferguso…haha. Kenyataannya, masih banyak orang yang berat badannya justru naik saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan sebulan penuh. Miris banget, ‘kan? Pastinya termasuk saya juga…kwkwk.


Kalau kamu termasuk orang yang memiliki berat badan ideal atau cenderung kurus dan normal, tips di bawah ini tidak berlaku. Tips yang akan saya share kali ini khusus buat kamu yang merasa badannya sudah mulai berat, nggak fit, ngerjain sesuatu jadi malas, dan pengen banget menurunkan berat badan minimal biar terasa sehat.


Sejatinya diet itu memang jangan ngejar kurus dan langsing saja. Karena kalau sudah salah niat, ujung-ujungnya jika target nggak terpenuhi malah jadi rusak pola makanmu disebabkan balas dendam. Ada yang begini nggak, ya? Atau hanya saya saja? Haha.


Selama sebulan kemarin saya memang menerapkan OCD. Memang nggak ketat banget alias nggak kaku sama diri sendiri. Apalagi sampai menyiksa diri sendiri karena keinginan menurunkan berat badan. Saya masih makan nasi padang, masih makan cokelat dan cake, saya juga masih makan menu enak lainnya. Itulah enaknya OCD memang, ya. Tapi, jujur setelah sebulan menjalankan OCD, nafsu ngemil dan makan berlebihan jauh lebih mudah untuk dikontrol. Makan jadi lebih sedikit dan susah makan banyak seperti dulu. Badan jadi enteng dan pastinya merasa jauh lebih sehat daripada sebelum-sebelumnya.


Saya juga sempat memikirkan soal usia yang tahun depan Insya Allah akan memasuki kepala tiga. Setelah itu, pastinya kondisi tubuh saya tidak akan sebaik saat saya masih remaja. Pernah ngobrol sama sahabat yang badannya mungil dan terlihat ideal, tetapi ternyata kolesterolnya tinggi. Bisa dipastikan juga dipengaruhi faktor usia sehingga apa yang tampak dari luar tak sama dengan yang benar-benar terjadi di dalamnya.


Kebayang saja yang kurus bisa sampai seperti itu, apalagi yang gemuk? Hiks. Karena itu juga akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti OCD dan hasilnya memang jauh lebih nyaman untuk saat ini. Makan ya tetap makan seperti biasa. Bedanya porsi nasi jadi sedikit, bukan karena lebay menghindari nasi, tetap makan nasi, tetapi karena sejak awal mengurangi porsi makan, alhasil jadi berpengaruh juga sama jumlah nasi di piring saya yang awalnya bisa penuh sekarang cukup 3 sdm saja. Kalau masih lapar banget? Nambah lagi nggak masalah asalkan tahu porsinya.


Di dalam Islam pun sebenarnya kita juga diajarkan untuk tidak berlebihan, ‘kan? Jadi, banyak sekali hal positif yang saya dapatkan selama menjalankan OCD ini. Tapi, yang mungkin sering bikin galau adalah sisa makanan yang ternyata semakin menumpuk dan menggunung di kulkas…kwkwk. Anak-anak makan nggak habis, saya simpan, karena mustahil saya menghabiskannya seperti yang sudah-sudah. Yang ada malah percuma saya menjalankan OCD jika akhirnya masuk mulut saya lagi. Itu ujian banget terutama di awal-awal…haha. Apalagi saya selalu diajarkan oleh orang tua untuk selalu menghargai makanan dan tidak mudah membuangnya. Sehingga tak salah jika dulu saya jadi ‘tempat sampah’ di rumah…kwkwk.


Apa yang Menyebabkan Berat Badan Naik Meskipun Telah Berpuasa Selama Sebulan Penuh?


Banyak dari kita yang salah menerapkan pola makan yang sehat saat bulan Ramadhan. Buka puasa memang sebaiknya dengan yang manis-manis, karena itu bisa mengembalikan energi kita yang sudah berkurang selama seharian penuh. Tapi, tidak dengan makan kolak satu mangkuk penuh juga kali, makan es buah, dan sirup yang kadar gulanya tinggi banget.


Kebiasaan ini memang terus kita lakukan, ya. Kita pikir, setelah seharian berpuasa, selebihnya boleh makan sepuasnya. Padahal nggak begitu juga. Karena itulah, berat badan kita justru bertambah selama bulan puasa. Subhanallah, saya banget ini…kwkwk.


Di Jakarta, saya baru tahu kalau buka puasa itu juga identik dengan makan gorengan, lho. Kalau di kampung halaman dulu, kita nggak terlalu suka makan gorengan buat camilan saat berbuka. Paling gorengan seperti tempe atau bakwan itu dimakan sebagai lauk pelengkap saja. Nggak banyak ngemil pokoknya.


Tapi, di Jakarta, apalagi kalau kita ngabuburit, duh gorengan menggoda banget dan melambai-lambai minta dibawa pulang…kwkwk. Nah, kebiasaan begini juga mempengaruhi berat badan kita meskipun sebulan penuh puasa tanpa bolong. Miris tapi enak, ya? Siapa yang mampu menolak gorengan? Haha.


Ada baiknya kita tetap mengonsumsi makanan yang ada di rumah, tetapi dengan porsi secukupnya saja. Berbuka dengan yang manis tidak selalu harus dengan sirup satu gelas penuh plus es batu yang banyak, tetapi bisa juga dengan kurma atau buah yang kandungan gulanya alami.


Sejak menjalankan OCD, saya juga mengurangi minuman manis apalagi minuman ringan kemasan. Mending minum air putih, boleh dingin atau hangat. Malah disarankan air putih dingin karena itu bagus untuk orang yang sedang diet.


Tips Menurunkan Berat Badan Saat Bulan Puasa



Tips ini memang belum saya jalankan karena saya baru menjalankan OCD pada April lalu. Jadi, tahun kemarin saya masih sembarangan banget makan dan minum terutama saat bulan Ramadhan. Tapi, setelah menjalankan OCD, saya merasa semuanya berubah drastis, sih. Insya Allah, di bulan Ramadhan ini saya bisa menerapkan cara ini dengan lebih mudah dan pastinya tanpa menyiksa diri. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menurunkan berat badan saat bulan puasa?


1. Ganti Segelas Sirup Manis denga 1-3 Butir Kurma


Zaman dulu, yang manis-manis itu adanya buat segar atau kurma. Belum ada sirup pastinya, ya apalagi es buah dengan siraman susu kental manis..haha. Kita bisa mulai mengubah kebiasaan berbuka dengan yang manis menjadi lebih sehat. Contohnya dengan sebutir kurma atau potongan buah dalam jumlah sewajarnya saja.


Jangan suka lebay kalau makan terutama saat baru berbuka puasa. Ada baiknya setelah membatalkan puasa, kita shalat Maghrib dulu supaya nafsu untuk makan kembali normal. Kalau langsung berbuka, pastinya jiwa kalapnya masih kental banget, Sodarah…haha.


2. Minum Lebih Banyak Sebelum Makan


Ada banyak manfaat yang bisa dipetik saat kita minum lebih banyak sebelum makan, misalnya 30 menit sebelum makan. Salah satunya bermanfaat menurunkan berat badan dan melancarkan proses pencernaan. Banyak minum air putih atau minuman lain tanpa kalori sebenarnya dilakukan oleh kami yang menjalankan OCD setiap hari.


Yang baru saya tahu adalah, ketika kita merasa lapar, belum tentu itu tanda kalau kita benar-benar lapar dan butuh makan, lho. Bisa jadi itu sinyal dehidrasi atau kurang cairan. Jadi, ketika menjalankan OCD, diharuskan minum air putih yang banyak setiap hari. Hasilnya? Memang rasa lapar jarang muncul.


Nah, saat berpuasa pun demikian, kita harus pintar-pintar mengatur waktu untuk minum air putih supaya saat nanti sedang berpuasa, kebutuhan cairan di dalam tubuh tetap tercukupi. Bisa dicicil hingga menjelang tidur dan saat sahur, ya.


3. Kurangi Gorengan


Bisakah kita menghindari gorengan? Karena saya merasa tidak akan mampu, maka saya katakan kurangi dan batasi saja konsumsi gorengan saat bulan puasa…hehe. Mudah menyerah sekali saya ini…kwkwk. Sekali waktu kita pasti ingin menyantap gorengan atau fast food di mall, ‘kan? Nggak perlu terlalu ketat membatasi diri karena saya pribadi khawatirnya justru kita malah lebih kalap setelahnya. Kecuali kita sudah memulainya sejak lama.


Jadi, mending mengurangi dan tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan makanan favorit kita. Bagi yang sudah biasa diet, hal semacam ini nggak akan terlalu sulit dihindari, kok. Saya yang baru diet sebulan aja dengan aturan yang masih longgar mampu menahan diri, apalagi kamu yang sudah diet bertahun-tahun.


 4. Konsumsi Protein dalam Jumlah yang Cukup


Jangan takut mengonsumsi protein saat sahur dan berbuka. Sebab kita juga butuh protein yang cukup, lho. Bahkan protein memang disarankan karena membuat kita lebih tahan lapar. Protein nggak harus yang mahal, kok. Telur atau ayam juga bisa kita konsumsi dengan catatan tetap dalam jumlah yang wajar terutama buat kamu yang seperti saya, malas olah raga dan kerjaannya hanya duduk di depan laptop sambil mengerjakan naskah yang sudah mepet deadline…kwkwk.


5. Konsumsi Karbohidrat Kompleks


Ada baiknya kita konsumsi karbohidrat kompleks yakni karbohidrat yang mengandung serat tinggi sehingga lebih sulit dicerna tubuh dan dapat bertahan lebih lama. Nah, kita kayaknya agak kesulitan menerapkan ini, ya? Terutama bagi kita pencinta nasi putih, nggak ada nasi nggak kenyang…kwkwk. Tapi, sebelum kamu menyerah oleh keadaan (halah), kita cari tahu dulu apa saja makanan yang termasuk dalam jenis karbohidrat kompleks ini, ya!


a. Beras Merah


Kayaknya agak susah bagi saya untuk makan beras merah…haha. Nggak suka. Hambar dan agak gimana…hiks. Tapi, beras merah memang bagus banget dikonsumsi, lho.


Bagi yang tidak bisa lepas dari nasi, konsumsi beras merah sepertinya bisa jadi solusi karena mengandung serat lebih banyak ketimbang beras putih yang biasa kita konsumsi. Tapi, kalau saya masih belum kepikiran untuk pindah haluan ke sini. Secara saya masih suka makan nasi padang sebungkus berdua sama suami. Kalau nasi padangnya jadi nasi merah, ‘kan aneh, ya? Haha.


b. Oatmeal


Ada teman yang bercerita bahwa suaminya suka konsumsi oatmeal bersama menu lain yang biasa kita konsumsi. Intinya oatmeal menjadi pengganti nasi. Memang sangat baik terutama bagi yang sedang menjalankan program diet, tetapi saya nggak suka oatmeal, Sodarah…haha. Ini ceritanya diet tapi nggak mau diatur? Iya, itulah saya…haha.


Oatmeal ini dapat membuat kita kenyang lebih lama dan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sangat berguna apalagi jika dikonsumsi dengan rutin dan tentunya dalam porsi yang wajar juga, ya.


c. Biji-bijian dan Kacang-kacangan


Kedua jenis makanan ini termasuk dalam jenis karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi dan baik untuk pencernaan serta dapat mengontrol kadar kolesterol dalam darah.


Nah, untuk jenis karbohidrat kompleks yang mengandung pati lebih banyak termasuk juga di dalamnya sereal, oat, jagung, kentang, dan gandum.


Kamu mau konsumsi yang mana? Kacang-kacangan termasuk juga gado-gado bumbu kacang dengan isian lontong, tempe, tahu, dan aneka sayuran plus kerupuk nggak ya? Haha. Halu banget ini, mah…kwkwk.


Dan masih banyak lagi jenis karbohidrat kompleks yang sangat dianjurkan bagi kita yang sedang menjalankan diet atau ingin tubuh lebih sehat. Oke, kita lanjut pada poin berikutnya, ya!


6. Olahraga Sebelum Berbuka


What? Apakah kamu ingin kita pingsan, Guys? Haha. Nggak usah lebay, deh. Kita nggak perlu olahraga di siang hari yang bikin kita tiba-tiba ingin pingsan. Cukup olahraga ringan sekitar 30 menit sebelum berbuka. Kenapa? Karena setelah seharian menahan lapar, nggak ada makanan yang dibakar di dalam tubuh. Saat kita olahraga, yang dibakar nyatanya adalah lemak, Sodarah! Jadi, olahraga saat berpuasa itu nggak boleh dihentikan apalagi dilupakan karena sangat berguna menurunkan berat badan.


Apa kabar dengan saya? Apakah saya mampu melakukannya? Biasanya saya justru mager menjelang berbuka. Atau menyiapkan sambal terasi dan lalapannya. Kebayang yang ada diet malah gagal, ya? Haha.


7. Makan Secukupnya


Sebenarnya, ini tidak hanya berlaku saat puasa saja, lho. Bahkan untuk sehari-hari pun kita harus menerapkan ini. Makan secukupnya saja, sewajarnya, jangan berlebihan dan mengikuti hawa nafsu. Apalagi saat berbuka, rasanya semua makanan ingin sekali disantap saat itu juga. Kenyataannya, setelah itu kita sakit perut dan kenyang tak wajar alias berlebihan banget. Jangan lakukan itu, ya.


Jika tips di atas bisa kita terapkan saat bulan Ramadhan nanti, saya percaya berat badan kita Insya Allah akan turun, minimal nggak naik seperti tahun kemarin. Memang butuh perjuangan untuk melakukannya. Karena itu tidak mudah, ada baiknya kita juga belajar mengontrol makan kita, jangan seadanya dimasukkan ke dalam perut semua. Kontrol dan kontrol. Santap makanan sewajarnya dan jangan lupa baca basmalah pastinya…hehe.


Sebagian orang mungkin mirip dengan saya, susah mengunyah makanan dengan pelan dan dalam waktu cukup lama. Kayaknya baru ngunyah beberapa kali, makanan di mulut sudah turun saja ke perut…kwkwk. Ada yang begini?


Awalnya saya merasa bahwa ini adalah kebiasaan buruk sejak kecil yang bisa jadi diajarkan atau dibiasakan karena melihat orang-orang di sekitar saya melakukan hal yang sama. Tapi, kenyataan lain saya lihat pada kedua putra saya. Si sulung cenderung seperti ayahnya, ngunyah lamaa banget sampai halus baru ditelan, sedangkan si bungsu (apalagi kalau lagi makan rawon), Masya Allah sekali hingga dua kali kunyah saja lenyap dari mulut…kwkwk. Yah, bisa jadi itu memang karena kebiasaan melihat cara orang tuanya makan.


Kebiasaan mengunyah terlalu cepat itu memang bikin gemuk. Jadi, ada baiknya kita belajar untuk mengunyah makanan hingga benar-benar lumat, bukan hanya supaya kita nggak gemuk saja, tetapi juga supaya pencernaan kita lebih sehat.


Ada banyak PR yang harus saya kerjakan selain menurunkan berat badan. Yakni mulai menjaga pola makan supaya lebih sehat, mengunyah makanan lebih lama, dan olahraga. Oke, yang terakhir ini agak berat…haha. Nggak yakin gitu bisa atau nggak secara kerjaan saya hanya mondar mandir di dalam rumah. Ya Allah, ujian banget, ‘kan?


Yuk, tetap semangat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan nanti. Semoga segala salah dan khilaf saya dimaafkan. Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi teman-teman yang menjalankan.


Salam,

Comments

  1. Biasanya aku turun 2kg klo puasa, semnagat nih cz udah 2th ga puasa karena menyusui. Alhamdulillah udah sapih jadi puasa lagi insya allah

    ReplyDelete
  2. Wah Alhamdulillah ya mbak sudah bisa puasa lagi :)

    ReplyDelete