Monday, June 26, 2023

Beratnya Perjuangan Orang Tua Hari Ini

Beratnya Perjuangan Orang Tua Hari Ini
Photo by Daiga Ellaby on Unsplash


Adakah yang merasakan hal sama? Merasa berat ketika mendidik dan menjaga anak-anak di zaman sekarang. Terlalu banyak rintangannya yang mesti dihadapi. Tantangan yang tidak mudah. Bahkan untuk selesai dengan diri sendiri pun belum sepenuhnya beres.


Waktu ada acara di kelas si bungsu kemarin, saya sempat ngobrol dengan teman sesama wali murid. Ngobrolin tentang anak-anak kami yang baru selesai di kelas 6 tahun ini. Betapa tidak mudah mendidik dan menjaga mereka di zaman digital seperti sekarang. Di mana kebanyakan teman-teman mereka sudah ada yang pacaran, punya gadget sendiri, sampai nggak punya motivasi buat belajar saking nyandunya sama gadget.


Saya pribadi juga merasakan hal yang sama. Hanya saja, tinggal sendiri tanpa orang tua membuat semua jauh lebih mudah. Kenapa? Karena kebanyakan teman saya merasa kesulitan untuk konsisten pada anak-anak disebabkan perbedaan prinsip mendidik antara dirinya dengan orang tua yang sudah menjadi eyang. Siapa pun tahu, eyang itu sayang banget sama cucunya apalagi cucu pertama. Kalau perlu, semua permintaannya bakalan dituruti. Ujung-ujungnya, eyangnya dijadikan tempat pelarian ketika dia melakukan kesalahan.


Kita sebagai seorang anak juga bakal kesulitan jika mesti berdebat dengan orang tua apalagi jika mereka tidak mau memahami pilihan kita.


Saya pernah mengalaminya ketika mudik, di mana anak saya waktu itu memainkan nasi, yang dianggap suami tidak mesti dilakukan meski oleh anak kecil. Akhirnya, suami menegurnya, tapi kemudian dibelain sama eyangnya. Suami berusaha tetap pada pendirian dan berusaha menjelaskannya dengan baik pada orang tua. Usia kecil bukan alasan untuk membolehkannya melakukan apa pun, apalagi jika itu tidak baik. Jangan mentang-mentang masih anak-anak, semua jadi dimaklumi. Justru karena masih anak-anak, kita mesti mengajari hal yang benar padanya supaya suatu hari nanti tidak melakukan hal yang keliru.


Tantangan Luar Biasa di Zaman Digital

Pernah nggak sih mendengar ada anak kecil yang kecolongan nonton video tidak pantas, entah nggak sengaja dari gadget orang tuanya, nonton bareng teman, dan sebagainya?


Cerita seperti ini tidak hanya saya dengar dari jauh, tapi dialami oleh teman-teman anak saya. Jujur saya kaget, tapi melihat banyak anak di zaman sekarang pegang gadget sejak kecil tanpa pengawasan, rasanya ya wajar jika sampai kecolongan.


Mungkin, orang tua di luar sana tidak pernah berpikir bahayanya gadget yang diberikan pada anak-anak yang mestinya belum punya dan belum siap secara mental. Apalagi jika tanpa pengawasan, mereka bisa pengin tahu apa saja dan membuka banyak video tanpa batasan.


Sebelum anak punya gadget, hal yang lebih penting adalah mengedukasi mereka tentang bahaya di dunia maya. Bertahun-tahun lalu, sebelum pegang gadget semudah hari ini, saya pernah membuat buku edukasi untuk anak saya sendiri. Saking gabutnya, ya..hihi. Saya berusaha mengajari anak-anak sesuai usia mereka tentang pornografi, negatifnya terlalu banyak main games, serta bahayanya mengenal orang asing di dunia maya.


Anak-anak mulai memahami bahwa di dunia maya itu isinya bukan hanya senang-senang dan bikin happy. Ada orang yang pengin jahat sama kita, salah satunya dengan membuat video-video porno yang bikin otak kita jadi rusak dan candu. 


Jadi, ketika anak-anak tanpa sengaja mendengar atau melihat hal-hal yang tidak pantas, mereka mestinya menutup gadget, menjauh, bukan malah penasaran. Kenapa? Karena mereka sudah paham itu apa dan seperti apa bahayanya.


Nah, saya pikir, inilah yang jarang orang tua sampaikan pada anak-anak sebelum memberikan gadget. Bahkan sebagian besar orang tua mulai tidak bisa mengendalikan dan mengontrol isi gadget anaknya. Anak-anak malah lebih galak dari orang tuanya sendiri. Saya pikir itu jauh bikin orang tua lebih capek dibandingkan kita jagain mereka di usia emasnya kemarin.


Seperti pernah saya dengar dari salah satu ustadz, jika kita nggak mau investasikan waktu dan tenaga untuk fokus menjaga anak-anak di usia kecilnya, jangan mengeluh jika nanti kita bakalan lebih capek untuk mengatasi mereka di usia remajanya.


Jadi Orang Tua Itu Tidak Mudah

Setelah menjadi orang tua, saya akui, jadi kita itu capek. Saya sering minta maaf, terutama pada si sulung. Dia anak pertama kami, merasakan naik turunnya kami sebagai orang tua, terutama saya yang waktu itu belum sembuh dari trauma pengasuhan di masa kecil. 


Jadi orang tua itu capek, susah, nggak mudah, apalagi kalau kita nggak tahu ilmunya. Kadang, sudah belajar parenting sampai kulit-kulitnya, praktiknya tetap susah :(


Ditambah di zaman sekarang yang mesti kerja keras dengan menjaga lingkungan yang nggak bisa kita atur dan hindari. Mau sekolah di tempat mana pun, teman-teman yang kurang sesuai harapan kita tetap akan ada. Jangan kaget, jika kadang anak-anak suka ikutan ngomong atau melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Ternyata kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan tanpa mengerti maksudnya. 


Orang tua bisa berpesan pada anak-anak supaya selalu bercerita, mesti nanya dulu sebelum ikut-ikutan. Pada akhirnya, komunikasi kita dengan anak jadi hal yang sangat penting, kan?


Banyak hal yang saya tahu dari cerita anak-anak. Makanya, sebisa mungkin kita bikin anak-anak nyaman bercerita pada kita. Jangan suka menceritakan hal-hal yang tidak mereka mau ke orang lain. Orang tua mesti menjaga kepercayaan. Saya sering menyimpan rahasia si kakak dari adiknya. Iya, bahkan meski mereka bersaudara, mereka tetap punya rahasia yang masing-masing pengin kita jaga.


Kunci komunikasi bagus dengan anak salah satunya mesti dekat dengan mereka. Mana ada anak yang mau cerita jika mereka merasa nggak dekat. Bahkan kadang ada yang lebih percaya pada orang lain. Nah, ini mesti dikoreksi sendiri oleh kita sebagai orang tua. Kira-kira apa yang bikin anak jadi seperti itu? Apa yang bikin anak enggan cerita sama kita? Apa yang bikin mereka memilih orang lain dibanding kita sebagai orang tuanya?


Masih banyak cerita dari pengalaman saya sebagai orang tua yang masih seumur jagung. Terutama ketika anak mulai beranjak remaja, jujur deg-degan…kwkwk. Namun, saya berusaha untuk tidak berhenti belajar menjadi orang tua yang baik. Semoga anak-anak kita selalu dalam lindungan Allah, ya.


Salam hangat,


Thursday, June 22, 2023

Baca Novel Fantasi Best Seller di GoodDreamer, Bikin Nggak Mau Skip!

Baca Novel Fantasi Best Seller di GoodDreamer, Bikin Nggak Mau Skip!
Photo by Dollar Gill on Unsplash


Baca novel genre fantasi akan membuat imajinasimu berkembang seiring dengan cerita yang dibaca. Sebab, genre fantasi menghadirkan berbagai macam hal yang tidak ada di dunia nyata, seperti makhluk mitologi, dunia sihir dan lainnya. 


Nah, buat teman-teman yang sedang mencari rekomendasi novel fantasi di situs baca novel GoodDreamer, yuk langsung cek informasinya di bawah ini,


Rekomendasi Novel Fantasi di Situs Baca Novel GoodDreamer

Baca Novel Fantasi Best Seller di GoodDreamer, Bikin Nggak Mau Skip!
Photo by Jessica Fadel on Unsplash


Berikut beberapa rekomendasi novel fantasi yang bisa kamu temukan di situs baca novel GoodDreamer, yaitu:


Si Buta Dari Laut Kidul

Rekomendasi novel fantasi pertama berjudul Si Buta Dari Laut Kidul yang ditulis oleh author bernama Kadita. 


Si Buta Dari Laut Kidul bercerita tentang seorang lelaki bernama Jaka yang terlahir dengan mata buta, namun memiliki kekebalan dan kekuatan tubuh yang luar biasa. Orang tua dan kakeknya menjadi korban pembunuhan. Lalu, takdir membawa Jaka bertemu dengan sang Penguasa Laut Kidul, yaitu Ratu Laut Kidul. Kemudian, Jaka diangkat menjadi anaknya dan dari sinilah petualangan Jaka akan dimulai. 


Cerita ini tak hanya menampilkan cerita fantasi yang seru, namun kamu akan dibawa mengikuti kisah urban legend dari sosok Kanjeng Ratu Kidul.


Sistem Raja Iblis di Dunia Lain

Baca novel fantasi berjudul Sistem Raja Iblis di Dunia Lain karya Laodekevanhd akan membuatmu ikut berpetualang bersama Lucas Caelum. Sebenarnya, Lucas adalah reinkarnasi dari Lucifer, seorang jenderal perang manusia terkuat yang telah dikhianati oleh rasnya sendiri. Akibat pengkhianatan itu, Lucifer pun menjadi murka dan membinasakan seluruh umat manusia, lalu menjadi raja iblis.


Namun, berkat anomali yang terjadi di langit, Lucifer dikirim ke dunia lain dan berubah menjadi bocah berusia 8 tahun. Walaupun berusia 8 tahun, tetapi ia masih mengingat jati dirinya sebagai raja iblis serta masa lalunya. Dirinya pun diangkat menjadi anak dari keluarga bangsawan kerajaan Calpheon.


Nah, penasaran dengan kelanjutan cerita Lucas atau Lucifer? Langsung saja baca novel ini di GoodDreamer, ya.


Vampire Madam

Vampire Madam merupakan novel fantasi yang ditulis oleh Lady Akhelois dengan jumlah sebanyak 60 bab. Novel ini bercerita tentang seorang pemilik club terbesar di italy, yaitu Yuriel Salvatrucha. Tak ada yang tahu bahwa sebenarnya wanita cantik itu adalah seorang vampire berusia 528 tahun. 


Setelah sekian lama tidak bertemu dengan lelaki yang dapat menarik perhatiannya, Yuriel ditakdirkan bertemu dengan lelaki tampan bernama Ares. Lantas, bagaimana hubungan Yuriel dan Ares nanti? Kalau penasaran, yuk langsung baca novel ini, ya.


Akademi Ouranos

Rekomendasi baca novel fantasi best seller lainnya adalah Akademi Ouranes yang ditulis oleh Sleeping Igloo. Berkisah tentang lima pemuda yang tak sengaja menemukan brosur misterius, hingga membawa mereka ke sebuah tempat yang tak pernah ada sebelumnya, yaitu Akademi Ouranos. 


Kehidupan di Akademi Ouranos sangat tidak bisa dipikirkan oleh akal sehat. Bahkan, disini terdapat lima golongan ras atau dikenal dengan sebutan irgon. So, bagaimana kisah kehidupan baru kelima pemuda tersebut di Akademi Ouranos? Kamu bisa membacanya secara gratis di GoodDreamer.


Itulah beberapa rekomendasi novel fantasi yang bisa kamu baca di situs baca novel online GoodDreamer. Kamu bisa menemukan banyak novel fantasi lainnya yang dapat diakses secara gratis kapan dan dimana saja. Jadi, yuk langsung saja kunjungi situs GoodDreamer hanya di https://gooddreamer.id/ sekarang!


Salam hangat,


Konsultasi Kesehatan Online Bersama Halodoc, Mudah dan Cepat!

Konsultasi Kesehatan Online Bersama Halodoc, Mudah dan Cepat!
Photo by National Cancer Institute on Unsplash


Sejak pandemi sampai sekarang, jujur saya jadi jarang pergi ke dokter lagi. Alhamdulillah, selain kami sekeluarga memang dalam keadaan sehat, opsi pergi ke dokter menjadi ke sekian mengingat saat ini kita bisa konsultasi dokter via online.


Waktu si adek masuk semester dua kemarin, dia sempat kena common cold yang bikin badannya menggigil, kemudian tiba-tiba suhunya naik secara mendadak. Tengah malam pula waktu itu. Meski sering menangani anak sakit seorang diri, tapi baru kali ini saya lihat anak sampai mengalami hal seperti itu. Tentu saja saya panik luar biasa. Bersyukurnya, si Mas bisa lebih tenang, meminta saya memberikan obat penurun panas pada adek, kemudian semua berangsur membaik.


Besoknya, saya masih kepikiran, tapi malas mau ke dokter. Kenapa? Karena kondisi adek sebenarnya normal saja, ada batuk pilek, ada demam yang artinya itu hanya virus. Dia masih mau makan dan minum, masih sadar, dan tidak ada kejang.


Akhirnya, saya memutuskan untuk konsultasi dengan salah satu dokter spesialis di aplikasi Halodoc. Setelah mendengar penjelasan dokter dan memastikan anak saya baik-baik saja, saya pun jadi lebih tenang.


Saya sempat diresepkan beberapa obat yang jika ditotal habis sekitar 700k lebih, tapi tidak satu pun saya tebus karena sepengetahuan saya, semua obat itu nggak diperlukan. Termasuk antibiotik, obat batuk untuk penderita asma, dll. Jadi, seperti overtreatment gitu, lho. Sampai saat ini memang saya masih kesulitan mencari dokter yang RUM. Gapapa juga, terkadang saya hanya butuh konsultasi dan meyakinkan diri bawah treatment saya di rumah sudah tepat.


Saya nggak merasa rugi konsultasi di Halodoc, selain harganya yang murah, kita juga nggak butuh antre terlalu lama seperti saat pergi ke rumah sakit. Karena memang saya hanya butuh konsultasi, nggak melulu butuh obat.


Konsultasi ke Dokter Jadi Lebih Fleksibel

Konsultasi Kesehatan Online Bersama Halodoc, Mudah dan Cepat!
Photo by Zhen H on Unsplash


Kalau konsultasi dokter via online, rasanya waktu jadi lebih fleksibel. Kita nggak harus buru-buru ke rumah sakit dan mendaftar, nggak perlu keluar rumah, nggak perlu antre berjam-jam, dan yang pasti bisa konsultasi kapan pun sesuai kebutuhan kita.


Selain ke dokter spesialis anak, saya juga pernah konsultasi ke beberapa dokter spesialis lain, salah satunya dokter kulit.


Saya dan si bungsu memang punya kulit yang sensitif. Waktu udara panas seperti kemarin, dermatitis saya dan si adek jadi kambuh, sedangkan persediaan salep dari dokter langganan saya sudah habis. Waktu itu sudah sempat mau pergi ke dokter untuk minta obat, tapi kemudian nekat coba konsultasi di Halodoc.


Harga konsultasi dokter via Halodoc cukup beragam. Bahkan bisa hanya 50k saja, lho. Meskipun awalnya saya nggak yakin, tapi ternyata worth it banget, sih. Saya mengirimkan foto kondisi kulit saya yang beruntusan, merah, dan gatal. Kemudian menceritakan detail riwayat kesehatan kulit saya. 


Tak lama, saya diresepkan salep yang bisa dijumpai dengan mudah di apotek. Bukan salep racikan seperti dari dokter saya sebelumnya yang ketika habis nggak bisa beli bebas di luar.


Qadarallah, saya yang biasanya susah cocok sama obat salep tertentu, kali ini beneran cocok. Dermatitis saya berangsur hilang setelah hanya pemakaian salep kedua kali. Asli nggak nyangka banget dapat yang cocok…hihi.


Konsultasi Dokter Jadi Mudah dan Cepat

Konsultasi Kesehatan Online Bersama Halodoc, Mudah dan Cepat!
Photo by Matteo Fusco on Unsplash


Konsultasi via aplikasi Halodoc cukup mudah, kok. Kita hanya perlu mengunduh aplikasi Halodoc dan lanjut memilih dokter yang dibutuhkan. Ada banyak dokter berpengalaman yang siap melayani kita kapan pun. Pagi, siang, dan sore.


Harganya sangat terjangkau sampai bikin terharu, lho…kwkwk. Biasanya, jika kita pergi ke dokter bisa habis ratusan ribu plus obat, tapi di Halodoc kadang nggak sampai 100 ribu sudah sekaligus dapat obatnya juga.


Hanya saja, saya perlu menekankan juga pada temna-teman di rumah, konsultasi dokter via online tentu saja hanya bisa kita lakukan jika kondisi pasien tidak dalan keadaan darurat. Tidak sedang sesak atau membutuhkan penanganan segera. 


Kita harus tahu kapan mesti ke rumah sakit dan kapan bisa tetap melakukan treatment di rumah. Inilah pentingnya kita ikut belajar tentang dunia kesehatan meskipun hanya hal-hal dasar saja seperti tanda-tanda gawat darurat, dll.


Dalam kondisi ringan, konsultasi dokter via online sangat membantu menghemat waktu serta biaya. Kita pun bisa lebih tenang meski hanya di rumah.


Semoga sharing kali ini bisa bermanfaat, ya untuk teman-teman di rumah. Tetap sehat dan happy.


Salam hangat,


Wednesday, June 21, 2023

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah, Nggak Pake Mahal!

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash


Libur telah tiba, libur telah tiba! Horeeeee :D


Gimana perasaan ibu-ibu di rumah sejak anak mulai libur sekolah? Biasanya, sebelum liburan usai, ibu-ibu sudah nggak sabar pengin anak cepat masuk sekolah lagi. Kenapa? Karena anak-anak mulai bosan di rumah dan nggak tahu mau ngapain, begitu juga dengan ibunya yang mulai tremor, ya…hihi.


Selama beberapa hari liburan kenaikan tahun ini, tidak banyak juga yang saya lakukan bersama anak-anak. Si sulung masih ada kegiatan sebelum kelulusan, saya pun masih repot menyiapkan banyak hal sebelum dia masuk pesantren. 


Setelah rangkaian acara di sekolah usai, waktunya memikirkan mau ngapain aja, nih selama libur panjang tahun ini? Saya pribadi bukan termasuk orang yang senang main ke luar rumah, jalan ke sana sini, apalagi si Mas tetap ngantor juga. Sehari-hari saya banyak menghabiskan waktu di rumah, begitu juga dengan anak-anak.


Sesekali kalau ingin, kami pergi ke luar sekadar mencari hiburan, seperti main ke Gramedia, makan di mall, atau sekadar keliling naik sepeda di sekitar rumah. Simpel banget, kan? Bosan nggak, sih? Mungkin, buat orang yang senang jalan-jalan, kegiatan saya terlalu monoton dan membosankan, tapi buat kami yang memang suka tenang, suka di rumah, hal kayak gini sudah lebih dari cukup untuk melepas penat sebelum beraktivitas kembali.


Buat teman-teman yang sedang mencari ide menarik untuk mengisi liburan sekolah, ada beberapa kegiatan yang bisa saya rekomendasikan. Tentunya nggak butuh banyak modal, nggak pake mahal, dan tetap bermanfaat.


1. Naik Sepeda Bersama

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Jordan Sanchez on Unsplash


Asyiknya naik sepeda bersama keluarga ketika akhir pekan. Bersantai menikmati pagi yang sejuk, sambil sesekali jajan di pinggir jalan akan jadi ide menarik yang bisa meningkatkan bonding antara anak dengan orang tua. 


Supaya tidak jenuh di rumah, tapi tidak melulu main ke mall, kita bisa cari kegiatan seru di luar rumah yang dapat dinikmati oleh semua anggota keluarga. Kalau di sini, kami biasa naik sepeda di jalur BKT yang sudah dipenuhi rimbun pohon dan bunga-bunga. Lihat pemandangannya aja sudah senang, apalagi sambil mengajak anak-anak juga.


Kegiatan seperti ini juga dapat memberikan jeda pada orang tua supaya tidak melulu memegang gadget. Anak-anak juga butuh diperhatikan dan ditemani, bukan hanya diberi fasilitas saja, kan?


2. Main ke Perpustakaan

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by manualjakarta on Instagram


Adakah yang anaknya suka membaca seperti anak-anak saya di rumah? Jalan-jalan ke mall sudah terlalu sering, gimana kalau sesekali ajak anak main ke perpustkaan? 


Di Jakarta, baru-baru ini sudah dibuka Perpustakaan Jakarta yang terletak di Taman Ismail Marzuki. Perpustakaan super kece ini punya 3 lantai dan telah dilengkapi dengan ruang-ruang baru, termasuk ruang permainan anak.


Kalau teman-teman lihat, suasana perpustakaan di sini lain dari yang lain. Bergaya industrialis dan sangat modern, benar-benar bikin kita betah!


3. Kemping di Rumah

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Jack Sloop on Unsplash


Hah? Nggak salah, nih? Heem, kemping di rumah jadi salah satu kegiatan yang sering saya lakukan ketika anak mulai libur sekolah. Kebetulan, saya punya tenda cukup besar yang sesekali didirikan di dalam ruangan atau di teras rumah, sekadar memberikan suasana baru untuk anak-anak.


Tidur di tenda itu menyenangkan, lho. Apalagi buat anak-anak. Nggak mesti bikin tenda di puncak gunung, di rumah pun bisa! Biarkan anak-anak menikmati serunya tidur di tenda sambil membawa selimut dan bantalnya. Ada yang mau coba?


4. Ajak Anak Melakukan Rutinitas Harian di Rumah

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Filip Urban on Unsplash


Biarkan anak terlibat aktif dan membantu pekerjaan orang tua di rumah, semisal menyiram tanaman, menyapu halaman, sampai mengepel lantai. Anak-anak bukan hanya mesti pintar secara akademik, tapi juga terampil mengerjakan pekerjaan rumah.


Biarkan anak mencoba dan lihatlah, dia juga bisa melakukannya! Jika kita tidak pernah memberikan kesempatan pada mereka, sampai kapan pun mereka tak akan bisa melakukannya dengan baik, bahkan meski itu hal sepele semisal menyapu lantai.


Ajak anak mencuci sepeda dan sepatunya sendiri. Biarkan dia berlatih menjadi mandiri tanpa harus selalu dibantu oleh orang tuanya. Kemudian lihatlah, liburan mereka bukan hanya akan menyenangkan, tapi juga membawa banyak perubahan besar.


5. Menyalurkan Hobi

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Alan Rodriguez on Unsplash


Anak-anak punya hobi apa, nih di rumah? Biarkan anak-anak menyalurkan hobinya di sela-sela waktu luangnya. Seperti anak saya yang senang menggambar, main piano, dan membuat komik. Mereka akan melakukannya dengan lebih leluasa di waktu libur panjang kali ini.


Waktu libur kenaikan merupakan waktu yang tepat untuk menyalurkan hobi, sedangkan di waktu biasa, mereka harus sekolah sampai sore. Sampai rumah sudah kelelahan, maunya rebahan dan menuntaskan tugas sekolahnya.


Yuk, bantu dan fasilitasi anak-anak supaya lebih happy ketika libur panjang seperti sekarang.


6. Main Bersama Teman

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!
Photo by Janco Ferlic on Unsplash


Yeay! Ini salah satu hal yang dinanti oleh anak-anak ketika libur panjang. Yup, bisa main ke rumah teman bahkan menginap. Kegiatan sederhana seperti ini dapat membuat mereka makin akrab dan tentunya happy.


Jika orang tua khawatir, biarkan anak-anak menginap dan bermain di rumah kita. Dengan begitu, kita juga dapat mengawasi dari dekat. 


Anak saya termasuk anak yang jarang main ke rumah teman-temannya kecuali ada tugas kelompok. Ketika liburan sekolah, kadang dia janjian main bareng teman sekelasnya sampai sore. Jika ditanya, sudah pasti senang hatinya karena diizinkan main bersama bestie-nya…hehe.


7. Main Games Online

Siapa, sih yang nggak suka main games? Apalagi games online gratis yang dapat kita mainkan bersama keluarga. Main games online tidak selalu buruk, lho. Dikutip dari beberapa sumber, main games dapat melatih koordinasi tangan, mata, serta motorik halus anak. Main games juga dapat meningkatkan konsentrasi serta daya ingat si kecil.


Ngaku, deh, siapa yang suka main games di rumah? Pasti familiar dong dengan games di Solitaire.org? Cara memainkannya mudah, tidak butuh mengunduh aplikasi, tidak berbayar alias gratis, dan tentunya ada banyak jenis permainan yang dapat kita pilih.


Dari sekian banyak permainan, ada beberapa rekomendasi games online yang sering saya mainkan di rumah. Penasaran? Intip beberapa games yang bisa teman-teman coba.


Hidden Kitchen

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!


Adakah yang suka menebak letak benda-benda tersembunyi? Kalau kamu salah satunya, mesti coba permainan satu ini. Sederhana, sih, tapi seru juga dimainkan bersama anak-anak ketika liburan sekolah.


Hidden Kichen terdiri dari 10 level. Kita diminta mencari peralatan kuliner yang tersembunyi.  Kita bisa mengetuk sebanyak dua kali untuk memperbesar atau memperkecil objek yang ingin dilihat.


Agak puyeng juga, ya mencari benda-benda super kecil yang letaknya memencar ke mana-mana. Uniknya, dalam permainan ini, semua terlihat seperti benda aslinya, lho. Jika kita asal memilih benda, maka waktumu akan berkurang sebanyak 5 detik. Makin tinggi levelmu, makin sedikit waktumu.


Saya pribadi suka memainkan permainan semacam ini. Mungkin, karena saya nggak mau terlalu pusing, jadi suka permainan yang ringan-ringan…haha.


Candy House

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!


Permainan satu ini juga nggak kalah seru dari permainan sebelumnya. Yes, Candy House! Kita hanya diminta untuk mencari warna-warna yang sama dari beberapa warna yang disediakan. Kamu dapat menukar warna baik vertikal ataupun horizontal. 


Permainan satu ini terdiri dari 50 level dengan batas waktu yang berbeda. Lumayan banget, kan main sampai 50 level? Nggak akan berasa saking serunya :D


Classic Minesweeper

7 Kegiatan Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Nggak Pake Mahal!


Kita bisa memilih beberapa macam tingkat kesulitan dalam games Classic Minesweeper. Kamu bisa pilih easy, medium, ataupun hard.

 

Kita harus memilih kotak-kotak yang bebas dari bom dan membuka semuanya. Supaya lebih mudah, kita juga harus menandai kotak-kotak yang berisi bom. Meski terlihat mudah, nyatanya ini sulit, sih untuk saya, tapi tetap seru dan bikin heboh seisi rumah :D


Nah, kira-kira permainan mana, nih yang pengin teman-teman mainkan selama liburan sekolah tahun ini? Saya pribadi tidak menganggap bermain games sebagai hal yang isinya negatif melulu. Anak-anak sesekali boleh saja memainkannya meski tidak menjadi rutinitas setiap akhir pekan. Saya yakin, semua hal yang tidak berlebihan selalu dapat diambil manfaatnya. Termasuk bermain games online.


Semoga 7 ide menarik pengisi liburan sekolah yang saya share kali ini bisa bermanfaat dan dapat teman-teman coba juga bersama si kecil di rumah. Semoga liburan kalian menyenangkan. Happy dan sehat selalu, ya.


Salam hangat, 


Friday, June 16, 2023

Alasan Mau Aktif di Media Sosial

Alasan Mau Aktif di Media Sosial
Photo by dole777 on Unsplash


Hai, hai, semua! Kali ini kita ngobrol santai, ya soal media sosial, termasuk TikTok. Sedikit cerita, beberapa bulan lalu, tepatnya di bulan Februari 2023, saya akhirnya memutuskan membuat akun TikTok setelah sebelumnya pernah bikin, tapi akhirnya dihapus.


Banyak orang, termasuk penulis yang males bikin akun di TikTok. Mereka mempertanyakan, memangnya buat apa, sih punya TikTok? Joget-joget? Hehe.


Meski punya akun di TikTok, saya tidak pernah joget-joget, lho, ya…kwkwk. Seperti halnya media sosial lainnya, saya berpikir bahwa semua itu ada positif dan negatifnya juga. Kalau digunakan berlebihan, nggak sebagaimana mestinya, pastinya akan menimbulkan banyak mudharat seperti membuang waktu dengan sia-sia, membuat kita lalai, bahkan bisa menjadi jalan bermaksiat. Naudzubillah.


Namun, jika kita menggunakannya dengan bijak, insya Allah ada manfaat yang bisa didapatkan, kok. Salah satunya misalnya untuk branding.


Sebagai seorang penulis, kebanyakan dari kami pasti diminta aktif di sosial media oleh penerbit. Penerbit lebih suka penulis yang aktif. Memang capek jadinya, mesti bikin konten setiap hari, belum lagi mikir idenya apa, belum lagi mau nulis naskah. Nah, lho, makin banyak aja, ya kerjaannya? 


Dengan aktifnya kita di media sosial, harapannya kita jadi lebih mudah dikenal pembaca, bukunya makin mudah dicari dan ditemukan, kontenannya sekaligus jadi branding dan membuat kita dikenal positif di masyarakat.


Sudah sejak pandemi 2020 lalu saya mulai aktif membuat konten-konten motivasi di Instagram. Sampai dengan saat ini, saya masih melakukan hal yang sama. Mungkin, bedanya sekarang saya lebih senang membuat video-video reels, ya. Ini juga yang jadi alasan kenapa saya mulai membuat akun TikTok. Postingnya bisa sekali bikin untuk dua media sosial berbeda. 


Pastinya butuh waktu, mau lebih capek, dan mesti melawan rasa malas akibat pengin lekas rebahan setelah banyak aktivitas di rumah. Namun, setelah sering mendapatkan DM dari followers saya, rasanya malu ya, kalau mau menyerah. Sebab, banyak yang merasa dikuatkan, disemangati, dan merasa jauh lebih baik setelah melihat konten yang saya buat. Masya Allah ^^


Hanya saja, meski saya punya akun TikTok, saya tidak seaktif ketika menggunakan Instagram. Di TikTok, saya hanya sekadar posting konten kemudian menutupnya. 


Apakah Mungkin Melakukan Perubahan Hanya dengan Konten?

Alasan Mau Aktif di Media Sosial
Photo by Vika Strawberrika on Unsplash


Awalnya, saya kira ini hanya cara untuk branding, supaya bisa dikenal sebagai penulis. Saya nggak pernah menyangka jika semua ini justru bisa mendatangkan banyak hal positif dalam hidup seseorang.


Beberapa pernah DM dan berterima kasih karena merasa bahagia, semangat, dan dikuatkan setelah melihat konten-konten saya di media sosial. Bahkan, pernah ada seorang ibu yang sedang menjalani kemo menghubungi saya juga. 


Tak dipungkiri, hampir sebagian besar waktu kita habiskan di dunia maya. Mau tidak mau, apa yang kita dengar dan lihat akan turut berpengaruh dalam kehidupan di dunia nyata, termasuk pada mood, sampai dengan kesehatan mental.


Hidup sudah melelahkan, jangan suka nonton berita yang bikin stres. Hidup sudah capek banget, jangan ditambah dengan melihat berita-berita yang bikin overthinking. Konten-konten yang saya buat kebanyakan ringan, hanya sekadar pesan dan nasihat sederhana. Gambar-gambarnya dibuat happy, jadi diharapkan bisa membuat orang bahagia, tak melulu sedih, meski pesannya kadang berisi tentang hal-hal yang super mellow.


Apakah semua yang saya usahakan dapat membuat perubahan dalam hidup seseorang? Saya tidak bisa menjawab iya atau tidak, tapi semoga cerita-cerita dari teman-teman yang masuk ke akun Instagram saya benar-benar dapat menggambarkan itu semua.


Saya juga senang ketika teman-teman merasakan hal yang sama. Terima kasih, ya sudah membersamai perjalanan saya. Apresiasi dari teman-teman sangat membantu saya untuk lupa apa itu capek ketika bikin konten terutama saat sudah tengah malam :D


Kapan Waktu yang Tepat untuk Bikin Konten?

Alasan Mau Aktif di Media Sosial
Photo by Bruno Cervera on Unsplash


Jangan lupa, saya ini ibu-ibu, ya…kwkwk. Banyak yang mengeluh tidak punya waktu, tapi saya juga merasakan hal yang sama, kok. Tenang, kamu nggak sendirian :)


Saya yakin, banyak orang di luar sana yang pengin juga melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan, semisal menulis, membuat konten, dll. Namun, kebanyakan masih kesulitan membagi waktu karena sudah punya anak, apalagi yang masih balita.


Tenang, sini kita pelukan dulu. Kamu nggak sendirian. Waktu anak saya masih kecil, saya memutuskan berhenti menulis. Baru beberapa tahun ini saya kembali lagi dari nol setelah merasa benar-benar siap.


Memang tidak mudah, tapi jika kamu ingin, saya akan berbagi tipnya,

1. Waktu tidak bisa diulang, tapi impian kita masih bisa dikejar. Benar nggak, sih? Anak-anak kita yang sedang tumbuh tidak akan bisa diulang kembali masanya. Setelah dia besar, dia akan terus tumbuh, bukan sebaliknya jadi kecil lagi, kan? :D


Jadi, jika kita punya hobi atau apa pun itu, jangan pernah menomorduakan kewajiban pada anak-anak di rumah. Ada yang mesti kerja di luar, ada yang kerja di rumah, ada yang jadi IRT, semuanya akan menomorsatukan keluarga. Begitu juga dengan kita.


Kerjakan semua kewajiban untuk kemudian melanjutkan yang akan kita kejar, termasuk impian kita!


2. Lakukan dari yang kamu mampu. Jangan selalu melihat dan ingin mengejar orang lain. Iya, kamu adalah kamu. Kamu bukan orang lain yang dapat melakukan semua hal. Kita harus bisa mengukur kemampuan diri, jangan sampai kita terlalu tinggi berekspektasi yang kemudian membuat diri kecewa amat besar.


3. Sabar, semua butuh waktu dan proses. Benar, semua orang berlatih dan melakukan repetisi selama bertahun-tahun untuk menjadi versinya sekarang. Begitu juga dengan kita, butuh waktu yang tidak sebentar dan kegagalan yang mungkin tidak bisa hanya satu dua kali sebelum akhirnya sampai di titik yang kita harapkan. Sabar, semua akan sampai pada waktunya nanti.


4. Jangan berhenti belajar. Meskipun kita seorang IRT, tidak ada alasan untuk berhenti belajar dari siapa pun dan kapan pun. Belajar tidak terbatas hanya sampai di bangku sekolah atau kuliah saja, kan? Apakagi di zaman digital seperti sekarang, hampir semua hal dapat kita lakukan dari rumah.


5. Mulailah dari hal kecil. Jangan membuat target terlalu tinggi. Cobalah pelan-pelan saja asal sampai. 


Saya menikah di usia muda. Saya tahu, banyak impian yang belum saya capai waktu itu, tapi ternyata saya tidak gagal. Allah hanya menundanya sebentar sebelum akhirnya satu per satu Dia wujudkan. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Tidak ada yang tidak mungkin bahkan meski awalnya terlihat sangat sulit. 


Saya tidak menyesali takdir saya, kenapa mesti bertemu jodoh di waktu yang rasanya terlalu cepat? Nyatanya suami saya adalah teman berbagi saya, dia menemani perjalanan saya, meski cerita kami tidak sempurna, tapi saya bersyukur dan bahagia, masya Allah.


Semoga teman-teman juga selau mensyukuri semua pemberian Allah yang tidak pernah salah waktu ataupun tempat. Allah paling tahu apa yang kita butuhkan. Yuk, semangat melangkah meski rasanya terlalu pelan. Nanti juga sampai tujuan, insya Allah ^^


Salam hangat,


Wednesday, June 14, 2023

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini
Photo by Annie Spratt on Unsplash


Dari kemarin saya berdiskusi dengan teman tentang pentingnya literasi keuangan pada anak. Ada anak yang senang banget jajan. Apa-apa pengin dibeli. Kalau nggak dituruti, ujungnya ngambek atau malah tantrum. 


Hal inilah yang banyak dialami oleh orang-orang di sekitar kita. Bahkan mungkin pernah kita alami bersama si kecil di rumah.


Sedikit cerita, sejak si sulung masih kecil, saya sudah mengajarkan dia untuk menabung. Supaya dia mengerti manfaat menabung, saya juga memberikan dia bacaan dengan tema serupa. Zaman dulu, kami punya picture book yang bercerita tentang anak usia SD bernama Zaki. Dia senang main sepeda bersama teman-temannya mengeliling komplek setiap sore.

 

Suatu hari, sepedanya rusak, Zaki jadi nggak bisa ikut main bareng bersama teman-temannya yang lain. Setiap disamperin oleh teman mainnya, dia menolak dengan alasan nggak punya sepeda.


Akhirnya dia memutuskan menabung supaya bisa membeli sepedanya sendiri. Dia utarakan maksudnya kepada sang ibu. Ibunya berkata, “Nanti kalau uangnya kurang, Ibu akan tambah.”


Pada akhirnya, Zaki berhasil membeli sepeda dengan uang tabungannya sendiri. Dia bercerita dengan bangganya kepada teman-temannya bahwa sepeda barunya adalah hasil menabung. Teman-temannya jadi pengin juga, dong. 


Saya pikir, anak usia dini memang masih kesulitan memahami konsep uang dan menabung. Karena setiap yang diminta bisa jadi dia dapatkan dari orang tua tanpa harus capek-capek nabung atau usaha lebih, kan?


Namun, saya memang pengin si sulung mengerti dan tahu bahagianya bisa membeli barang dengan uangnya sendiri. Akhirnya, si sulung setuju untuk menabung. Celengannya pun ada beberapa dan baru dibuka setelah penuh.


Dengan uang tabungannya itu, dia berhasil membeli beberapa mainan yang dia suka dan sudah diidamkan sejak lama. Anak usia 4 tahun bisa menahan diri untuk bersabar sampai uangnya cukup tentu bukan hal mudah, ya. 


Dia pernah tantrum dan hampir guling-guling di pasar karena minta dibelikan mainan. Namun, saya memang tidak pernah menuruti apa yang sebenarnya sudah jadi kesepakatan bersama. Setelah bersabar sekian lama, akhirnya dia paham, menabung itu bisa bikin dia senang!


Saya sarankan, mulailah mengajari anak membuat target kecil sebelum menabung, seperti membeli mainan yang harganya di bawah 100 ribu. Dengan begini, anak-anak bisa segera tahu manfaat menabung. Di waktu berikutnya, dia akan lebih bersemangat lagi untuk menabung dalam jumlah lebih besar hingga akhirnya bisa menjadi habits.


Manfaat Literasi keuangan Bagi Anak Sejak Dini

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini
Photo by Annie Spratt on Unsplash


Kebanyakan orang tua lebih senang menuruti permintaan anaknya yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ada yang pengin beli mainan karena lucu, beda dengan yang di rumah, pengin punya lebih dari satu, pengin mainan baru padahal yang di rumah masih ada, lho. Banyak alasan membuat orang tua menyerah, termasuk ketika anak mulai memaksa.


Inilah pentingnya literasi keuangan sejak dini. Jangan sampai anak-anak kita tumbuh tanpa batasan. Mereka butuh diarahkan dan dibatasi. Jangan mentang-mentang anak-anak, maka semua hal mesti dikasih dan dituruti dengan alasan kasihan. Orang tua mesti konsisten supaya anak tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan *tsaah :D


Jadi, apa saja manfaat literasi keuangan yang dikenalkan pada anak sejak dini?

  • Membantu anak supaya lebih bijak dalam mengelola uang

Jangan sampai uang THR yang jumlahnya ratusan sampai jutaan lenyap dalam sekejap. Ajarkan kebutuhan lain di masa yang akan datang. Tidak semua keinginan mesti dituruti. 


  • Membantu anak membedakan antara keinginan dan kebutuhan

Ada anak yang pengin beli makanan hanya karena mau hadiahnya. Pernah mengalami hal yang sama? Harga makanan jadi lebih mahal dan biasanya mainannya juga nggak sebagus apa. Saya selalu tekankan, 'kamu butuh makanannya atau mainannya?' Kalau memang mau beli mainan, kita ke toko mainan dan cari di sana. Jika kamu beli di sini, mainan yang kamu dapatkan nggak sebanding sama harga yang kamu keluarkan. Anak-anak jadi menimbang kembali.


  • Membantu anak mengontrol diri dari keinginan yang berlebihan

Nah, inilah yang amat penting diajarkan terutama sejak anak mulai berusia di atas 3 tahun. Anak-anak cenderung tidak mengerti bahwa untuk mendapatkan uang mesti kerja dulu, ada usaha dulu. Mereka tahunya dapat uang dari orang tua dan kerabat. Jika tidak diajarkan sejak dini, mereka tidak akan bisa mengontrol diri. Setiap pengin sesuatu mesti dibeli. Kenapa? Karena tahunya orang tua yang bisa membayar semuanya.


Namun, kita mesti membantu anak-anak mengontrol keinginannya yang berlebihan. Ajarkan batasan dan sepakati sebelum belanja. Saya menerapkan hal semacam ini pada anak-anak. Sebelum pergi belanja, kami sepakat akan membeli apa, baik jenis dan jumlahnya. Dengan begitu, anak-anak bisa menahan diri untuk tidak membeli barang yang di luar kesepakatan semula.


Semua ini bisa dilakukan jika kita bisa konsisten memberikan aturan yang sama pada anak-anak. Jangan sampai berubah-ubah dan plin plan. Hal inilah yang dijadikan celah dan dimanfaatkan oleh anak untuk meminta barang yang mereka inginkan. Jangan lupa, anak-anak itu pintar, ya :D


Yuk, Bantu Anak Memahami Konsep Keuangan


Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini
Photo by Johnny McClung on Unsplash


Bagaimana cara mengajarkan konsep keuangan pada anak sejak dini? Mulailah dari hal-hal sederhana seperti menabung, mengajak anak belanja bulanan dengan menuliskan list kebutuhan serta pembayaran di kasir. Selain itu, ada juga hal-hal menarik lain yang dapat orang tua lakukan untuk mengajarkan anak tentang konsep uang,


1. Belajar dari Buku

Kita bisa membelikan buku bergambar bertema keuangan seperti cerita yang mengajarkan pentingnya menabung, berhemat, dan sejenisnya. Saya punya buku menarik dari Mbak Watiek Ideo yang berjudul Cerdas Mengelola Uang. Buku ini berisi kumpulan cerita tentang pentingnya bijak mengelola uang. Mulai dari menabung untuk membeli benda yang diinginkan, berhemat dan menahan diri supaya tidak boros, memanfaatkan barang lama yang tak terpakai, dan sebagainya. 


Buat saya, buku ini sangat menarik. Selain karena gambarnya yang lucu, ceritanya juga dapat mengedukasi anak-anak tentang literasi keuangan sejak dini. Anak-anak jadi tahu bahwa butuh usaha lebih sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan.


2. Belajar menabung sejak dini

Seperti yang saya ceritakan di awal, ajarkan anak menabung dan beri tahu mereka hasilnya secara langsung tanpa menunggu terlalu lama. Anak-anak jangan dibiarkan menunggu terlalu lama. Bagi mereka, menunggu sebentar rasanya bahkan lebih lama dari yang bisa dibayangkan oleh orang dewasa seperti kita. Mulailah dari target kecil dan mudah.


3. Diskusi Tentang Kebutuhan Serta Keinginan 

Jelaskan perbedaan di antara keduanya. Anak-anak harus tahu apa yang mereka butuhkan dan mana yang hanya sekadar keinginan. Orang tua pun harus mencontohkan hal yang sama. Jangan bersikap boros, memperhitungkan baik-baik apa yang mesti dibeli atau tidak. Sederhana, tapi anak-anak akan sangat terbantu dengan ini.


4. Belajar dari Games

Ajak anak memainkan permainan yang membahas tentang keuangan, seperti bermain monopoli atau games online. Bicara tentang games, apakah teman-teman tahu ada games yang bertema keuangan dan bisa dimainkan bersama anak-anak?


Yup! Di Money Games kita bisa menemukan games online secara gratis tanpa iklan. Ada beberapa kategori menarik yang dapat kita mainkan, lho. Beberapa permainan yang sering saya mainkan bersama anak-anak sambil belajar tentang literasi keuangan sejak dini di antaranya, 


Money games

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini


Kategori ini merupakan permainan berhitung dan membuat kembalian. Dengan permainan ini, kita bisa mengajarkan anak-anak untuk belajar penjumlahan, perkalian, serta pengurangan dengan cara menyenangkan.


Ada beberapa permainan yang bisa kita mainkan dalam ketagori ini seperti Cashier Simulator. Coba mainkan bersama anak, asli ini semenyenangkan itu. Berasa lagi jualan beneran, menghitung jumlah barang yang mesti dibayar, menghitung kembalian, sampai mengambil uang kembalian di meja kasir. Benar-benar permainan yang mengedukasi anak-anak untuk belajar keuangan. Dengan begini, anak-anak jadi pintar menghitung uang ketika mau jajan sendiri di luar.


Farming Simulation Games

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini


Bagaimana rasanya membuat pertanian virtual dan membangun bisnis berbasis pertanian online? Sebagai anak seorang petani, saya suka permainan ini. Kita akan belajar menanam benih dan panen, kemudian dapat menjual dan mendapatkan penghasilan.


Salah satu games yang menarik buat dimainkan dalam ketagori ini adalah Farm Town. Games ini merupakan permainan simulasi pertanian dan pemrosesan makanan. Di sini kita akan belajar menanam benih, panen, sampai berternak hewan, lho.


Uang dari hasil panen yang terjual dapat kita belikan benih baru, alat kuliner, sampai dengan meneliti produk baru. Super lengkap, ya? Berasa beneran lagi usaha di pertanian dan peternakan gitu :D


 Meski terlihat mudah, ternyata saya sering gagal juga bahkan di level kedua…kwkwk.


Restaurant Simulation Games

Pentingnya Mengenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini


Anak cewek rata-rata bakalan suka dengan permainan satu ini. Membuka kafe, menjual burger dan pizza. Semua menyenangkan!


Salah satu games menarik dalam kategori ini adalah permainan Pizza Chief. Di sini kita akan meletakkan bahan-bahan pizza sesuai contoh. Meski terlihat simpel, tapi kita juga dibatasi oleh waktu. Setelah naik level, jumlah bahan pizza yang mesti ditaruh di atas loyang juga akan semakin banyak. 


Selain beberapa permainan yang saya sebutkan di atas, ada lebih banyak lagi permainan menarik lain yang dapat kita mainkan bersama anak-anak sambil mengedukasi mereka tentang konsep uang dengan cara menyenangkan.


Saya pikir, belajar literasi keuangan bukan hal sepele. Mesti disadari, semua anak harus tahu sejak dini mengingat banyak sekali manfaat yang bisa didapat. Semoga postingan ini bermanfaat terutama untuk orang tua yang baru dan akan mengajarkan anak-anaknya tentang literasi keuangan.


Salam hangat,