Trik Menghindari Makan Nasi, Dibikin Enjoy dan Menyenangkan Aja!

Thursday, May 23, 2019

Trik Menghindari Makan Nasi, Dibikin Enjoy dan Menyenangkan Aja!
Trik menghindari nasi :)



Sudah nggak fokus mau ngapain di rumah, perasaan sama pikiran sudah mudik duluan ke kampung halaman. Apakah kamu merasakan hal yang sama? Akhirnya kegiatan beberapa minggu ini hanyalah ngeblog. Sementara naskah buku dan yang lain disimpan dulu. Kembali serius Insya Allah nanti setelah lebaran.
Kali ini saya mau bahas tentang trik bagaimana cara bisa menghindari nasi. Sebenarnya nggak ada cara khusus selain kemauan yang kuat, tetapi dalam prosesnya saya melakukan banyak tahapan yang mungkin tidak orang ketahui. Meski saya pemula banget dalam hal ini, baik soal OCD, diet kenyang, dan JSR (Jurus Sehat Rasulullah), tetapi saya pengen banget berbagi pada teman-teman. Saya ingin manfaat yang saya dapatkan bisa teman-teman rasakan juga.


Nah, tahapan-tahapan itulah yang ingin saya bagikan, berharap orang-orang yang membutuhkan bisa ikut praktik dan semoga berhasil memulai hidup sehatnya.

Kenapa Harus Menghindari Makan Nasi?


Jika kamu mengikuti OCD, makan apa pun itu diperbolehkan. Nggak ada larangan bahkan yang berlemak sekalipun. Bebas! Tapi, makan hanya pada jendela makan yang sudah kamu tentukan sendiri waktunya.


Sedangkan untuk diet kenyangnya Dewi Hughes, kamu benar-benar harus menghindari nasi. Nah, dari sini saya mempelajarinya. Dewi Hughes sama sekali tidak konsumsi nasi, baik nasi merah, hitam, atau apa pun jenisnya. Karena ketika kamu makan nasi merah misalnya, nantinya kamu bakalan tergoda untuk makan nasi-nasi yang lain. Nah, dikhawatirkan malah kamu sendiri yang melanggar pantangan dalam diet ini. Lagian, karbo itu nggak harus dari nasi, kok. Masih banyak jenis karbo lain yang tentunya lebih menyehatkan.


Kenapa harus meninggalkan nasi terutama nasi putih? Seperti kamu ketahui, nasi putih yang sekarang kita konsumsi sudah tidak lagi memiliki serat dan zat gizi lainnya. Ya, bahkan kandungan glukosanya tinggi banget. Itulah kenapa dokter menyarankan penderita diabetes menghindari nasi. Alasannya karena nasi putih yang cantik, wangi, dan putih di atas meja makan kita tidak baik bagi kesehatan.


Berbeda dengan nasi yang biasa dikonsumsi orang-orang zaman dulu, masih ada kulit arinya, seperti beras pecah kulit kalau nggak salah istilahnya. Karena alasan kesehatan, saya pun mencoba menghindari nasi terutama nasi putih. Jika saya ingin konsumsi nasi di suatu hari (yang entah kapan…hehe), saya lebih memilih makan nasi jagung murni, deh. Tapi, selama menghindari nasi beberapa hari terakhir, masih belum ingin makan nasi.


Jika kamu mempelajari JSR atau Jurus Sehat Rasulullah dari dr. Zaidul Akbar, kamu akan menemukan alasan yang sama seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa beliau menganjurkan kita menghindari konsumsi nasi karena alasan kesehatan. Terutama menghindari nasi putih. Sedangkan untuk beras merah dan beras yang masih kaya akan gizi, masih dibolehkan, kok.


Karena dalam JSR kita tidak disarankan kenyang (seperti kebiasaan Rasulullah yang seumur hidupnya tidak pernah kenyang), maka tanpa nasi pun rasanya tetap oke bagi saya. Iyap! Saya mencoba untuk makan makanan sederhana, nggak usah banyak jenisnya, dan penting untuk tidak berlebihan. Sekadar bisa membuat kita kuat berkativitas seharian.


Karena menahan lapar itu sebenarnya bukan hal yang buruk. Itulah kenapa OCD tetap efektif dilakukan meskipun kamu masih dapat makan nasi padang, sebab menahan lapar atau puasa mampu meningkatkan hormon HGH yang diketahui dapat membakar cadangan lemak dalam tubuh.


Tahapan Menghindari Makan Nasi


Mustahil dong saya yang suka makan nasi tiba-tiba berhenti sama sekali tanpa tahapan tertentu sebelumnya. Sejak awal ikut OCD, saya nggak pernah kaku sama diri sendiri. Saya nggak mau grasak grusuk ambil keputusan sehingga di kemudian hari dikhawatirkan malah balas dendam dan ujung-ujungnya malah berdampak lebih buruk. Nggak banget, ‘kan?


Karena itu, saya longgar aja dalam menjalankan OCD. Kadang masih kecolongan makan di luar jendela makan, kadang makan berlebihan. Tapi, kayaknya untuk kali ini komitmen buat lebih sehat dan nurunin BB jauh lebih besar ketimbang sebelumnya, sehingga saat saya menjalankannya dan sesekali melanggar, saya balik lagi ke awal. Alasan lainnya bukan hanya karena komitmen untuk hidup lebih sehat, tetapi juga karena sudah merasakan manfaatnya. Badan enteng dan lebih fit.


Baik OCD, diet kenyang, dan JSR, semua saya ketahui memang membuat kita lebih sehat. Setelah BB turun, masa iya, mau diet terus? Ya, nggak. Tapi, kalau mau sehat terus? Itu sudah pasti. Karena itulah, meski di awal rasanya agak berat, suka lapar tiba-tiba, tapi tetap dijalankan.


Lalu bagaimana tahapan menghindari makan nasi seperti yang saya lakukan sampai benar-benar berhenti? Pertama saya ikut OCD, artinya saya sudah belajar mengurangi makan dan ngemil. Saya hanya makan sekitar pukul 11 siang sampai jam 1 siang. Kadang pilih jam 12 sampai jam 3 siang. Nggak konsisten banget pokoknya…kwkw. Tapi, saya tetap pakai jendela makan.


Setelah beberapa hari menjalankan OCD, kondisi tubuh sudah menyesuaikan diri, sudah jarang merasa lapar. Dari situ saya coba kurangi nasi jadi 3 sdm aja sehari. Meskipun dalam OCD dibolehkan makan berat atau ngemil lebih dari sekali, tetapi saya, kok lebih suka makan berat dan ngemil sedikit dalam satu waktu saja, selebihnya hanya minum air putih. Kalau teman-teman ikut jendela makan 8 jam, teman-teman bisa aja makan berat dua kali. Dan itu nggak masalah. Justru memang harusnya bertahap dulu, dari 8 jam, 6 jam, 4 jam, dan puasa 24 jam atau hanya makan sekali saja.


Nah, setelah melalui proses itu, saya akhirnya memberanikan diri menghindari nasi. Ya, sama sekali nggak makan nasi. Dan itu nggak berat sebenarnya mengingat sebelumnya sudah makan nasi dalam porsi kecil. Dari tahap inilah akhirnya benar-benar nggak makan nasi selama dua mingguan terakhir.


Sebenarnya, yang menggoda banget itu bukan makan nasi buat saya, lho. Justru gorengan atau menu yang digorenglah yang sangat menggoda iman, Sodaraah…kwkwk. Beneran. Saya hobi banget masak. Bikin bakso, terus digoreng kering, bikin sambal. Setelah itu saya hanya bisa menyaksikan gitu? Mana tahan, ‘kan? Akhirnya ambil satu, kemudian dua, kemudian menyesal…haha. Saya yakin, teman-teman pun mampu menghindari makan nasi jika memang ingin. Selain melakukan tahapan tersebut, teman-teman juga harus senang mendengarkan video-video dr. Zaid atau Dewi Hughes. Sugesti itu penting biar kita tetap semangat, apalagi jika hanya saya yang menerapkan ini di rumah. Kebayang dong tiap hari saya makannya beda sama yang lain? Kwkwk. Dan isengnya si Mas, nyodorin Indomie goreng ijolah, es pisang ijolah. Dih, mana tergoda, Mas...kwkwk *sambil nelen ludah.


Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi


Nah, setelah menghindari nasi, lalu makan apa coba yang bisa mengenyangkan? Kamu bisa mencari sayuran penuh serat dan tak kalah mengenyangkan. Bisa kentang, ubi, bahkan pisang rebus pun oke.


JSR atau Jurus Sehat Rasulullah sebenarnya berbeda dari OCD dan diet kenyang. Sebab JSR bukan diet, melainkan mengubah pola makan kita menjadi seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Selama menjalani JSR, kita boleh makan apa aja asalkan real food, alami, yang tumbuh di tanah dan disinari matahari langsung. Dari JSR, justru saya nggak mau ribet soal makan. Nggak harus begini dan begitu. Yang penting hindari 5 jenis makanan yang sebelumnya pernah saya sebutkan, yakni nasi, gula, gluten pada tepung-tepungan, makanan yang diolah pakai minyak, dan produk dari susu. Jadi, masih bisa makan garam juga. Karena itu saya sempat beli garam Himalaya untuk dikonsumsi sehari-hari.


Saat berbuka makan apa aja, nih? Kadang saya rebus kentang, ubi, edamame, pisang, sayur itu wajib banget. Kalau tidak minum jus sayur dan buah, saya pilih makan buah potong. Menu lain yang bisa teman-teman coba adalah trancam. Dibuat dari parutan kelapa, mentimun, tempe kukus, cabai, bawang merah dan kencur bakar. Simpel, tapi ini favorit saya banget, lho.


Kalau saya pribadi, prinsipnya konsumsi apa yang ada di rumah. Nggak usah ribet-ribet nyari ini dan itu. Jika ada rempah-rempah seperti kunyit dan jahe, gunakan saja untuk infused water. Enak, kok dan pastinya bermanfaat juga bagi tubuh. Jika ada sayur dan buah, kamu bisa gunakan juga untuk direndam dan diminum airnya atau dibuat jus. Apa pun itu, nikmati dan seperti kata Dewi Hughes, ajak ngobrol makananmu, lebih tepatnya berdoa dulu, semoga makanan itu menyehatkan badanmu dan selalu bersyukur. Sebab itu adalah nikmat.


Jika pola makan kita sudah bagus, berat badan bakalan turun dengan sendirinya meskipun kita nggak sering olahraga. Bahkan menurut dr. Zaid, olahraga itu hanya berpengaruh sebanyak 20% saja, lho. Sisanya makanan yang kita konsumsi.


Rasulullah saw sudah mencontohkan seperti apa seharusnya kita menyikapi makanan. Tidak mengeluh, tidak mencela atau memuji berlebihan, makan secukupnya, menu sederhana, berpuasa, tidak pernah kenyang apalagi kekenyangan. Dengan cara seperti itu, Insya Allah kita akan jadi muslim yang sehat, bukan sekadar gemuk, tetapi gampang ngantuk *duh, gueh banget…kwkwk.


Setiap kita melanggar sunah Rasulullah saw, akan timbul masalah baru. Begitu juga ketika kita taat pada apa yang diperintahkan dan dicontohkan, sehat adalah efek, bukan tujuan. Jadikan ketaatan itu sebagai tujuan kita. Insya Allah kita akan tumbuh menjadi muslim yang sehat, kuat, dan maksimal dalam beribadah. Aamiin.


Salam,

Comments

  1. Iya. Mba Rosul makan nunggu dingin ngga panas2, rosul juga suka banget minum susu kambing/unta ya karena ngga ada sapi kali ya. Jadi makan yg ada, ngga berlebihan dan emang klo gemuk itu bukan senang sih menurutku tapi banyak makan heheu

    ReplyDelete
  2. Iya, Mbak..betul banget..

    susu kambing memang lebih bagus, Mbak daripada susu sapi. Harganya juga kalau kita lihat sekarang mahal banget. Katanya nutrisinya hampir sama dg ASI.

    ReplyDelete
  3. Klu mau program gendut apa bs makan nasi yh mba?

    ReplyDelete
  4. Bismillah, mba boleh saya print untuk bacaan saya dirumah kah? Terima Kasih sebelumnya mba :)

    ReplyDelete
  5. Silakan, Mbak. Semoga bermanfaat ya

    ReplyDelete
  6. jazakallah khair mba, insyaAllah pasti bermanfaat mba. semoga dilimpahkan pahala buat mba dengan adanya tulisan ini :)

    ReplyDelete