Saturday, May 20, 2023

Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi

Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi
Photo by Andrew Neel on Unsplash


Postingan ini saya khususkan untuk teman-teman yang pernah mengajukan pertanyaan di Instagram. Saya minta maaf karena waktu itu sempat lupa mau jawab padahal sudah mempersilakan teman-teman bertanya. Maunya sekalian dijawab besoknya, tapi bablas lupa…hihi.


Jika teman-teman pernah mampir ke blog saya ini, insya Allah sudah banyak pertanyaan yang terjawab. Namun, sebagian besar mungkin belum pernah membaca postingan-postingan di blog saya yang sebagian besar benar-benar bercerita tentang perjalanan menulis dan menggambar saya selama beberapa tahun terakhir.


Saya akan rangkum beberapa pertanyaan yang saya ingat, sebab beberapa saya belum membaca dan sebagian saya juga lupa *hiks.


Perjalanan menulis saya dimulai sejak saya masuk pesantren. Waktu itu saya ingat, sering ikut mengisi mading pesantren, juga banyak baca majalah di perpustakaan seperti Annida. Selama di pesantren saya terus menulis. Menulis apa pun yang saya suka meski saya juga nggak tahu mau dibawa ke mana tulisan-tulisan sederhana saya.


Setelah menikah, saya sempat memutuskan berhenti menulis dan fokus mengurus anak-anak. Namun, sekitar tahun 2017-2018 saya mulai menulis lagi hingga sekarang. Saya banyak mengikuti kelas-kelas menulis yang diadakan secara daring. Mulai mengajukan naskah ke penerbit mayor hingga akhirnya beberapa buku saya mulai terbit dan masuk Gramedia.


Menulis bukan perjalanan sebentar, ya. Ada naskah yang sampai 5 tahun menunggu antrean, tapi akhirnya gagal terbit tanpa alasan jelas. Ada naskah yang menunggu kepastian sampai setahun lebih. Bahkan meski sudah beberapa kali terbit, bukan berarti naskah saya selalu diterima. Ditolak juga sering dan gapapa.


Waktu pandemi mengubah banyak hal, termasuk dunia penerbitan buku. Penerbit mayor waktu itu sempat membatasi jumlah terbitnya buku dan membuat saya mulai berpikir untuk memulai hal-hal baru yang sebenarnya sejak salam sudah saya suka. Yap, menggambar!


Saya mulai belajar menggambar digital sejak pandemi lalu. Mulai posting konten secara rutin sampai akhirnya bisa seperti sekarang. Siapa sangka, ternyata dunia ilustrasi digital juga banyak memberikan pengalaman berharga untuk saya. Saya bisa mengilustrasikan buku sendiri di penerbit mayor, bisa mengilustrasikan beberapa buku yang terbit di Mesir, hingga yang paling tidak disangka, saya berkolaborasi dengan penulis favorit saya yakni Bunda Helvy Tiana Rosa, sampai-sampai bisa bertemu langsung. Masya Allah.


Kita tidak pernah tahu rencana Allah akan seperti apa ke depan. Tugas kita hanya terus berusaha semaksimal mungkin. Berusaha tanpa banyak tapi. Mencoba hal-hal baru karena mungkin banyak peluang yang bisa kita dapat dari sana.


Kamu Bertanya, saya Menjawab

Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi
Photo by Shorin Gheorghita on Unsplash


Please, jangan ngakak. Apaan bikin judul kayak gini? Kwkwk. Bingung mau menulis apaa :D


Silakan ditambahkan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang terlewat, insya Allah dengan senang hati saya akan menjawab semampu saya.


Sejak kapan mulai menggambar?

Sejak kecil saya sudah suka menggambar, tapi baru mulai belajar menggambar digital sejak pandemi lalu. Saya juga masih terus belajar dan berusaha konsisten untuk membuat konten-konten positif di sosial media. Namun, saat ini saya memang tidak banyak menerima dan mengerjakan proyek buku karena lebih fokus menulis naskah kembali.


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat ilustrasi?

Sebenarnya tergantung seperti apa karya yang mau kita buat. Saya anggap pertanyaan ini ditujukan untuk gambar di Instagram, ya. Biasanya satu jam cukup untuk menghasilkan satu konten, sudah termasuk membuat ilustrasi simpel dan memasukkan teksnya juga.


Kok terbilang cepat? Karena gambarnya simpel-simpel aja dan mungkin sudah terbiasa juga, ya. Kalau teman-teman rutin seperti saya, insya Allah bisa juga pakai kekuatan angin nanti :D


Dari mana idenya?

Dulu, pernah ada yang tanya, kalau buat konten, bikin gambar dulu atau membuat teksnya dulu?


Saya termasuk orang yang nggak mau pusing soal ini. Ketika akan membuat konten, saya bikin gambarnya dulu dengan referensi dari Pinterest misalnya. Kadang saya pengin gambar tema hujan, pantai, atau apalah itu. Kemudian, saya akan buat teksnya setelah semua gambar selesai.


Teksnya mengikuti kata hati aja lagi pengin menulis tentang apa. Dan nggak mau banyak pertimbangan apakah itu bagus atau nggak, yang penting baik, insya Allah segera saya posting supaya nggak galau aja…haha.


Karena ada juga orang yang mikir berkali-kali buat posting kontennya padahal menurut saya sudah bagus. Nah, kebetulan saya bukan tipe yang seperti ini. Bisa jadi karena saya juga sudah lelah mau mikir lagi…hihi.


Bikin kelas dong, Mbak!

Kalian boleh minta apa aja, nanya apa aja, tapi untuk yang satu ini memang saya masih banyak mikirnya, sih. Saya bukan tipe orang yang mudah bicara di depan publik. Saya butuh waktu berhari-hari untuk bisa melakukannya tanpa gugup. 


Saya sering mengatakan pada teman-teman, silakan bertanya kepada saya, insya Allah saya jawab dan bantu. Tapi, kalau buka kelas, baik itu kelas menulis atau kelas menggambar, saya masih mikir-mikir lagi. Rasanya butuh energi lebih banyak, sedangkan banyak banget hal yang mesti saya kerjakan.


Sedikit cerita, ada beberapa kali saya ditawari mengisi kelas oleh X. Setelah sekian kali saya menolak, dia aja sampai malas menjawab pesan saya…kwkwk. 


Bikinin tutorial menggambar, dong!

Menggambar seperti yang saya lakukan itu nggak terlalu sulit. Seperti biasa cukup bikin sketsanya dulu. Untuk bisa bikin sketsa, teman-teman harus bisa menggambar juga, ya. Latihannya di mana? Bisa belajar dari Youtube, bisa dari pinterest, dan yang lainnya.


Saya juga belajarnya otodidak, kok. Nggak ada pendidikan khusus. Belajar beberapa jenis aplikasi menggambar bisa dari Youtube dan itu lengkap banget dengan catatan teman-teman mau usaha buat nyari dan nyoba, ya :)


Menggambarnya pakai aplikasi apa? Tabletnya apa?

Pertanyaan yang selalu diulang-ulang, tapi dengan senang hati saya jawab, kok. Saya menggambar pakai iPad 8 dengan apple pencil gen 1. Iyap, sejak mulai mengerjakan proyek buku, saya memang pakai iPad karena menurut teman-teman yang berpengalaman, jauh lebih nyaman aja.


Aplikasinya pakai procreate yang hanya bisa digunakan di iPad, ya. Kalian bisa punya dengan sekali bayar seharga 150an ribu. Nggak ada procreate di android. Jika teman-teman pakai android, bisa gunakan ibis paint X atau medibang. Banyak jalan menuju Roma, kan?


Bagaimana cara menulis buku?

Menulis buku dimulai dari membuat outline. Outline bisa kita dapat setelah punya referensi yang cukup, tahu apa yang pengin kita tulis, dan sudah banyak membaca tentunya.


Menulis butuh waktu berapa lama? Tergantung kemampuan masing-masing orang, ya. Beberapa buku saya biasanya selesai dalam waktu sebulan. Teman-teman bisa membaca beberapa postingan saya tentang dunia literasi di blog ini, ya. Insya Allah lengkap.


Bagaimana cara mengajukan naskah ke penerbit?

Saat ini banyak juga penulis yang menerbitkan bukunya sendiri. Artinya, dia membayar dengan harga yang telah disepakati untuk menerbitkan naskahnya. Jadi, naskahnya sudah pasti tebit sesuai permintaan.


Namun, untuk menerbitkan naskah di penerbit mayor, teman-teman butuh waktu untuk mengajukan naskah, menunggu acc, dan prosesnya yang kadang nggak sebentar. Tapi, kita bukan membayar, malah dibayar.


Hal ini sering ditanyakan karena rata-rata banyak yang bingung. Jika teman-teman mau menerbitkan naskah sendiri, saya pesan untuk berhati-hati memilih penerbit indie, ya. Pilih yang sudah jelas dan berpengalaman.


Bukunya bisa dibeli di mana, Mbak?

Buku-buku saya kebanyakan bisa didapatkan di Gramedia dan marketplace seperti shopee. Namun, ada juga yang hanya dijual di marketplace.


Zaman sekarang semua bisa didapat di marketplace, ya. Bahkan Gramedia aja ada di sana :D


Sudah 1000 kata lebih, nih soal curhatan semua isinya…hehe. Adakah pertanyaan yang terlewat? Mungkin masih banyak atau terlewat, silakan bertanya via DM. Dengan senang hati insya Allah saya jawab, ya.


Terima kasih buat teman-teman yang kemarin sempat mengajukan pertanyaan. Semoga nggak kapok, ya…hehe. Tetap semangat dengan impian kalian. Semoga terwujud :)


Salam hangat,


Tuesday, May 16, 2023

Bikin Nggak Pede! Ini Dia Cara Atasi Gejala Panu dengan Cepat dan Aman

Bikin Nggak Pede! Ini Dia Cara Atasi Gejala Panu dengan Cepat dan Aman
Photo by triocean on IStockphoto


Sudah bukan rahasia, jika panu sering menimbulkan rasa nggak pede. Siapa sih yang mau punya panu apalagi di bagian tubuh yang mudah terlihat. Rasanya pengin mengurung diri di kamar saja sepanjang hari daripada jadi bahan tertawaan orang-orang di sekitar.


Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh Malassezia. Gejalanya berupa bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap pada kulit. Karena perbedaan warna bercak yang mecolok antara panu dan kulit kita, makanya gejala panu begitu kentara dan siapa pun pasti dapat menebaknya.


Dalam kondisi seperti ini, kita mungkin merasa kurang nyaman ketika harus berinteraksi dengan orang-orang di sekitar, tapi jangan khawatir, pada umumnya panu tidak akan menular pada orang lain. Panu tidak seperti penyakit kulit lain yang mudah menular, kok. Hanya saja, munculnya panu memang sangat memengaruhi penampilan kita.


Kebanyakan remaja hingga dewasa yang tinggal di iklim subtropis lebih sering terkena panu. Biasanya panu muncul di sekitar dada, punggung, pundak, hingga leher. Kamu pasti sering melihat ada orang yang punya panu di sekitar punggungnya. Kebanyakan memang panu muncul di beberapa bagian tubuh tersebut sehingga mudah saja terlihat terutama ketika mengenakan pakaian tidak tertutup.


Supaya Terhindar dari Panu, Yuk, Kenali Penyebabnya

Bikin Nggak Pede! Ini Dia Cara Atasi Gejala Panu dengan Cepat dan Aman
Photo by triocean on IStockphoto


Perubahan hormon atau lemahnya sistem kekebalan tubuh pada manusia dapat memicu timbulnya infeksi jamur secara abnormal. Infeksi jamur yang tumbuh secara abnormal inilah yang akhirnya memicu timbulnya panu yang cukup mengganggu penampilan.


Cuaca lembap, kulit berminyak, serta penggunaan obat imunosupresan juga diketahui jadi penyebab munculnya panu pada kulit. Kondisi ini tentu tidak kita harapkan. 


Oleh karena itu, sebisa mungkin kita dapat menerapkan gaya hidup sehat supaya daya tahan tubuh meningkat. Dengan begitu, diharapkan kita bisa terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan, termasuk salah satunya infeksi jamur penyebab panu tersebut.


Kenali Gejala Panu pada Kulit

Bikin Nggak Pede! Ini Dia Cara Atasi Gejala Panu dengan Cepat dan Aman
Photo on bisniskuy


Perlu diketahui, ada beberapa gejala panu yang mesti kita waspadai. Beberapa di antaranya seperti,


1. Munculnya bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap dari kulit sekitarnya. Bercak tersebut juga bisa berwarna pucat, merah muda, atau cenderung lebih cokelat. Gejala seperti ini tentu sangat terlihat dan mudah sekali dikenali. 


2. Bercak-bercak pada kulit bisa menyebar ke bagian tubuh sekitarnya. Hal ini tentu makin membuat kita kurang pede.


3. Gejala lain yang menjadi kurang nyaman ketika seseorang terkena panu yakni ketika muncul rasa gatal pada area bercak-bercak, apalagi jika sudah menyebar. Tentu gejala ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Membuat kita jadi sulit fokus dan berkonsentrasi akibat rasa gatal yang mengganggu.


4. Gejala tersebut bisa berkurang ketika udara dingin atau justru makin menjadi ketika cuaca lembap. Hal ini bisa dijadikan tanda-tanda yang mesti diwaspadai, ya.


5. Kulit yang terkena panu cenderung kering, gatal, dan bersisik. 


6. Gejala panu makin parah ketika terkena matahari atau saat berjemur.


Meski tidak membahayakan, tapi kita juga tidak mau punya kulit bermasalah seperti ini, kan? Panu bukan hanya membuat kita jadi nggak pede, tapi juga sering kali menggangu aktivitas sehari-hari. Kondisi seperti ini mesti segera diatasi supaya tidak makin parah.


Cara Mengobati dan Mencegah Munculnya Panu pada Kulit

Bikin Nggak Pede! Ini Dia Cara Atasi Gejala Panu dengan Cepat dan Aman
Photo by Christin Hume on Unsplash


Pada kondisi ringan, penggunaan lotion antijamur bisa digunakan untuk meringankan gejala panu. Lotion serta salep antijamur bisa juga dibeli bebas di apotek terdekat. Namun, jika kondisi kulit tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan, ada baiknya teman-teman segera berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.


Untuk mengatasi gejala panu yang cukup berat, teman-teman dapat menggunakan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter dalam bentuk obat oles atau minum.


Pada kondisi tertentu, infeksi jamur yang menyebabkan panu bisa muncul berulang dalam kondisi lembap. Dokter mungkin akan menyarankan kita untuk minum obat demi mencegah terjadinya hal yang sama.


Untuk mencegah munculnya panu, ada baiknya kita berhati-hati dalam menggunakan produk kecantikan, terutama yang menyebabkan kulit berminyak. Selain itu, pilihlah pakaian yang tepat ketika pergi keluar rumah sehingga kulit dapat bernafas dengan baik. Jangan lupa, gunakan sampo antijamur serta tabir surya ketika terpapar sinar matahari.


Jika pakaian kita basah karena keringat, jangan ragu untuk segera menggantinya. Sebab, menjaga kebersihan kulit tentu sangat berguna mencegah terjadinya infeksi jamur yang menggangu, salah satunya panu.


Bagaimana, cukup menakutkan juga ya jika ada panu di kulit kita? Selain warna bercak yang biasanya cukup mencolok dan mudah sekali terlihat, rasa gatal yang mengganggu tentu saja membuat kita merasa tidak nyaman terutama saat cuaca panas dan lembap.


Perhatikan kebersihan tubuh dan jangan lupa selalu jaga kesehatan supaya daya tahan tubuh meningkat. Tentu kondisi ini akan sangat membantu kita dalam mencegah terjadinya infeksi pada kulit.


Semoga informasi ini bermanfaat, terutama di cuaca super panas seperti sekarang, ya. 


Salam hangat,


Resep Roti Manis Super Empuk Isi Selai Nanas, Yummy!

Resep Roti Manis Super Empuk Isi Selai Nanas, Yummy!
Foto: Dok pribadi


Hai, teman-teman. Apa kabarnya, nih? Setelah mudik lebaran, rasanya masih mager dan nggak pengin masak berat-berat. Apalagi mengingat cucian yang masih menumpuk dan kondisi rumah yang agak berantakan. Penginnya lekas membereskan pekerjaan rumah dan beristirahat.


Setelah beberapa minggu di rumah, saya akhirnya bisa beraktivitas normal kembali seperti sekarang. Meski sedikit padat karena bersamaan dengan si sulung yang sedang ujian, tapi tetap saya lebih banyak masak sendiri ketimbang beli.


Tentu alasannya karena kami serumah bukan tipe orang yang senang jajan di luar. Suka, sih, tapi benar-benar pemilih terutama si Mas. Kita pernah muter-muter cari makan dan ujungnya balik ke rumah dan masak. Benar-benar bukan tipe keluarga yang mudah disuruh milih, mau makan apa? Kwkwk. Pasti jawabannya nggak ada yang tahu...huhu.


Karena sering terjadi hal yang sama, akhirnya saya lebih memilih menyiapkan makanan ketimbang malah nggak makan. Ada nggak sih yang kayak gini juga?


Sempat merasa aneh, kenapa ya suami dan anak-anak pemilih banget? Kalau sudah suka, setiap kali ke mall, kita pasti makannya itu melulu. Sampai pesannya aja bosen…kwkwk. Kalau sudah nggak tertarik, walau disodorin juga nggak akan disentuh. Benar-benar bikin pusing kepala…haha.


Nah, kemarin si bungsu yang sedang kurang sehat sempat request pengin dibuatin roti. Akhirnya saya turuti dan mulai nurunin bread maker dari tempat persembunyiannya. Kali ini saya bikin roti pakai resepnya Ci Tintin Rayner yang ada di bukunya. Resepnya nggak ribet, hanya saja karena sedang tidak ada susu cair, maka saya ganti dengan air dingin ditambah susu bubuk 3 sendok makan.


Bikin roti pakai bread maker memang jauh lebih mudah, tapi jangan percaya diri dulu. Prosesnya juga nggak sebentar. Butuh waktu hampir setengah hari demi menyiapkan roti manis ini di meja makan…kwkwk. Karena bikin roti prosesnya lama banget, butuh proofing berkali-kali, belum lagi mesti menyiapkan isiannya.


Kebetulan saya punya selai nanas di kulkas. Selai nanas ini saya buat dari sisa ampas saat membuat jus hampir setiap hari. Ampas nanas dari jus memang tetap ada sarinya karena tetap masih basah dan manis, hanya saja sering kali terbuang karena saya malas mengolahnya. Andai rajin, selai nanas ini bisa dibuat nastar dan kawan-kawannya. Sayangnya, saya nggak serajin itu, sih...hehe.


Ternyata selain mengurangi jumlah sampah dapur, selai nanas ini juga enak dipasangkan dengan roti manis. Harum kayu manisnya bikin nagih. Asli ini perpaduan yang pas di lidah!


Untuk membuat selai nanas, teman-teman bisa menggunakan bahan-bahan yang ada sesuai selera. Hanya dengan menambahkan bubuk kayu manis, gula pasir, dan sedikit garam, teman-teman sudah bisa menyantap selai nanas buatan sendiri yang tentunya lebih nikmat.


Sisa selai nanas bisa teman-teman simpan di dalam wadah tertututp dan letakkan di kulkas supaya lebih tahan lama.


Daripada penasaran, yuk kita bikin juga adonan rotinya!

Resep Roti Manis Super Empuk Isi Selai Nanas, Yummy!
Bentuknya aneh-aneh, ya..kwkwk (Foto: Dok. pribadi)


Bahan:

200 gram terigu protein tinggi

50 gram terigu protein sedang

55 gram gula pasir

5 gram ragi instan

1 gram bread improver

1 butir telur utuh

110 ml susu cair dingin

40 gram butter

Sejumput garam


Cara membuat:

1. Campur semua bahan kecuali butter dan garam. Uleni hanya sampai tercampur rata.


2. Masukkan butter dan garam, uleni kembali sampai kalis elastis, ya.


3. Bulatkan adonan dan diamkan selama 40-60 menit tergantung suhu ruang.


4. Gilas adonan dan buang udaranya. Timbang sama berat dan bulatkan. Diamkan kembali selama 15 menit.


5. Gilas kembali adonan untuk membuang udaranya dan beri isian. Bulatkan kembali atau bentuk sesuai selera.


6. Diamkan kembali selama 30 menit kemudian panggang di suhu 190’C sampai warnanya keemasan.


7. Setelah matang, angkat dan olesi permukaannya dengan butter.


Voila! Roti manis buatanmu sudah siap disantap bersama keluarga. Dimakan waktu masih hangat lebih nikmat, lho.


Kunci dari roti yang empuk terletak pada penggunaan ragi yang masih aktif, juga cara menguleni yang butuh waktu cukup lama sampai adonan jadi kalis. Kalis berarti tidak mudah sobek ketika dibentangkan.


Memanggang roti juga jangan terlalu lama supaya tidak kering dan keras. Kemarin saya hanya butuh waktu tidak sampai 10 menit karena ukuran roti yang saya buat memang tidak terlalu besar.


Jika mengikuti tip dan cara dengan tepat, insya Allah roti yang teman-teman buat anti gagal, apalagi jika diuleni dengan baik sampai kalis. Semoga resep ini bermanfaat dan bisa jadi ide untuk mengisi hari libur kenaikan kelas tahun ini. Selamat mencoba :)


Salam hangat,


Cara Ampuh Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk

Cara Ampuh Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk
Photo by Mithil Girish on Unsplash


Sebal nggak sih kalau anak kita terganggu saat bermain hanya gara-gara gigitan nyamuk? Terlebih jika nyamuk itu membawa virus penyebab DBD. Bukan hanya bikin panik kita sebagai orang tua, tapi juga membahayakan buah hati.


Saya punya pengalaman buruk sewaktu si sulung masih kecil. Waktu itu, kami sempat menginap di rumah paman yang kebetulan sedang ke luar negeri. Ceritanya kita jagain rumah kosong yang jaraknya memang nggak terlalu jauh dari rumah kami.


Merupakan hal biasa ketika sore hari banyak nyamuk berkeliaran di sana, sebab banyak pohon dan rimbun tanaman di mana-mana. Waktu itu saya ingat betul, si sulung sempat digigit nyamuk. Namun, saya benar-benar nggak nyangka kalau itu nyamuk DBD. Besoknya, si sulung demam tinggi sampai kejang demam. Saya observasi kondisinya yang makin lemah dari hari ke hari. Sampai mengangkat tangannya saja dia tidak kuat.


Akhirnya kami membawanya ke rumah sakit setelah menunggu selama 3x24 jam sebelum cek darah. Kenapa mesti menunggu sekian hari sebelum cek darah? Karena menurut yang saya pelajari dari beberapa dokter spesialis anak, cek darah terutama untuk melihat apakah itu DBD atau bukan memang harus menunggu 72 jam supaya bisa efektif. 


Hal inilah yang terjadi pada pasien anak di sebelah si sulung yang terlambat ditangai hanya karena salah diagnosa. Ketika demam hari pertama si anak sudah dibawa ke rumah sakit dan cek darah. Dokternya bilang, hasilnya bukan DBD sehingga mereka membawanya pulang ke rumah. Sampai hari ke sekian kondisinya makin memburuk dan akhirnya dia dibawa ke rumah sakit di mana si sulung dirawat, tapi dalam kondisi sudah kritis hingga harus masuk ICU.


Waktu si sulung dibawa ke rumah sakit, dia langsung cek darah dan diketahui terkena DBD. Jujur, meski sudah menebak sejak awal setelah observasi dan melihat bitnik-bintik di badannya, saya tetap belum siap. Namun, saya bersyukur kami membawanya ke dokter tepat waktu sehingga si sulung bisa segera ditangani dengan baik.


Hanya karena nyamuk, nyawa anak kita dan mungkin kita juga bisa terancam. Itulah kenapa sebal rasanya kalau ada nyamuk di mana-mana. Apalagi buat si bungsu yang bar-bar banget ketika menggaruk bekas gigitan nyamuk hingga membekas di kaki. 


Saya berusaha membersihkan lingkungan rumah supaya tidak menjadi sarang nyamuk. Salah satunya dengan tidak menumpuk barang pada satu tempat, dibersihkan secara rutin, juga tidak menanam tanaman yang terlalu rimbun supaya nyamuk tidak betah.


Cara Ampuh Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk 

Cara Ampuh Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk
Photo by Alexander Dummer on Unsplash


Jangan sampai kejadian yang menimpa si sulung terjadi juga pada teman-teman di rumah. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Sebelum terlambat, yuk terapkan cara agar anak tidak digigit nyamuk seperti yang telah saya rangkum berikut,


1. Bersihkan genangan air supaya tidak jadi sarang nyamuk. Nyamuk senang sekali mendapati kaleng bekas yang terisi air, gelas air mineral yang tak dibereskan, atau benda lain yang dapat menampung air. Hati-hati ya, teman-teman. Terkadang kita terlalu meremehkan hal semacam ini, tapi ternyata bisa berakibat fatal.


2. Jika punya bak di kamar mandi, jangan lupa dibersihkan secara rutin supaya tidak jadi tempat berkembang biaknya jentik penyebab DBD. Saya pribadi sudah tidak menggunakan bak di rumah dan memilih menggunakan shower ketika mandi. Alasannya simpel, males mau menguras sedangkan jentiknya terlalu cepat berkembang. Takutnya saya lengah ketika sedang capek dan malas menguras yang akhirnya bisa membahayakan orang serumah.


3. Jika punya tanaman, jangan lupa dicek apakah ada pot yang alasnya tergenang atau hidroponik yang jarang dibersihkan. Pengalaman saya waktu punya tanaman hidroponik mesti rajin-rajin dibersihkan atau menaburkan obat jentik ke dalam air tanaman kita. Waktu itu sempat saya tidak tahu, ternyata jentiknya sudah sehat-sehat di situ…hiks. Sejak saat itu saya rajin membersihkan dan menaburkan obat.


4. Gunakan pakaian serba panjang terutama ketika bermain di luar rumah saat pagi dan sore hari. Pilih juga pakaian berwarna cerah. Biarkan anak-anak bermain, tapi jangan lupa untuk selalu menjaga mereka di mana pun. Pakaian panjang dapat mencegah gigitan nyamuk yang lebih banyak. Meskipun agak panas sedikit, ya? hehe.


5. Ada baiknya tetap bermain di rumah di saat nyamuk banyak berkeliaran terutama saat pagi dan sore hari. Mending main di tempat yang aman supaya anak terhindar dari gigitan nyamuk yang menyebalkan.


6. Jangan lupa gunakan kelambu saat anak tidur. Kita bisa pakai tirai magnet yang bisa dipasang untuk menutup pintu dan jendela. Cara ini dapat mencegah nyamuk masuk, lho. Saya sudah menerapkan cara ini sejak lama. Anak-anak jadi lebih santai bermain di kamar meski jendela dan pintunya tetap dibuka.


7. Pasang kipas angin terutama saat anak bermain. Selain bisa menghindari udara pengap, kipas angin juga bisa mengusir nyamuk supaya tidak mudah mendekat. Anak-anak bisa bermain dengan nyaman di dalam rumah.


8. Jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk yang aman terutama untuk anak-anak. Cara ini mungkin bisa dibilang yang paling ampuh dapat mencegah anak digigit nyamuk. Saya rutin membawa lotion anti nyamuk terutama saat bepergian di sore hari. Saya tidak ingin kejadian yang sama menimpa keluarga kami.


9. Jangan lupa gunakan salep yang dapat meredakan gatal-gatal akibat gigitan nyamuk. Inilah salah satu benda wajib yang mesti saya bawa ke mana-mana karena si bungsu yang bar-bar banget ketika menggaruk dan akhirnya menyisakan banyak bekas luka di kedua kakinya. Salep Pereda gatal bisa mengurangi rasa gatal akibat gigitan serangga sehingga si bungsu tidak sembarangan lagi menggaruk.


Banyak cara dapat kita lakukan untuk melindungi anak-anak kita dari gigitan nyamuk nakal. Jangan lupa selalu disiplin menjaga kebersihan lingkungan rumah supaya tidak jadi sarang nyamuk.


Tetap sehat, tetap waspada, ya :)


Salam hangat,


Wednesday, May 10, 2023

Kehilangan Barang di KAI, Apa yang Harus Dilakukan Penumpang?

Kehilangan Barang di KAI, Apa yang Harus Dilakukan Penumpang?
Photo by Tomas Anton on Unsplash

 

Tahun ini, seperti biasa saya melakukan rutinitas tahunan ketika lebaran, mudik! Alhamdulillah, sesuai permintaan anak-anak, kami memilih naik kereta api. Sama seperti tahun sebelumnya, saya dan keluarga naik kereta api ekskutif Brawijaya dari Jakarta menuju Malang.


Capek nggak naik kereta? Kenapa nggak naik bus, pesawat, atau bawa kendaraan pribadi? Kebanyakan orang akan mempertanyakan kenapa kami selalu memilih naik kereta akhir-akhir ini?


Sejak anak-anak mulai tumbuh besar, bisa diajak kompromi, nggak rewel di perjalanan, dan bahkan bisa menikmati perjalanan mereka, kami sepakat naik kereta. Naik kereta bisa lebih nyaman dan santai bahkan bisa menginap seperti yang anak-anak harapkan. Kalau dulu, ketika saya masih punya bayi, pesawat jadi satu-satunya pilihan supaya lekas sampai tujuan tanpa banyak kendala. Maunya yang sat set gitu, kan apalagi bawaan bisa 2 koper, belum lagi tentengannya. Bawa balita itu riweh, euy :D


Namun, sejak beberapa tahun terakhir, kami bisa melakukan perjalanan dengan lebih santai, bawa koper pun hanya satu saja sudah cukup. Naik kereta tidak khawatir macet. Benar-benar tepat waktu sampai tujuan. Berbeda dengan bus yang bikin deg-degan terutama di sepuluh terakhir bulan Ramadan.


Sampai saat ini kami belum pernah mudik menggunakan mobil. Kayaknya super capek sih apalagi di keluarga kami hanya suami yang bisa nyetir. Nggak mungkin gantian sama anak-anak apalagi istrinya yang naik sepeda aja nggak jago…kwkwk.


Dan, naik kereta di zaman sekarang itu nyaman! Bahkan yang kelas ekonomi aja sudah tertib, apalagi yang ekskutif. Tempat duduknya lega, bisa selonjoran, pegal-pegal dikit wajar, sih. Menurut saya ini masih sangat nyaman, apalagi sekarang KAI punya banyak menu, ya. Hanya saja untuk nasi goreng saya kurang suka, rasanya terlalu biasa. Menu lainnya mungkin bisa dicoba, seperti nasi ayam geprek? Lumayan kan dimakan waktu sahur, biar nambah mules di jalan…hihi.


Selama beberapa kali mudik naik kereta, baru kali ini saya meninggalkan barang tanpa sengaja di sana. Benar-benar lupa nggak cek meja kecil dekat jendela sebelum keluar. Baru sadar saat sampai di rumah, dan buruknya, sampai saat ini saya belum bisa juga mendapatkan barang saya yang amat berharga itu :(


Tenang, Ini Tip Saat Barang Tertinggal di KAI

Seperti inilah judul yang diterbitkan di laman resmi kai.id. Saya yang kemarin merasa kehilangan barang atau lebih tepatnya tanpa sengaja meninggalkan barang di KAI Brawijaya serasa dapat angin segar. Barang saya bakalan balik, nih. Dari judul sama isinya meyakinkan banget soalnya bakalan dibantu…kwkwk.


Namun, setelah mencoba beberapa cara yang disebutkan di artikel tersebut, tidak ada satu pun yang berhasil. Chat Whatsapp hanya dijawab oleh robot yang berulang kali menjawab dengan kalimat yang sama, diminta menunggu sampai waktunya habis. Begitu juga pesan DM di Instagram, dibaca pun nggak, lho. 


Saya tidak tahu, bagaimana cara mencari barang yang tertinggal di KAI sedangkan kondisi saya sudah tidak di kereta. Berbeda ketika masih di kereta, petugas memang akan mengumumkannya. Jika ditemukan dan belum ada yang ambil, katanya bakalan disimpan di pos pengamanan stasiun dan masuk pendataan sistem Lost and Found milik KAI.


Barang saya ada namanya, tapi memang ditulis pakai bahasa arab. Barang ini bukan besar nilainya, tapi besar kenangannya. Ini yang bikin saya merasa berat banget buat ikhlasin begitu saja.


Namun, setelah melakukan banyak usaha dan hasilnya nihil, saya akhirnya menyerah. Susah sih kalau pelayanannya hanya sekadar wacana alias nggak real di lapangannya. Masa semua cara nggak berhasil sama sekali? 


Kehilangan memang bukan tanggung jawab KAI, tapi sebagaimana dijelaskan, pihak KAI katanya akan dengan senang hati membantu bahkan bersedia menghubungi jika barang ditemukan. Hanya saja, jika mau melapor saja sudah kesulitan, bagaimana kami bisa dibantu?


Jaga Barangmu dan Selalu Periksa Setiap Sudut Sebelum Meninggalkan Gerbong Kereta

Biasanya saya selalu waspada dan hati-hati soal ini. Entah qadarallah kali ini saya teledor tidak cek dulu di dekat tempat duduk. Buru-buru keluar seolah tidak ada barang tertinggal.


Ketika ada di transportasi umum, sebisa mungkin memang tidak mengeluarkan barang-barang kecuali karena perlu banget. Segera kembalikan agar tidak lupa. Hal inilah yang terjadi pada saya waktu kemarin.


Hanya karena saya sempat beresin sampah makanan, saya jadi lupa menaruh barang kembali ke tempatnya. Alhasil, barang saya tertinggal dan sampai saat ini belum ditemukan juga.


Kejadian ini akan jadi pelajaran berharga buat saya supaya ke depannya tidak terulang hal yang sama lagi. Jangan sampai ada barang tertinggal lagi :(


Dari teman-teman di sini, kira-kira ada nggak sih yang pernah tertinggal barangnya di KAI?


Salam hangat,


Monday, February 27, 2023

Review Jujur Mineral Botanica Glo It Up Peptide Serum

Review Jujur Mineral Botanica Glo It Up Peptide Serum
Photo: Dok pribadi

Sudah sekitar hampir 5 bulan saya menggunakan produk dari Mineral Botanica. Salah duanya adalah serum serta hydrating toner-nya. Awalnya nggak sengaja dan ketemu review serum yang bagus di Google. Kemudian saya masuk ke femaledaily dan membaca beberapa review menarik dari skincare satu ini.


Awalnya nggak mau berekspektasi terlalu banyak juga, sih. Karena saya memang tipe orang yang wajahnya lumayan sensitif sehingga susah mau cocok sama merek-merek skincare di pasaran. Namun, nggak tahu kenapa, untuk kali ini, sejak pemakaian pertama sampai sekarang mau habis botol kedua, kulit tampaknya baik-baik saja dengan produk dari Mineral Botanica.


Saya nggak bisa menjamin kulit kalian langsung cerah dan sejujurnya saya juga nggak bisa bedain kulit saya yang dulu sebelum pakai serum ini dengan yang sesudahnya. Cuma yang bikin nyaman, kulit wajah saya nggak kusam, nggak timbul jerawat kecil yang biasa ada ketika kulit nggak cocok sama produk tertentu, jadi lembab, adem udah kayak ubin masjid…kwkwk.


Sebelumnya saya sudah beberapa kali mencoba serum dari produk kecantikan yang sudah biasa saya pakai krim dan sabun mukanya, hasilnya wajah kayak gelap, berjerawat, dan jadi berminyak. Sejak saat itu saya memutuskan berhenti pakai serum. Ngerasa nggak jodoh aja karena sampai dua jenis dicoba hasilnya selalu sama.


Saya sempat mikir, memang sudah dasarnya malas make up, tapi masa pakai skincare aja nggak bisa…huhu. Pengin juga kayak ciwi-ciwi lain yang kulitnya sehat dan cocok pakai skincare tertentu. Nggak harus glowing sampai mengilat. Cukup sehat an cerah aja udah seneng, kok.


Manfaat Mineral Botanica Glo It Up Peptide Serum

Review Jujur Mineral Botanica Glo It Up Peptide Serum
Photo: Dok pribadi


Hal yang paling menonjol ketika memakai serum dari Mineral Botanica Glo It Up ini adalah teksturnya yang cair dan bening sehingga mudah meresap di kulit. Nggak lengket dan nyaman. Meski cair, tapi serum ini nggak terlalu watery juga kok. Sehingga rasanya pas ketika diaplikasikan ke kulit wajah.


Aromanya juga lembut. Bukan tipe yang aneh gitu aromanya, jadi nggak mengganggu juga. Saya menggunakan serum ini biasanya pagi dan malam hari sebelum tidur. Saya bukan tipe orang yang rajin pakai skincare, kadang ada malas dan lupanya. Tapi, ketika rajin dipakai sekalipun, serum ini nggak bikin kulit jadi berminyak gitu. Makanya sampai saat ini saya masih tetap pakai dan nggak nyangka sudah hampir lima bulan tetap nyaman.


Mineral Botanica Glo It Up serum ini mengandung peptide, juga 7 kandungan whitening booster yang mengklaim dapat membuat kulit lebih glowing, kenyal, serta dapat mengecilkan pori-pori. Produk ini juga bermanfaat menunda penuaan dini. Jadi, mestinya memang cocok sih buat kita yang usianya sudah masuk kepala tiga, tapi masih ngerasa remaja wae…hihi.


Sejauh ini, klaim tersebut memang terasa di kulit saya. Pori-pori makin mengecil, kulit jadi lebih cerah, tapi bukan yang tiba-tiba jadi glowing juga karena memang pada dasarnya kulit saya memang putih. Agak susah bedainnya kecuali saya perhatikan betul before after-nya. Masalahnya, saya nggak sedetail itu sih buat membuktikan perbedaan setelah pemakaian teratur selama beberapa bulan terakhir.


Cuma rasanya udah cocok banget aja sama produk ini. Nggak pengin ganti yang lain lagi sih…hihi.


Mineral Botanica Glo It Up Hydrating Facial Toner


Review Jujur Mineral Botanica Glo It Up Peptide Serum
Photo: Dok pribadi


Biar lengkap, saya juga mencoba toner dari Mineral Botanica. Pas baru coba, jatuh cinta banget sama wanginya. Asli ini enak banget aromanya…huhu. Kalian mesti coba. Ini review jujur banget dari hati terdalam…kwkwk.


Untuk toner, sejujurnya saya juga agak susah cocok dengan produk lain. Nggak tahu kenapa, kalau sudah nggak cocok, bawaannya kulit jadi beruntusan gitu. Makanya jadi takut mau sering coba-coba produk kecantikan seperti ciwi-ciwi lain. Nggak bisa sembarang review, bisa-bisa wajah saya rusak.


Untuk toner ini, Mineral Botanica mengklaim bahwa produknya dapat membantu melembapkan, mencerahkan, menjaga PH normal kulit, serta bisa membersihkan sisa-sisa kotoran di hati*eh di wajah maksudnya.


Sejauh ini, seger banget setelah pakai toner ini. Terutama seperti yang saya sebutkan sebelumnya, wanginya itu lho enak banget masya Allah :D


Kemasan dan Harga

Kemasan dari Mineral Botanica Glo It Up ini lucuk sih menurut saya. Kemasannya berwarna cokelat gelap transparan, ditambah label berwarna cokelat muda menambah kesan simpel dan natural. Tutupnya yang berwarna hitam bikin enak aja dilihat.


Harga serumnya Rp. 124.900 untuk kemasan 20 ml, sedangkan tonernya Rp. 30.000 untuk kemasan 100 ml. Untuk tonernya sangat terjangkau, tapi serumnya memang lumayan dibanding serum jenis lainnya yang pernah saya pakai. Karena itu, harus pinter-pinter beli ketika sedang sale, yah…hihi.


Sejauh ini, saya jadikan dua produk dari Mineral Botanica ini sebagai salah satu skincare favorit. Semoga setelah pemakaian setahun, hasilnya makin bagus di kulit. Siapa tahu juga bisa mencerahkan masa depan, kan?


Salam,

Wednesday, January 25, 2023

Cara Menghafalkan Alquran Tanpa Menghafal Untuk Anak

Cara Menghafalkan Alquran Tanpa Menghafal Untuk Anak
Photo by Masjid Maba on Unsplash


Alhamdulillah, akhirnya tergerak kembali mengisi blog ini setelah sekian lama. Karena lebih banyak menulis naskah dan mendampingi anak-anak yang lumayan repot beberapa bulan terakhir, akhirnya blog jadi terbengkalai. Benar-benar nggak diisi berminggu-minggu :(


Kali ini, saya pengin sharing sedikit tentang metode menghafalkan Alquran tanpa menghafal. Nah, lho, gimana caranya, tuh? Hehe.


Sebenarnya, saya bukan penghafal Alquran, tapi di rumah anak-anak memang diwajibkan setor hafalan sejak masuk SD. Benar-benar rutin setiap hari. Hal inilah yang sebenarnya sangat membantu mereka supaya mau berusaha menghafal. Meski nggak dipaksa, akhirnya jadi terbiasa.


Menghafalkan Alquran memang impian semua muslim. Begitu juga ketika punya anak-anak, penginnya mereka juga menghafal Alquran. Namun, kembali lagi, tidak semua anak mau dan enjoy. Ada yang memang tidak tertarik untuk serius menghafal dan itu nggak apa-apa.


Dulu, pengin banget anak bisa menghafal 30 juz. Di bayangan kita, 30 juz itu kan banyak banget, ya? Terlebih kita sebagai orang tua bukan penghafal Alquran atau guru mengaji. Rasanya makin berat lagi.


Namun, jangan dibayangkan 30 juz sekaligus. Kita mulai saja dari juz 30 saja. Pelan-pelan saja naik ke juz berikutnya. Meskipun ingin anak-anak lekas menghafal sebanyak mungkin, tapi saya sadar kalau mereka juga punya keinginan masing-masing. Nggak semua anak mesti menghafal. Kalau mereka nggak enjoy, masih ada banyak pilihan yang bisa ditekuni. Jangan melihat hanya anak-anak penghafal Alquran saja yang bisa dianggap baik, saleh, dan masya Allah, anak lain dengan pilihannya yang berbeda juga sama meskipun dalam agama kita, menghafal Alquran memang sangat spesial.


Nggak perlu membanding-bandingkan juga dengan yang lain. Anak kita mungkin nggak pernah ngomong kalau mereka nggak suka dibandingin, tapi pasti mereka nggak suka. Soalnya saya sendiri nggak suka dibandingin sama orang tua. Begitu juga anak-anak di rumah. Saya sangat hati-hati untuk menyebut seperti Kaka atau seperti Adek yang begini dan begitu. Mending ditahan daripada anak kesal diam-diam.


Hal terberat dalam menghafal Alquran sebenarnya bukan menghafalkan ayat per ayatnya, melainkan murajaahnya. Mengulang-ulang hafalan itu berat banget. Kadang, anak sudah capek dan jenuh. Mereka juga bosan. Kadang, mereka sudah lelah menambah hafalan, tapi masih harus murajaah juga.


Sadar akan beratnya menghafal Alquran, saya jadi lebih longgar pada diri sendiri dan juga anak-anak. Nggak semua hal mesti dikuasai. Ibaratnya, masuk surga itu nggak harus lewat satu cara. Ada banyak cara lainnya yang tentunya dengan tidak melanggar aturannya Allah.


Dengan begini, kita jadi nggak terbebani juga. Anak-anak asal dibiasakan insya Allah bisa enjoy saat menghafal. Seperti menjadi kebutuhan.


Cara Menghafalkan Alquran Tanpa Menghafal Untuk Anak
Photo by Masjid Maba on Unsplash


Ada beberapa hal yang mesti dilakukan untuk membantu anak menghafalkan Alquran. Saya sharing tentang metode menghafalkan Alquran tanpa menghafal dan beberapa tip yang saya terapkan di rumah.


1. Buatlah suasana rumah selalu lebih dekat dengan Alquran. Contohnya, nyalakan murattal setiap hari. Tak peduli mereka mau mendengarkan atau tidak. Saat mereka bermain, nyalakan saja dengan suara yang cukup jelas, tak harus nyaring-nyaring. Untuk anak audio, hal semacam ini sangat membantu. Mereka akan lebih mudah mengingatnya ketika belajar menghafal.


2. Jangan menyalakan lagu-lagu di rumah. Tantangannya berat juga kalau ada orang rumah yang suka mendengarkan lagu-lagu. Sudah bisa dipastikan, semakin sering dinyalakan, semakin mudah anak-anak menyanyikan lagu-lagu semacam ini. Hal inilah yang jadi pertimbangan saya waktu itu. Karena anak-anak ini mudah sekali mengingat lagu-lagu yang enak didengar, akhirnya saya merasa ini salah dan keliru. Kenapa tidak menyalakan murattal saja? Akhirnya, setiap ada waktu dan tidak mengganggu belajar mereka, saya menyalakan murattal. Seperti saat di sekolah ketika jam istirahat. Dengan begini, kita sudah berusaha selangkah lagi dibanding sebelumnya.


3. Menggunakan aplikasi untuk mendengarkan ayat suci. Sekarang, kita dimudahkan sekali untuk menghafal dan murajaah. Nggak seperti dulu, saya mesti beli speaker murattal yang selalu rusak setiap beberapa bulan sekali. Harganya juga nggak murah, kan? Sedih banget sampai harus beli beberapa kali. Namun, sekarang kita bisa pakai aplikasi untuk membantu anak-anak menghafal Alquran di rumah. Bisa diulang per ayat sampai berkali-kali sehingga anak-anak lebih mudah menghafal.


4. Pilih hanya satu syekh yang akan didengar dan dipelajari nadanya. Anak-anak akan lebih mudah menghafal jika nadanya sama. Maka, jangan ganti-ganti syekh, ya. Cukup pilih satu saja. Di rumah, biasanya anak-anak memilih syekh Misyari Rasyid. Adem banget suaranya, masya Allah.


5. Buatlah jadwal rutin untuk menghafal per harinya. Misalnya, sepulang sekolah setelah istirahat dan main-main. Jika dibuat rutinitas, anak-anak merasa bahwa menghafal ini sebagai sebuah kebutuhan. Menghafalnya nggak perlu banyak-banyak. Kalau ayatnya pendek, bisa dua atau tiga ayat saja per hari. Jika panjang, cukup satu atau setengah ayat per harinya. Kenapa sedikit sekali? Karena anak-anak kita sekolah juga. Bukan anak yang khusus belajar menghafal seperti anak-anak pesantren yang ijazahnya paket. Jadi, pikirkan juga betapa lelahnya mereka sekolah seharian apalagi full day. Mereka juga jenuh dan butuh istirahat.


6. Metode menghafal Alquran tanpa menghafal ini sebenarnya simpel. Cukup anak diminta membaca satu ayat yang kemudian diulang berkali-kali. Awalnya 10 kali. Boleh sambil melihat ayatnya. Jika belum hafal, diulang lagi sampai 20 kali dan seterusnya. Jika anak malas menghafal, cara ini sangat membantu.


7. Anak-anak sebaiknya tidak diberikan gadget sebelum waktunya. Karena hal ini dapat menghambat semangat mereka untuk menghafal. Dan lagi, sudah banyak penelitian membuktikan dampak negatif yang jauh lebih banyak dibanding positifnya ketika anak diberikan gadget sejak dini. Tenang, anak-anak nggak akan gaptek hanya karena nggak punya gadget sendiri kok. Mereka tetap boleh pinjam milik orang tua dengan batasan tertentu sesuai kesepakatan bersama.


8. Orang tua mesti rutin membantu murajaah. Buatlah list surat-surat yang akan dihafal dan yang sudah dihafalkan. Usahakan setiap hari murajaah. Seminggu 1 juz lebih baik. Jika tidak memungkinkan tidak apa asal tetap dibantu murajaah. Supaya lebih seru, kadang saya bikin kuis tebak surat. Juga memilih surat mana yang mau dimurajaah lebih dulu menggunakan website yang dimainkan. Saya lupa sekali namanya…kwkwk. Nanti kita isi nama-nama suratnya kemudian tinggal diputar menggunakan jari. Otomatis akan terpilih 1 nama surat yang nantinya akan dibacakan kembali oleh anak-anak. Seru juga, kan? hehe.


9. Anak nggak mood? Nggak perlu dipaksa. Biarkan mereka istirahat dan melanjutkannya esok hari. Kalau dipaksa, nanti mereka stres dan akhirnya benci menghafal Alquran. Padahal, hal ini tidak harus mereka lakukan jika memang tidak mau, kan?


10. Jangan lupa berikan reward jika mereka berhasil mencapai target. Nggak perlu mahal-mahal. Beli buku, jajan es krim? Karena jika reward-nya terlalu besar, dikhawatirkan mereka menghafal karena pengin hadiah. Tentu ini bukan hal yang kita harapkan.


11. Tetap beri kesempatan anak untuk bermain dan menikmati waktunya. Ingat, masa kecil tak akan terulang. Biarkan mereka tetap bersenang-senang juga. Jangan sampai mereka menjalani impian orang tuanya. Mereka tentu punya pilihan sendiri.


Itulah beberapa cara yang bisa teman-teman terapkan di rumah jika ingin anak-anak belajar menghafal sejak dini. Jauh sebelum mereka besar, mestinya kita juga rajin menyalakan murattal di rumah sebagaimana pernah disampaikan oleh ustadz Adi Hidayat. Saya pribadi merasa agak telat juga, sih...hiks.


Jika Allah izinkan, meski hanya di rumah dan masih sekolah formal juga, anak-anak tetap bisa menghafal meskipun tak secepat yang lainnya. Semoga hafalan mereka bisa jadi cahaya yang menuntun sampai mereka dewasa nanti. Tidak ada harapan yang lebih indah selain mengharap rida Allah. Pengin menghafal biar mereka disayang Allah dan Allah jadikan anak-anak kita pemberi syafaat untuk orang tuanya di akhirat kelak.


Capek? Benar. Sangat melelahkan mendampingi mereka. Kadang, kita pengin istirahat dan selonjoran setelah aktivitas seharian, tapi anak-anak juga butuh didampingi. Maka, semoga lelahnya kita jadi pahala dan pemberat di akhirat. Tetap semangat, ya membantu anak-anak menghafalkan Alquran. Insya Allah ada kebaikan yang didapat dari usaha kita semua. 


Salam hangat,