Seminggu terakhir, sempat meriang dan flu. Rasanya nggak nyaman banget setelah sekian lama dikasih sehat sama Allah dan bisa beraktivitas dengan nyaman, tiba-tiba hidung mampet dan badan meriang. Tahulah ya, sakit di masa pandemi seperti sekarang ini benar-benar nggak lucu sama sekali. Mana ada sakit yang lucu? :D
Jujur, sempat parno. Setiap pagi nyari benda yang berbau wangi, sekadar mau ngetes indra penciuman apakah masih berfungsi dengan normal atau nggak. Mulai dari sabun mandi hingga parfum. Subhanallah, rasanya deg-degan ketika lidah mulai hambar dan penciuman nggak tajam. Jelas karena memang sedang flu. Tapi, rasa takut kena corona lebih dominan rasanya, sampai-sampai kayaknya stres sendiri.
Saya hampir tidak pernah konsumsi obat flu dan batuk. Kalau sedang sakit seperti ini, banyakin aja minum air hangat, minum jus, dan tidur yang cukup. Kurang tidur dan cuaca yang nggak menentu akhir-akhir ini kayaknya menjadi salah satu sebab kenapa saya akhirnya jatuh sakit :(
Selain minum jus, saya juga bikin minuman probiotik. Salah satunya ginger beer. Merasa sangat ajaib ketika bisa bikin minuman probiotik sendiri di rumah. Padahal, bahannya sederhana saja. Eh, kok bisa jadi minuman fermentasi menyehatkan kayak gini?
Minuman dari bahan utama jahe ini memang menghangatkan. Setelah minum, badan langsung angeet. Ternyata rasanya juga enak, baik buat kita yang dewasa dan juga anak-anak.
Proses membuat ginger beer memang nggak sebentar. Karena kita butuh membuat biangnya dulu sebelum membuat minuman yang bisa diminum. Tapi, kalau sudah punya biang, kita bisa memakainya dalam jangka waktu yang lumayan lama.
Mengenal Ginger Beer
Ginger beer merupakan minuman fermentasi jahe. Fermentasi terjadi karena adanya kontak antara gula dengan bakteri probiotik yang ada pada jahe.
Biang yang kita pakai untuk membuat ginger beer biasa disebut ginger bug. Ginger bug biasa dibuat dari campuran jahe, gula, dan air yang disimpan selama kurang lebih 5-6 hari. Ginger bug disimpan di dalam wadah tertutup seperti jar dan sejenisnya demi mengaktifkan bakteri probiotik yang ada pada jahe.
Gula di dalam ginger bug ini menjadi makanan bagi bakteri probiotik. Jadi, kalau nggak ada gulanya, bakterinya nggak punya makanan. Tapi, saat menuliskan postingan ini, saya menemukan sebuah artikel dari luar yang membahas tentang ginger beer tanpa gula, melainkan dibuat dengan tambahan madu. Ginger beer dengan madu katanya lebih sehat. Kapan-kapan kita bisa mencobanya juga, ya!
Ginger Bug
Saat membuat ginger bug, kita membutuhkan jar untuk menyimpan ginger bug selama beberapa hari. Jangan lupa cuci tangan sampai bersih, cuci juga jahe tanpa mengupasnya. Karena dari kulit jahe inilah, bakteri-bakteri liar katanya muncul. Amazing banget nggak, sih?
Satu lagi, saat mengaduk ginger bug, cukup pakai pengaduk dari plastik atau kayu seperti sumpit. Jangan gunakan benda berbahan logam, ya. Karena nantinya bisa terjadi reaksi.
Bahan ginger bug:
2 sdm jahe, cincang kasar
100 ml air matang
2 sdm gula pasir
Cara membuat:
- Campurkan semua bahan dan aduk rata dengan sumpit. Tutup jar dan simpan selama 24 jam.
- Setelah 24 jam pertama, tambahkan 200ml air, 2 sdm gula pasir, dan 2 sdm jahe cincang. Aduk lagi. Lakukan hal yang sama sampai hari ke-3.
- Pada hari keempat sampai kelima, cukup tambahkan 100 ml air, 2 sdm jahe cincang dan 2 sdm gula pasir.
- Pada hari keenam, ginger bug sudah mulai muncul gelembung dan sudah siap dipakai untuk membuat ginger beer.
Homemade Ginger Beer
Ternyata, bikin ginger beer ini gampang banget. Resep ini, mulai dari pembuatan ginger bug sampai ginger beer tanpa sengaja saya dapatkan dari Instagram melalui akun @pekarangan.rinati. Beliau membuat video tutorialnya dan di situlah saya tertarik membuatnya sendiri di rumah.
Ternyata? Yups! Gampang, kok. Begini cara membuat ginger beer-nya!
Bahan:
5 cm potongan jahe
1 lt air matang
100 gr gula pasir
Perasan lemon (optional)
Cara membuat:
- Rebus semua bahan sampai gula larut, kemudian matikan dan tunggu sampai suhu ruang.
- Perbandingan antara air jahe dengan ginger bug adalah 80%: 20%. Jika kita pakai 1000 ml air, ginger bug bisa ditambahkan hingga 200 ml-nya.
- Campur kedua bahan tersebut, kemudian tutup rapat botol. Tambahkan perasan jeruk lemon.
- Tunggu sampai sekitar 2 hari di suhu ruang. Nanti akan muncul gelembung-gelembung kecil dan siap dikonsumsi.
- Setelah menjadi ginger beer, kita bisa simpan minuman ini di dalam lemari pendingin.
Gimana dengan ginger bug-nya yang masih tersisa? Mbak Rinati bilang, bisa kita simpan di kulkas jika tidak dipakai. Tapi, kalau mau dipakai, tetap kasih tambahan gula pasir dan air ke dalamnya setidaknya seminggu sekali kasih makan gula si bakterinya.
Semudah ini membuat ginger beer, lho. Gimana, ada yang mau nyoba nggak, nih, di rumah?
Salam hangat,
Pas banget saat pndemi dan musim hujan, butuh asupan minuman herbal yg menyehatkan. Makasih resepnya, bakalam aku coba bikin.
ReplyDeleteWaah jd inget bikin biangnya roti, diksh makanan biar tetep berkembang :D. Bikin biangnya ginger bug sama juga yaaa.
ReplyDeleteBlm prnh bikin probiotik sendiri. Waktu itu aku beli,dan lumayan mahal sih yg botol kecil aja. Jd kepikiran utk bikin juga, biar bisa hemat :). Bagus sih probiotik itu utk naikin imun. Secara aku dan suami kmrn sempet positif 1.5 bulan, dan kami rutin minum probiotik yg dibeli. Tapi dibantu juga Ama suplemen dan vitamin lain. Alhamdulillah udah negatif. Cm mau ttp rutin minum probiotik. Biar ttp terjaga imunnya
Saya sering bikin sesuatu dari jahe, bahan rempah atau wedang. Jadi ada resep baru. Makasih ya mba Muyass🥰
ReplyDeleteMantap bund aku baru tau loh ginger beer ini heheh
ReplyDelete