Kumpulan Resep JSR dr. Zaidul Akbar

Friday, July 19, 2019

Kumpulan Resep JSR dr. Zaidul Akbar
Kumpulan Resep JSR dr. Zaidul Akbar



Assalamualaikum, Guys! Gimana kabarnya, nih? Sukses menghindari gorengan dan nasi? Apaa? Masih suka comot gorengan? Hihi. It’s oke! Nggak ada yang salah dengan kamu. Wajar banget jika selama mengikuti JSR (Jurus Sehat Rasulullah), kamu masih sering melanggar. Bukan hanya kamu, saya yang sudah lepas dari nasi beberapa bulan ini pun masih sering pengen makan gorengan, kok. Proses ini tentu manusiawi banget. Kita sudah tahu enaknya gorengan, kita sudah sering mengonsumsinya juga. Jika sekarang masih pengen makan meski tahu itu nggak sehat, ya wajar saja. Makan ajalah selagi makan gorengan tidak dilarang. Tapi, kamu harus tahu diri juga, ya. Jangan juga gorengan sepiring dihabiskan. Makanlah secubit…hehe.

Saya mau mengingatkan sedikit, sebutan JSR di sini bukan berarti apa yang ada dalam JSR semua dilakukan oleh Rasulullah saw. Jujur saja, saya agak khawatir karena sudah ada ustadz yang mengatakan sebaiknya kita harus berhati-hati dengan istilah tersebut. Saya jadi takut menggunakan istilah JSR :(


Eits, tapi, kamu sudah paham, kan apa itu JSR? Saya sering membahasnya di blog ini. Bahkan beberapa resep sehat JSR atau real food sudah sering saya share juga.


Memangnya makan yang alami-alami dan sehat bisa menguruskan badan? Kalau tidak percaya, kamu bisa coba sendiri, deh. Terutama nasi, benar-benar berpengaruh dalam proses penurunan berat badan. Apalagi jika kamu sudah terbiasa makan yang sehat-sehat, tanpa gorengan, tanpa gula, MSG, dan garam. Insya Allah semua akan jauh lebih baik.


Sekali lagi, JSR ini bukan diet. Tapi, lebih pada perubahan pola makan. Ya, seperti inilah yang seharusnya kita konsumsi. Kita harus tahu mana yang akhirnya bermanfaat buat tubuh dan mana yang justru jadi ‘sampah’. Makan makanan yang tidak sehat akan merusak tubuh kita. Iya, memang kita nggak langsung sakit sehabis makan nasi sepiring dan gorengan sebungkus, tetapi sama saja kita menabung ‘sampah’ dong.


Sakit itu memang Allah yang beri. Tapi, setidaknya kita sudah mencoba yang terbaik untuk menjaga titipan Allah. Tubuh kita sangat sempurna. Canggih. Kalau ada yang salah, ia akan memperbaiki dirinya sendiri. Tapi, kalau sistemnya sudah rusak, jangan harap bisa terjadi.


Meski berat badan saya sudah mencapai angka 41 kg dari 49 kg lebih, tapi saya tidak ada sedikit pun pikiran untuk makan bebas seperti dulu dan meninggalkan JSR. Sama sekali nggak ada. Karena, saya paham betul, diet itu bukan sekadar untuk ngurusin badan saja. Hal paling penting adalah ingin sehat.


Selama ikut JSR, tidak ada menu khusus yang saya buat. Paling menyesuaikan saja dengan kondisi sekarang yang lebih sehat seperti tidak konsumsi gorengan atau makanan digoreng, tidak makan gula, maka bisa diganti sama kurma, mengurangi penggunaan garam, berhenti makan nasi sama sekali, konsumsi sayuran, kacang-kacangan, dan protein yang ada di sekitar kita.


Dalam JSR, dr. Zaid menganjurkan kita supaya mengurangi menu berbahan protein hewani, seperti telur, daging ayam, daging sapi, dan sejenisnya. Tapi, mohon maaf, saya belum bisa demikian…hihi. Jadi, selama beberapa bulan ini, saya masih suka makan telur rebus, ikan, daging ayam, daging sapi, dan jenis protein hewani lainnya asalkan diolah dengan tepat. Selama itu alami dan diolah dengan benar, saya tetap akan makan terutama jika saya sedang sangat ingin.


Kumpulan resep JSR yang akan saya share berikut sebagian saya ambil dari resep dr. Zaid, sebagian lagi saya yang membuatnya. Intinya, buat saya, hidup sehat itu bukan alasan untuk membuat kita hidup boros, Guys. Kita juga harus belajar mengonsumsi makanan yang ada di sekitar kita, yang sudah Allah ciptakan sesuai dengan kondisi tubuh kita. Dengan begitu, kita nggak akan merasa kerepotan, apalagi keberatan mencari menu sehari-hari. Saya, sih, menerapkan ini sejak beberapa bulan yang lalu.


Kumpulan Resep JSR


  • Infused Water Rempah


Infused water bisa kita buat dari bahan apa saja. Bahkan dari pare sekalipun, lho. Tapi, saya sering sekali membuat infused water rempah satu ini. Karena bahannya mudah, rasanya enak. Kamu juga mesti coba, nih.


Bahan:

2 ruas jari jahe

2 ruas jari kunyit

1 buah jeruk nipis

Sedikit madu

500 ml air


Cara membuat:

1. Iris jahe dan kunyit. Masukkan ke dalam botol dan tuang air matang. Bisa juga memakai air panas kemudian diamkan selama minimal 6 jam.

2. Saya simpan di dalam kulkas. Setelah 6 jam, saya keluarkan. Tambahkan perasan jeruk nipis dan madu. Aduk.

3. Minum selagi dingin. Masya Allah, nikmat banget, Guys.



  • Wonderwood


Resep ini saya dapatkan di salah satu buku Dewi Hughes yang terkenal dengan metode Diet Kenyang. JSR dan Diet Kenyang ini nggak berbeda jauh sebenarnya, Guys. Bedanya, Diet Kenyang sama sekali dilarang konsumsi gula dan garam, sedangkan dalam JSR kita masih boleh pakai garam Himalaya dan gula aren. Nggak heran, sampai detik ini saya nggak pernah berani sentuh gula aren karena saya juga belajar Diet Kenyang bahkan sebelum tahu tentang JSR. Tapi, saya masih pakai garam Himalaya meskipun jumlahnya sangat sedikit. Kadang saya biarkan makanan tanpa garam, dan enak-enak saja dimakan. Selain itu, Diet Kenyang juga melarang kita makan nasi, meski itu nasi merah sekalipun. Sedangkan dalam JSR, masih boleh makan nasi merah. Dan saya juga ikut jalurnya Diet Kenyang soal konsumsi nasi. Jadi, kamu termasuk tim JSR atau Diet Kenyang, nih? Hihi.


Minuman ini sangat hangat. Boleh tambah beberapa butir kurma supaya lebih manis dan bergizi. Minuman ini bisa dikonsumsi saat cuaca dingin seperti sekarang. Dalam buku Dewi Hughes, minuman ini dikonsumsi untuk meredakan flu.


Bahan:

2 batang jahe merah/biasa geprek

2 batang kayu manis

10 butir cengkeh

½ biji pala

5 butir kapulaga

2 bunga lawang

3 gelas air


Cara membuat:

1. Didihkan 3 gelas air. Masukkan semua bahan.

2. Tunggu sampai 5 menit, sajikan bersama beberapa butir kurma jika suka.



  • Infused Water Buah


Bagi yang ikut JSR, pasti ke mana-mana suka bawa infused water. Termasuk sekarang saya pribadi. Nggak susah-susah isi dan bahannya. Nggak mau ribet juga. Seadanya di kulkas. Kalau adanya rempah, ya pakai saja rempah. Kalau ada buah, bisa pakai buah. Salah satunya pakai apel, semangka, kurma, kayu mani, hmm, apalagi ya? Belimbing, lemon, mentimun, dan masih banyak lagi. Kali ini saya share infused water apel dan kurma, ya.


Bahan:

1 buah apel, iris

2 batang kayu manis

3 butir kurma

500 ml air


Cara membuat:

1. Campur semua bahan. Diamkan di kulkas selama minimal 6 jam dan maksimal 12 jam.

2. Sajikan selagi dingin.



  • Pepes Oncom Ikan Pindang


Ayo, manfaatkan apa yang ada di sekitar kamu. Nggak akan susah nyari menu dan bahan kalau kamu membiasakan diri hidup sehat dengan bahan-bahan yang ada. Termasuk pakai oncom.


Di Jakarta, oncom mudah dijumpai. Kalau di kampung saya, nggak ada yang namanya oncom. Adanya tempe menjes yang lembut. Saya pribadi lebih suka menjes daripada oncom. Tapi, di sini, menjes nggak gampang dicari.


Oke, kali ini saya manfaatkan oncom untuk dibuat pepes ditambah ikan pindang suwir yang super lezat. Saya tidak memakai garam dalam resep ini. Jika teman-teman mau, bisa ditaburi garam Himalaya, ya saat mau dikonsumsi. Tanpa garam pun tetap enak karena dibuat dengan banyak bumbu.


Bahan:

2 ekor ikan pindang ukuran sedang

2 papan oncom

2 batang daun bawang, iris

5 lembar daun jeruk


Haluskan bumbu:

6 siung bawang merah

4 siung bawang putih

Secukupnya cabai merah keriting

1 ruas jari kunyit

Sedikit jahe

½ tomat

Sedikit minyak kelapa (boleh skip)


Cara membuat:

1. Haluskan semua bahan bumbu. Campur bersama bahan lain. Jangan lupa, lumatkan oncomnya, ya sampai hancur.

2. Bungkus dengan daun pisang, sematkan tusuk gigi.

3. Kukus sampai matang.



  • Bumbu Pecel Kurma


Pas menjalankan JSR, jujur saja saya sempat pesimis nggak bakalan bisa makan pecel lagi. Sedih banget karena saya suka banget makan pecel. Tapi, setelah berjalan, saya menemukan cara sendiri untuk membuat bumbu pecel yang sehat dan tentu saja tetap enak. Bagi yang masih membolehkan dirinya pakai gula aren, pastilah gampang bikin bumbu pecel sendiri. Tapi, buat saya yang nggak mau pakai gula aren?


Akhirnya saya mencoba mengganti gula aren dengan kurma, Guys. Hasilnya so yummy! Kamu harus dan kudu banget nyobain resep satu ini. Bisa dicocok bersama tahu telur tanpa minyak, bisa dimakan bersama sayuran, bahkan buah.


Bahan:

4 sdm kacang tanah sangrai

6 buah cabai rawit merah

5-7 butir kurma (sesuai selera)

1 siung bawang putih

5 lembar daun jeruk

Serus jari kencur

1 buah jeruk limau, ambil airnya

Sedikit garam Himalaya (bisa skip)

Sedikit air


Cara membuat:

1. Haluskan semua bahan kecuali jeruk limau.

2. Tambahkan sedikit demi sedikit air sampai kekentalan yang diinginkan.

3. Beri perasan jeruk limau.

4. Sajikan bersama sayuran pelengkap.



  • Sambal Kurma


Pernah kebayang nggak, sih, bikin sambal tanpa terasi, tetapi malah dikasih kurma? Hihi. Saya belum pernah mencoba sebelumnya sampai suatu hari melihat postingan dr. Zaid di Instagram beliau. Saya pun mencobanya tanpa garam dan ditambah perasan jeruk limau serta potongan kulitnya. Hasilnya? Sangat segar. Manis, pedas, asam, pokoknya enak banget.


Bahan:

1 buah tomat

6 cabai rawit merah

1 butir kurma

1 buah jeruk limau

Sedikit garam Himalaya (boleh skip)


Cara membuat:

1. Haluskan semua bahan. Sajikan bersama sayuran rebus dan menu favoritmu yang lain.



  • Sari Jeruk


Dulu, kalau ada jeruk manis harga murah, saya nggak terlalu antusias membeli. Biasa saja. Sekarang, melihat buah dijual dengan harga murah, kalap banget. Seperti waktu pulang kampung kemarin. Jeruk baru dipetik dari kebunnya. Ukurannya besar-besar banget dan masih berdaun. Harganya murah hanya 12 ribu saja. Saya borong sampai 10 kg lebih waktu itu…hihi.


Dibuat apa, nih? Selain dimakan langsung (karena waktu itu lebaran dan jarang ada makanan yang bisa saya makan), selebihnya saya buat jus dengan diambil sarinya (diperas). Rasanya Masya Allah, enak banget.


Bahan:

Secukupnya perasan air jeruk manis

1 buah jeruk nipis


Cara membuat:

1. Peras air jeruk manis sampai jumlah yang diinginkan.

2. Beri tambahan perasan jeruk nipis.

3. Sajikan segera.



  • Mie Instan KW


Bingung mau ngasih nama menu ini apaan…hihi. Sejak ikut JSR, saya tidak pernah sentuh yang namanya mie instan. Nggak kepengen juga. Meskipun kadang suami minta dimasakin mie, saya tetap nggak tergiur untuk mencoba meskipun sedikit.


Sempat baca postingan anggota DKAH (Diet Kenyang ala Hughes) di Facebook, ketemulah menu ini. Layak banget disebut mie instan KW…hihi. Kamu boleh tambahkan telur di atasnya.


Bahan:

5 siung bawang merah, iris dan sangrai sampai layu

Segenggam tauge

Sawi hijau, potong-potong

1 buah tomat segar, potong dadu

Secukupnya daun seledri

Secukupnya irisan cabai rawit

Secukupnya merica bubuk

Secukupnya air


Cara membuat:

1. Rebus air sampai mendidih.

2. Masukkan sawi dan telur.

3. Tata tauge, tomat, cabai, seledir, bawang merah sangrai di dalam mangkuk. Siram dengan rebusan sawi dan telur. Tambahkan seledri.

4. Jika suka, kamu bisa tambahkan perasan jeruk nipis dan garam Himalaya.



  • Salad Buah dan Sayur


Salad ala saya yang nggak suka salad sebenarnya..hihi. Memanfaatkan buah nanas dan selada waktu masih di kampung. Bisa tambahkan minyak zaitu juga ya ke dalamnya.


Bahan:

1 buah  nanas madu, potong-potong

1 buah tomat segar, potong-potong

Secukupnya selada, potong sesuai selera

Secukupnya kacang tanah sangrai

Secukupnya perasan jeruk nipis

Secukupnya irisan cabai rawit merah


Cara membuat:

1. Campur semua bahan. Sajikan segera.

2. Bisa tambahkan garam Himalaya dan irisan telur rebus.



  • Takjil Sehat Semangka


Eits, namanya aneh, nggak? Hehe. Saya pertama kali ikut JSR ketika memasuki bulan Ramadhan kemarin. Jujur saja, menu saat itu masih nggak beragam karena baru banget nyoba makan makanan real food bahkan baru banget menghindari nasi.


Saya sering membuat takjil dari buah semangka dan potongan kurma. Disajikan dingin nikmat banget Masya Allah. Anak-anak dan suami pun suka mengonsumsinya. Jadi, pas Ramadhan kemarin, saya jarang bikin takjil dari sirup-sirup dan kolak. Lebih banyak dari potongan buah seperti ini. Dicoba, ya. Bisa dimakan pas berbuka saat puasa sunah.


Bahan:

Semangka, potong-potong dadu

Secukupnya kurma, cincang kasar

Perasan jeruk nipis

Secukupnya madu


Cara membuat:

1. Campur semua bahan.

2. Sajikan selagi dingin.



  • Jus Buah dan Sayur


Sejak belajar Diet Kenyang, saya mengonsumsi jus setiap hari. Tanpa gula dan biasanya juga tanpa madu. Begitu saja rasanya sudah enak banget.


Saran saya, bagi yang kurang suka mengonsumsi jus sayuran, pilih sayur yang enak dibuat jus. Misalnya tomat, wortel, sawi putih, sawi hijau, selada, bayam, pokcoy, mentimun, dan sejenisnya. Jangan sampai seperti saya, pernah buat jus dari sawi pahit…hihi. Setelah dicoba, rasanya seperti sesak, agak pedas, pokoknya rasanya super nggak enak parah. Sampai beberapa saat masih belum hilang rasa enegnya…hiks.


Supaya jus sayuran rasanya enak, tambahkan buah ke dalamnya. Biasanya saya pakai apel, belimbing, jeruk nipis, nanas. Alhamdulillah, selama ini orang-orang serumah terbiasa konsumsi jus setiap hari.


Bahan:

2 buah wortel

5 buah tomat

2 buah apel


Cara membuat:

1. Haluskan semua bahan dengan juicer.

2. Segera minum dan bisa juga ditambah garam Himalaya dan madu jika suka.



  • Tahu Telur


Sudah pernah makan tahu telur setelah ikut JSR? Hehe. Saya buat versi lebih sehatnya, ya. Hanya pakai sedikit minyak kelapa (bikin sendiri). Seorang teman pernah bilang, sebaiknya kita tidak menggoreng telur tanpa apa pun (sangrai). Bisa tambahkan sedikit minyak kelapa, bisa juga kasih air.


Bahan:

Secukupnya selada segar

1 buah tahu ukuran kecil, potong dadu.

1-2 butir telur

Sedikit merica bubuk

Sedikit minyak kelapa homemade

Bumbu pecel kurma (resep di atas)


Cara membuat:

1. Kocok telur bersama merica bubuk. Masukkan potongan tahu.

2. Goreng sampai matang.

3. Tata selada di atas piring.

4. Letakkan tahu telur di atasnya. Siram dengan bumbu pecel kurma. Sajikan!


Itulah beberapa resep yang saya coba sendiri di rumah. Sebagian saya melihatnya di postingan dr. Zaid, teman-teman DKAH, sebagian lagi saya membuatnya sendiri untuk variasi menu harian. Teman-teman bisa berkreasi dengan menu lainnya. Intinya, menunya tetap. Hindari saja apa yang dilarang. Misalnya tempe goreng, ganti saja dibakar atau diungkep bersama bumbu, bisa juga sekadar dikukus. Kalau tumis sayuran? Mending dibikin pecel saja. Jadi, kita nggak akan mati gaya karena menu-menu yang dipakai tetap menu harian seperti biasanya.


Semoga tetap semangat menjalankan dietnya, ya. Sehat itu yang utama, langsing itu bonus *eh pakai slogan DKAH…hihi. Bye…

 

Salam,

 

Comments

  1. Bermanfaat banget ini mbak. Saya baru ikut jendela makan saja. Belum ke makanan yang lebih sehat seperti ini. Lihat menunya terasa tidak njomplang kali, bisa dinikmati. Terimakasih sharingnya.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih, Mbak sudah berkenan mampir...

    Saya pribadi lebih suka makanan yang sama seperti biasa hanya diskip saja yang tidak boleh.

    ReplyDelete
  3. Asyiik ada menu ini. Ntar mau cobain ah. Makasih, Mbak Muyass ��

    ReplyDelete
  4. Wah iya..ninggalin gorengan itu mang rada susah ya mbak ..baru belajar nih bikin pola makan sehat dan ngurangi gorengan..

    ReplyDelete
  5. Kak saya kan ngekos ni,
    Dikostan gak ada kulkas,
    Kalau saya bikin infused water tapi gak ditaruh dikulkas gitu manfaatnya sama gak ya?
    J

    ReplyDelete
  6. Kalau di suhu ruang jangan terlalu lama ya didiamkan. Setelah direndam beberapa jam segera diminum aja supaya nggak basi. Insya Allah manfaatnya tetap dapat kok

    ReplyDelete