Cara Mengobati Luka Bakar Akibat Minyak Panas

Tuesday, December 17, 2019

Cara Mengobati Luka Bakar Akibat Minyak Panas



Sudah berapa hari tidak sempat update postingan di blog ini. Rasanya seperti hampir setahun...kwkwk. Kemarin sempat drop, nggak lama kemudian kena cipratan minyak panas waktu memasak, yang mengakibatkan luka bakar cukup parah di area lengan dan wajah. Untuk pertama kalinya saya merasa ini amat berat. Nangis bombay karena nggak tahan dengan rasa panas dan perihnya...huhu.

Jadi, ceritanya begini, Gaes. Sepulang dari kantor, Mas bawa pempek banyak banget. Anak-anak nggak sabar mau makan, akhirnya digorenglah beberapa. Si sulung ternyata sangat tidak sabaran, waktu menggoreng untuk terakhir kalinya, akhirnya saya sedikit besarkan apinya supaya lekas matang dan krispi. Nggak nyangka ternyata inilah awal dari petaka itu.

Waktu mau angkat pempek terakhir, ternyata dia meletus. Boooom! Atau Duaaaar! Atau lebih tepatnya Duuoooos! Kwkwk. Begitulah. Si pempek itu meledak dan memuntahkan minyak panas ke wajah dan sebagian besar lengan saya.

Pertolongan pertama saat terkena luka bakar bukan diberi pasta gigi atau odol, ya. Apalagi kecap, minyak, dan lain-lain. Langsung guyur aja dengan air mengalir. Biarkan agak lama. Kalau masih panas, bisa rendam atau kompres dengan handuk yang sudah dibasahi sebelumnya.

Cara itulah yang pertama kali saya lakukan. Nggak nyangka ternyata luka bakar yang saya alami lumayan parah juga sampai-sampai ketika ditiup saja panasnya luar biasa nggak nahan, perih minta ampun. Seluruh lengan bagian kanan memerah. Tanpa basa basi, Mas langsung ke apotek dan membeli salep untuk luka saya.

Bioplacenton Jadi Obat Luka Bakar Sejak Zaman Dulu


Sejak dulu, saya sering terkena panci panas, dan sebagainya, tapi nggak pernah separah sekarang ini. Bayangin aja, wajah terkena minyak panas sampai kelopak mata dan beberapa bagian di pipi, bahkan sampai di alis. Untungnya nggak sulam alis, kebayang kalau sampai sulam alis, sulamannya bisa brodol kali...kwkwk *lol.

Saya jarang berjerawat, kalaupun punya jerawat nggak berbekas juga. Jadi, pas kena minyak, wajah benar-benar kelihatan blontang blonteng-nya gitu, lho...kwkwk. Setiap cerita ini, saya sebenarnya merasa lucu, namun juga miris. Akhirnya tak jarang saya bercerita sambil bercanda begini, Gaes...haha. Padahal aslinya drama banget.

Karena nggak ada pengalaman memakai salep untuk luka bakar, akhirnya Mas berangkat tanpa resep. Langsung nanya aja sama apotekernya. Ternyata, dia bawa pulang Bioplacenton ini. Menurut informasi,  salep ini bisa membuat kulit yang kena luka bakar menjadi adem, dingin, nyaman, dan nggak perih (asal nggak ada luka terbuka).

Baru saya ketahui, ternyata salep ini sudah ada sejak zaman dulu banget. Teman-teman saya yang lain yang berpengalaman terkena luka bakar sudah memakainya, bahkan sejak zaman bokap mereka. Sedangkan saya pribadi baru banget mencoba obat ini sekarang.

Ketika dicoba, benar memang akhirnya jadi ademan. Sedikit lebih tenang, kemudian nggak lama mulai panas lagi, kasih lagi. Begitu aja seterusnya.

Untuk bagian lengan, yang menurut saya merupakan luka bakar terparah, pas dioles ngilu bukan main karena bagian kulitnya melepuh. Untuk hari pertama memang nggak berair. Tapi, dua hari kemudian, luka bakar bagian lengan semua berair dan menggelikan...huhu.

Nggak ada cara lain, akhirnya saya keluarkan cairannya dengan paksa supaya lekas kering dengan cara ditekan menggunakan tisu kering. Segera saya obati kembali. Jika masih muncul cairan, keluarkan lagi. Kira-kira seharian saya sibuk mencetin cairan ini, Gaes...kwkwk. Kondisinya pun nggak nyaman banget karena gatal parah, setelah diobati mulai mendingan.

Jadi, saya lakukan hal yang sama sampai ketika esoknya semua luka di bagian lengan benar-benar kering dan nggak basah lagi.

Untuk bagian wajah, di hari ketiga bahkan sudah mulai mengelupas. Tapi, kalau nggak mengelupas sendiri, sebaiknya jangan dipaksa. Karena meski awalnya nggak sakit, ternyata wajah saya belum benar-benar siap, ketika dikelupas, ada bagian yang masih perih dan saya nyesel setelahnya...haha.

Kandungan Bioplacenton


Tiap gram jelly dalam Bioplacenton ini mengandung:

  • Ekstrak plasenta

  • Neomycin sulfate

  • Jelly base


Ekstrak plasenta diketahui mengandung stimulator biogenik yang memiliki aksi stimulasi pada proses metabolik di dalam sel. Sedangkan Neomycin sulfate merupakan antibiotik topikal dengan potensi tinggi terhadap banyak strain bakteri gram positif dan negatif.

Betul banget, salep ini memang mengandung antibiotik yang sebenarnya mungkin nggak terlalu dibutuhkan banget untuk jenis luka seperti yang saya alami. Hanya saja, saya juga nggak ada banyak pilihan, sudah males mikir. Maunya cepet sembuh...huhu.

Cara Pakai Bioplacenton


Salep ini cukup dioleskan 3-5 kali sehari. Oleskan tipis-tipis saja. Jangan sampai mengenai mata, jadi mending nggak usah dioleskan jika terdapat luka bakar di sekitar area mata seperti yang saya alami. Luka bakar cukup parah memang terdapat di kelopak mata bagian atas dan bawah. Ini agak sulit diobati, karenanya saya hanya mengolesi bagian pinggirnya saja dan membiarkan bagian dekat mata karena khawatir kena mata.

Tekstur dan Aroma


Meskipun obat, tapi Bioplacenton ini punya aroma yang enak dan wangi gitu, Gaes. Seger aja ketika dihirup baunya. Teksturnya seperti jelly dan dingin ketika dioleskan. Warnanya bening dan mudah dipakai.

Setelah Memakai Bioplacenton Selama 5 Hari


Menurut teman-teman yang pernah mencoba, Bioplacenton  ini memang ampuh banget menyembuhkan luka bakar. Bahkan beberapa dari mereka mengatakan bahwa luka bakar yang mereka alami tidak meninggalkan bekas sama sekali.

Saya sendiri baru memakainya selama kurang lebih 5 harian. Dan merasa sangat nyaman dengan aroma dan hasilnya. Luka di bagian wajah sudah mulai mengering dan mengelupas. Sedangkan di bagian tangan sudah kering setelah beberapa kali dikeluarkan cairannya. Nggak merasa perih sama sekali karena memang luka bakar tetap menutup. Misal terbuka atau saya paksa dikelupas, pasti perih banget.

Sepertinya untuk hari kelima, saya hanya perlu menunggu sampai luka-luka bakar di lengan dan wajah benar-benar kering sempurna. Obat masih tetap saya gunakan hingga sekarang.

Selama beberapa hari nggak pede juga apalagi harus pergi ke luar kota, akhirnya di mana-mana selalu pakai masker. Selain memang karena flu dan batuk, saya juga malu dengan wajah yang penuh dengan luka bakar...huhu.

Semoga nggak kejadian lagi yang seperti ini. Bakalan berhati-hati banget saat menggoreng, kalau perlu dikukus ajalah semuanya...kwkwk. Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga, ya. Berhati-hati dan jangan ceroboh karena semua hal buruk bisa terjadi pada siapa pun.

Salam hangat,

 

Comments

  1. Kudu bgt sedia ini y.. Buat jaga2 di rumah

    ReplyDelete
  2. Ini juga salep andalanku mbak buat luka bakar. Dulu pernah nyetrika sambil nonton tv, eh karena gak fokus malah pegang bagian panasnya (bukan gagang setrikanya). Rasanya nyuuss panasnya. Wkwk. Untung inget punya salep ini. Langsung deh diolesin. Rasanya nyaman dan karena rutin dipakai jadi gak meninggalkan bekas.

    ReplyDelete
  3. aku selalu sedia bioplacenton ini di kotak obat

    ReplyDelete
  4. Iya, Bun. Emang berkhasiat banget obat ini. Luka di wajah nggak membekas asal jangan dipaksa mengelupas gitu

    ReplyDelete
  5. Oalah, serem banget deh, Mbak ngebayanginnya :D Bener, ini sy juga rutin pakai, yang di wajah udah kering dan ngelupas tanpa bekas

    ReplyDelete