Bolu Chiffon Coklat Tanpa Oven

Thursday, October 12, 2017

Bolu Chiffon Coklat Tanpa Oven


Assalamualaikum, sebenarnya saya jarang banget nulis resep di blog sebelum saya tuliskan resepnya di Cookpad. Tapi, sekarang kayaknya saya tuliskan dulu di sini karena lumayan banyak yang nanya resepnya, ada berapa orang barusan yang nanya resep ini? Seribuan orang ada kali yaa (Kan kali bisa aja..he.)

Kenapa judulnya bukan bolu aja atau chiffon aja, karena disebut bolu aja, kue ini ringan dan kempus kayak chiffon, disebut chiffon aja nggak yakin juga ini chiffon beneran..he.


Jadi begini ceritanya, kemarin pengen banget bikin cake coklat karena loyang mungil-mungil baru sampai di rumah. Sayangnya, udah sore dan malas sekali rasanya mau bongkar sana sini. Akhirnya saya urungkanlah niat itu. Waktu berlalu begitu cepat bahkan semalam saya lupa juga kalau ada kelas menulis cerita anak..he. Dan pagi-pagi seperti biasa, emak suka galau kalau mau nyiapin bekal si sulung. Kakak masih kelas satu, dia pulang jam 2 siang. Dan saya atau pun ayahnya tidak pernah memberikannya uang jajan..he. Jadi, dia harus membawa dua bekal saat sekolah. Pertama bekal camilan, biasanya dia membawa roti, kue-kue buatan emaknya, kadang juga beli risoles di depan (saya nggak anti beli juga, kok..hehe) dan susu. Nah, bekal untuk jam 12an adalah makanan berat. Biasanya kakak bawa nasi dengan brokoli, kembang kol goreng telur, nugget homemade dan makanan yang dia doyan.


Tapi pagi ini saya benar-benar kurang inspirasi. Nggak tahu mau bikin apa. Martabak pun malas, waffle juga nggak pengen. Kue cubit pun bosan. padahalkan yang makan anaknya, bukan saya. Akhirnya terpikir ingin membuat bolu tapi yang nggak dipanggang pakai oven. Pakai cetakan takoyaki saja pastilah lebih gampang, kan?


Qadarallah masih aja ada sisa putih telur di kulkas. Bekas membuat roti sebelumnya. Kita pakai sajalah, ya. Jadi saya ngarang tuh mau buat kue ini..hehe. Tapi, alhamdulillah hasilnya enyaak. Kakak yang abis mandi masih sambil pakai baju, bolak balik aja nyomotin satu-satu. Kalau mau testimoninya paling tinggi ya ketika paksu makan tanpa komen, ini berarti memang enaak..he. Karena kalau paksu nggak suka, pastilah selalu dikomen macam-macam. Kalau enak, si do’i diamlah seribu bahasa…hihi.


Karena sudah banyak yang menunggu_sekitar 1000an orang yang minta resepnya *plis nggak pake nyinyir, yaa…haha_resepnya, maka saya tuliskan. Sayangnya, tadi saya nggak ukur butter atau margarin, air panasnya pun juga. Tapi insya Allah ini masih bisalah saya bayangkan seberapa…hehe.


Bahan:

2 butir telur utuh

1 putih telur

5sdm penuh terigu serbaguna

8sdm gula pasir

1sdt peres baking powder

2sdm coklat bubuk

1sdm susu bubuk

2 sdm mesis coklat

1 ½ sdm margarin atau butter

Secukupnya air panas (Jadi kalau coklat bubuk, susu bubuk dan margarin dicampur dan ditambah air panas totalnya jadi sekitar 110ml setelah diaduk rata)


Cara membuat:

1.      Campur air panas, susu bubuk, coklat bubuk dan margarin. Aduk rata dan biarkan sampai margarinnya meleleh. Dengan demikian menghemat waktu dan gas juga karena nggak perlu melelehkan margarin dalam wadah sendiri (aslinya males). Sisihkan dan biarkan sampai dingin.

2.      Sambil menunggu campuran coklatnya dingin, kita mixer telur dan putih telur dengan kecepatan tinggi. Setelah berbusa, masukkan gula pasir bertahap, ya. Misalnya jadi 3 tahap. Mixer sampai pucat, kental dan agak berjejak. Persisnya ketika bowl-nya dimiringkan, adonannya masih bisa meluncur pelan. Jadi saya tidak mixer sampai soft peak atau kaku banget, ya. Matikan mixer.

3.      Ayak terigu dan baking powder masukkan ke dalam adonan telur yang sudah kental tadi. Mixer sebentar saja dengan kecepatan rendah. Asal rata saja, ya. Jangan over mix nanti bantat! Matikan mixer.

4.      Masukkan campuran coklat yang sudah mulai dingin dan mises. Mixer sebentar dengan speed rendah. Sebentar saja. Matikan. Kalau ada adonan di pinggir yang tidak tercampur, aduk balik dengan spatula. Pelan saja. Tahu cara aduk balik? Jadi ngaduknya seperti gerakan memutar. Coba lihat di Youtube, supaya bisa lebih paham dan nggak salah paham..he. Sebentar saja ya ngaduknya asal rata.

5.      Panaskan cetakan dengan api kecil. Pakai apa saja yang ada di rumah. Bisa teflon kecil. Apa sajalah, nggak usah pusing sama cetakan, nggak harus sama. Kebetulan saya pakai cetakannya takoyaki. Olesi cetakan dengan margarin tipis. Tuang adonan pada setiap lubang. Jangan terlalu penuh, ya karena nanti adonannya mengembang. Tutup.

6.      Setelah bagian atasnya terlihat mengering, coba cek, dan segera angkat. Tadi sih nggak butuh waktu lama, cepat sekali matangnya.


Pas baru diangkat, kempus-kempus dan nggak berat kayak bolu. Mungkin ini perpaduan antara bolu dengan chiffon, yaa…hehe. Yang perlu diperhatikan adalah saat mencampur terigu dan campuran coklat. Keduanya hanya dimixer sebentar, sret, matikan. Karena kalau terlalu lama bisa bantat. Nyalakan apinya kecil saja supaya tidak mudah gosong. Kalau mau dioven silakan saja. Tapi kalau anak-anak sih lebih suka ukuran kecil-kecil seperti ini, ya.


Terima kasih ya buat 1000 pemirsa yang sudah mengikuti resep saya ^^ jangan lupa senyum dulu sebelum masak, dan jangan baper juga kalau gagal tapi kalau ikutin step by stepnya insya Allah sukses, yaa. Alhamdulillah, meski resep sederhana semoga bisa bermanfaat dan membuat ibu-ibu jadi semangat masak, anak-anak dan paksu senang, begitu juga emaknya…^^

Comments

  1. Wah, perlu dicoba nih Mbaaa...malas ngeluarin oven soalnya... hihihi

    ReplyDelete
  2. Yeyyy.... Pasti saya satu diantara seribu orang itu 😍

    ReplyDelete
  3. Wa'alaikumsalam.. bacanya bikin pengen, jadi pengen nyicip. Coba kalau ada, dimakan sembari baca, apa gk enak..hehe
    Salam kenal ya, Teh..

    ReplyDelete
  4. Waa.. Mantap nih resepnya. Simpan dulu ah. Terimakasih ya sudah berbagi :)

    ReplyDelete
  5. Wah.. sounds delicious!

    AKu pengen banget punya cetakan itu Mba... hehe makasih resepnya.. Kmrn habis baking pakai bahan premix tapi gosong *ups

    ReplyDelete
  6. Hehe..maaf ya mbak kalau saya agak narsis..kwkwk..biar rame aja bercanda ^^

    ReplyDelete
  7. Salam kenal juga, iya, nyemil sembari baca nggak berasa naik timbangan ^^

    ReplyDelete
  8. Sama2, mbak. Terima kasih juga sudah berkenan membaca resep...hehe

    ReplyDelete
  9. Hihi, mungkin terlalu besar apinya mbak... ^^

    ReplyDelete