Kesalahan Ilustrator Pemula Saat Menghadapi Klien

Tuesday, October 19, 2021

Kesalahan Ilustrator Pemula Saat Menghadapi Klien


Pengalaman menjadi ilustrator masih seumur jagung, sudah bisa ditebak, lebih banyak salahnya saat menghadapi klien dibanding benarnya…haha. Kesalahan yang merugikan diri kita sendiri tak jarang memang disebabkan oleh kita yang minim pengalaman. Akhirnya jadi lebih banyak waktu dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama.


Sebagai ilustrator, kita akan bertemu dengan klien yang punya bermacam-macam karakter. Ada yang sabar, neriman, dan tak jarang kita juga dapat klien yang rewel. Permintaan mereka yang bermacam-macam bagi saya sangat manusiawi sekali karena mereka memang membayar kita. Kita bekerja bukan tanpa dibayar. Jadi, wajar banget kalau klien suka banyak maunya.


Namun, kita juga mesti ngasih batasan kepada mereka. Nggak mungkin juga dengan harga yang sama kita harus mengerjakan banyak sekali revisi. Kebanyakan ilustrator yang sudah berpengalaman akan ngasih batasan revisi maksimal berapa kali untuk harga tertentu. Jika ada revisi yang nggak sesuai perjanjian alias sudah terlalu banyak, ilustrator bisa meminta tambahan biaya dan itu nggak masalah. Penting keduanya sama-sama profesional dan saling menghargai saja. Karena kita sama-sama saling membutuhkan.


Saya pernah mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan ketika menjadi ilustrator. Paling nggak enak itu kalau ada klien yang kabur tanpa kabar setelah kita mengerjakan gambar…kwkwk. Benar-benar menguji kesabaran. Ada juga klien yang minta revisi secara total alias idenya berubah yang awalnya maunya begini, tiba-tiba jadi begitu. Kebanyakan memang orang luar negeri.


Kalau sudah kelewat batas, saya menolak untuk merevisi secara keseluruhan apalagi jika gambar sebelumnya sebenarnya sudah sesuai, tapi dianya mau ganti model lain…hiks. Sejujurnya ini kesel banget, tapi sebisa mungkin kita juga nggak marah-marah, ya. 


Nah, dari pengalaman selama setahun terakhir ini, saya akan mencoba mengulas kesalahan-kesalahan yang pernah saya alami saat mengerjakan ilustrasi. Semoga bisa membuat kita jadi lebih siap menghadapi klien tanpa marah-marah, ya :)


Beri Batas Revisi

Teman sesama ilustrator pernah cerita juga soal ini. Kita pasti sama-sama pernah mengerjakan revisi yang nggak manusiawi. Kesalahannya adalah karena kita nggak ngasih batas revisi yang jelas sejak awal. Mestinya kita bilang, harga sekian, revisi maksimal sekian. Jangan sampai kita lupa bilang batas revisi karena nanti kitalah yang akan kelelahan sendiri.


Dulu, saya pun nggak pernah kepikiran soal ini. Memang, tidak semua klien itu rewel. Kebanyakan baik dan sangat pengertian. Namun, satu atau beberapa kali kita pasti akan bertemu dengan orang yang berbeda. Ngasih batas revisi akan sangat membantu kita ketika berhadapan dengan klien yang suka rewel begini.


Minta Informasi yang Lebih Detail

Misalnya soal ukuran, berwarna atau tidak, style, dan juga yang lainnya. Jangan sungkan bertanya lebih banyak pada klien karena ini akan sangat membantu kita ketika mengerjakan ilustrasi. Supaya nggak ada ceritanya salah ukuran, salah gambar, atau salah style. Kalau semua sudah jelas dari awal, revisi pun bisa diminimalkan.


Kita juga mesti mengerti siapa klien yang sedang dihadapi. Nggak semua orang paham soal dunia ilustrasi. Jika kita bertemu dengan klien yang awam, baru banget pesan gambar atau baru pertama kali, nggak ada salahnya kita ngasih informasi lebih detail kepada mereka. 


Intinya, jangan pelit-pelit ngobrolnya. Bangun hubungan yang baik dan nyaman. Klien yang merasa puas dengan pekerjaan kita tentu akan kembali kepada kita lagi.


Buat Sketsa Kasar dan Mintalah Persetujuan 

Sebelum memutuskan coloring , kita mesti menerima persetujuan dari klien. Jangan karena terburu-buru, kita main coloring saja. Kalau klien nggak setuju, kita bakalan capek revisinya :D


Sebaiknya, kerjakan sketsa dulu, tunjukkan pada klien, jika sudah setuju dan tidak ada perubahan, kita bisa lanjut coloring. Bukan salah klien jika akhirnya dia minta revisi hanya karena sejak awal kita kurang komunikasi. Rugi di kita, kan? Akhirnya kita jadi lebih capek lagi ngerjainnya


Takut Menentukan Harga

Kebanyakan ilustrator pemula takut banget menentukan harga karena merasa gambarnya nggak pantas dihargai…kwkwk. Untuk kasus seperti ini, kita bisa melihat harga pada umumnya dan lihat juga kualitas ilustrasi yang kita buat. Kalau merasa gambar kita makin baik, nggak ada salahnya menaikkan harga.


Buat pemula, dapat klien ibaratnya bisa belajar sambil dibayar. Penting kita nggak ketinggian ngasih harga karena kita memang masih pemula. Tapi, bukan berarti selalu gratisan juga :(


Hmm, kira-kira kesalahan apalagi yang paling sering kita lakukan sebagai pemula? Minim pengalaman nggak masalah, yang penting kita tetap mau belajar. Seiring berjalannya waktu, kita akan paham dengan sendirinya. Jangan malu-malu saat diskusi dengan klien dan juga jangan minder dengan ilustrasi yang kita buat. Tetap semangat, ya :)


Salam hangat, 


Comments