Cara Menemukan Ide dan Mengembangkannya Menjadi Tulisan

Tuesday, October 26, 2021

Cara Menemukan Ide dan Mengembangkannya Menjadi Tulisan


Sering kehabisan ide untuk menulis? Padahal, keinginan menulis sedang menggebu-gebu, tapi saat menghadap layar, tiba-tiba idenya lenyap dan buntu, nggak tahu harus menulis apa. Bagaimana, dong?


Sebagai penulis, kita dituntut untuk lebih peka terhadap permasalahan hidup sehari-hari. Kebanyakan ide tulisan yang baik justru muncul dari hal-hal sederhana yang diolah menjadi tulisan yang unik dan menarik. Nggak perlu jauh-jauh mencari ide, karena di sekitar kita, ada banyak hal bisa ditulis dan dikembangkan menjadi naskah.


Merasa masih kesulitan menemukan ide tulisan? Mungkin kamu bisa melakukan beberapa hal ini,


1. Banyak Membaca 

Menulis dan membaca akan selalu berkaitan satu sama lain. Nggak mungkin seorang penulis bisa menuliskan idenya dengan lancar jika dia jarang membaca. Bagi penulis, membaca adalah kunci kemudahan mengalirnya ide-ide dalam tulisan. Jika kamu merasa kesulitan mencari ide dan mengembangkannya menjadi tulisan, bisa jadi kamu kurang membaca.


Membaca akan memperkaya wawasan serta kosa kata. Dengan membaca, kita akan lebih mudah mengekspresikan gagasan. 


2. Mencari Ide dari Pengalaman Pribadi

Ada banyak penulis yang berhasil menuangkan pengalaman pribadinya menjadi sebuah buku yang menarik. Kebanyakan orang senang menulis buku berbekal dari pengalaman pribadi karena merasa ia lebih paham dan lebih tahu, sehingga tulisannya bisa dibuat lebih detail. 


Kenapa harus jauh-jauh mencari ide kalau dari pengalaman sendiri saja bisa dijadikan tulisan? Coba wawancarai diri sendiri dan temukan ide terbaik yang bisa dijadikan tulisan. Bisa jadi, ide sederhana justru bisa menginspirasi banyak orang. Misalnya saja tentang sulitnya kamu mewujudkan impian, menemukan jodoh, atau membina rumah tangga sakinah bersama pasangan. Coba diulik lagi, kira-kira pengalaman seperti apa yang layak kamu tulis?


3. Bertemu Banyak Orang dan Berdiskusi

Pernahkah kamu membaca buku yang isinya ditulis dari pengalaman saat berjumpa dengan orang lain? Penulis pandai sekali mengambil hikmah dari setiap pertemuan sehingga dia mampu menghasilkan tulisan hanya dari diskusi singkat. Tidak harus selalu dengan orang yang dikenal, kadang juga dengan orang yang baru dijumpainya. Tulisannya menjadi ringan, tapi sarat dengan hikmah. 


4. Nonton Film

Kalau sudah penat, jangan dipaksakan terus menulis. Cobalah mencari hiburan sekaligus mencari ide. Salah satunya dengan nonton film. Ada banyak jenis film yang layak kita tonton sekaligus mencari inspirasi. Namun, jangan asal nonton film dan menghabiskan waktu, ya. Kebanyakan orang yang senang nonton film seringkali sampai lupa waktu, lupa dengan impian dan juga targetnya. Penulis yang baik tentu saja akan memanfaatkan waktunya dengan maksimal supaya impiannya tidak sekadar menjadi impian, tapi juga dapat diwujudkan.


5. Cari Tahu Hal-Hal yang Paling Disukai

Menulis tema-tema yang sedang kita minati tentu saja sangat membantu supaya kita tidak mudah kehabisan ide. Kalau kita sudah suka, pastinya kita tidak akan malas membaca dan mencari referensi. Misalnya ketika kita sedang senang-senangnya memulai gaya hidup sehat, tidak ada salahnya menulis tema serupa karena dari sini, sebenarnya kita sudah punya banya referensi dan juga pengetahuan.


6. Rajin Berlatih

Jika tidak mau kehabisan ide, cobalah lebih rajin berlatih menulis. Menulislah setiap hari saat kamu punya waktu dan usahakan luangkan waktu, bukan menunggu waktu luang. Jika kita terbiasa menulis, ide sederhana saja bisa kita kembangkan menjadi tulisan panjang yang menarik dan layak dibaca semua orang. Berbeda dengan orang-orang yang ngakunya pengin jadi penulis, tapi jarang berlatih dan praktik. Bisa ditebak, tulisannya tidak pernah selesai.


Setelah menemukan ide, bagaimana cara mengembangkannya?

1. Carilah referensi yang cukup. Karena tanpa referensi, kita akan kesulitan menuliskan ide-ide tersebut menjadi sebuah naskah. Paling mentok di halaman pertama dan kedua, sisanya entah mau diisi apa.


2. Buatlah rancangan naskah. Kembangkan dari ide yang sudah kita dapatkan. Jangan malas membuat outline dengan detail karena nantinya kita akan dimudahkan ketika mulai menulis, terutama ketika menulis buku. Tuliskan daftar isi dan judul dari buku yang akan kita tulis. Jika semua sudah dikerjakan, seterusnya kita tidak akan kebingungan mau menulis apa atau malah lupa dengan ide yang akan ditulis.


3. Tuangkan apa yang ada di pikiran kita. Tulislah seolah kamu sedang bercerita kepada orang lain dan ajak pembaca mengikuti alur ceritamu. Jangan terlalu banyak memikirkan benar atau salah, jangan dulu memusingkan typo dan lainnya, selesaikan dulu, editing kemudian.


4. Sampaikan kepada pembaca dengan bahasa sederhana. Jangan berbelit-belit supaya terkesan keren, tapi akhirnya menyulitkan pembaca untuk memahami. Jika bisa dipermudah, jangan mempersulit. Apalagi demi mengejar target jumlah halaman supaya terlihat tebal. Tebal saja tidak cukup jika isinya sulit dipahami dan hanya sengaja dipanjang-panjangkan. Usahakan memakai kalimat efektif saja saat menulis.


5. Mulailah menulis dengan konsisten setiap hari dan tentukan target kapan naskah akan selesai. Tanpa target waktu, kita akan bermalas-malasan mengerjakan naskah. Lantas kapan impianmu terwujud?


Kemampuan menulis setiap orang akan berbeda-beda. Ada yang mampu menulis sepuluh halaman per hari, ada yang satu sampai dua halaman saja. Berapa pun jumlahnya, asalkan konsisten, kita pasti bisa menyelesaikannya.


Jika target naskahmu 120 halaman, kamu bisa mengerjakan dua halaman saja per hari. Dua bulan kemudian, naskahmu mestinya sudah beres. Jika sehari kamu tidak mengerjakannya, artinya kamu berutang di hari berikutnya. Utang dua halaman kemarin mesti kamu bayar jika ingin naskah selesai tepat waktu. Kira-kira, seperti itulah yang saya terapkan selama ini.


Itulah beberapa poin yang bisa kita lakukan saat hendak mencari ide dan mengembangkannya menjadi tulisan, juga belajar menyelesaikan tulisan kita supaya menjadi buku. Semoga bermanfaat dan selamat menulis!


Salam hangat,

Comments

  1. Kalo untuk menulis buku, mungkin aku masih belum sih Yaa :D. Sekarang mah nulis blog aja mba 😄. Cuma mungkin Krn blogku ber Niche traveling dan kuliner, aku ga terlalu susah nyari bahan. Cukup jalan aja , traveling ATO cari kuliner baru. Ide pasti datang. Masalahnya, kadang suka maleees 🤣. Tapi aku ga pernah vakum lama kok. Blog intinya ttp wajib di-update :D.

    ReplyDelete