7 Tips Menjaga Kesehatan Saat Pandemi dan Pilihan Rumah Sakit yang Menyediakan Rapid Test di Jakarta

Monday, June 22, 2020

rumah sakit jakarta yang menyediakan rapid test



Meski hampir semua orang sudah mulai beraktivitas normal seperti biasa, bukan berarti keadaan telah pulih seperti semula, lho. Kangen? Benar, pengen ngemall, traveling, dan pulang kampung bertemu orang tua yang sudah rindu setengah mati. Pengen jalan-jalan santai meski hanya ke tempat terdekat, yang penting bisa menghirup udara segar setelah berbulan-bulan hanya di rumah.

Eits, tapi, memangnya keadaan sudah senormal itu, ya? Ternyata nggak. New normal yang kita jalani sekarang tidak bisa diartikan sesederhana itu. Kita bisa beraktivitas kembali, boleh keluar rumah, tapi tetap harus menjaga keselamatan diri dan orang di sekitar kita. Jadi, mesti pakai masker, tetap rajin cuci tangan, jaga jarak, dan pastinya nggak usah keluar kecuali terpaksa.

Saat pandemi seperti sekarang, stres itu sudah pasti ada. Apalagi di bulan-bulan pertama covid-19 mulai menginfeksi masyarakat di Indonesia. Rasanya nggak percaya virus ini masuk ke negeri kita. Entah sudah berapa banyak korban meninggal akibat covid-19. Semakin hari, jumlah kasus positif covid-19 pun semakin meningkat. Akhirnya kita pun jadi ikutan parno.

Bersin sekali aja takut, kena common cold rasa kena penyakit apaan. Dan kepanikan semacam ini juga sempat terjadi pada saya dan keluarga. Stres dan terlalu banyak pikiran akibat memikirkan kesehatan di masa pandemi tentu tidak baik bagi kesehatan. Bukannya tambah sehat, yang ada imunitas kita jadi terganggu. Jadi, saya pun belajar lebih santai, tapi tetap waspada dan berhati-hati.

Selama pandemi seperti ini, banyak hal berubah dalam hidup kita. Salah satu alasannya karena ingin lebih peduli soal kesehatan. Jajan jadi nggak sembarangan, tidur yang cukup, serta takut begadang, dan banyak hal baru yang berusaha saya ubah.

Di bawah ini, ada 7 tips menjaga kesehatan selama pandemi. Beberapa mungkin sudah kamu terapkan, tapi tidak ada salahnya jika saya menyebutkan kembali sesuai dengan pengalaman pribadi selama lebih dari tiga bulan tetap di rumah dalam kondisi yang Alhamdulillah sangat baik atas izin Allah.


1. Jaga Pola Makan


Makanan yang baik akan membantu meningkatkan imunitas tubuh kita. Sebaliknya, makanan yang nggak layak masuk ke badan justru bisa menyebabkan imunitas menurun dan membuat kita gampang sakit.

Jadi, selama pandemi, bahkan mungkin jauh-jauh sebelum covid-19 menyerang negeri kita, saya sudah belajar menjaga pola makan. Berusaha mengurangi makanan atau minuman mengandung gula, konsumsi lebih banyak sayur dan buah, makan secukupnya, dan perbanyak minum air putih.

Salah satu hal yang saya lakukan hampir setiap hari adalah minum jus buah dan sayur di pagi hari. Memang, agak merepotkan menyiapkan jus setiap pagi. Belum lagi kita harus menyiapkan sarapan secara bersamaan, belum lagi harus nyuci juicer yang faktanya lebih ribet daripada nyuci blender :(

Namun, andai kamu merasakan langsung manfaatnya, kayaknya nggak ada hal paling berharga selain bisa beraktivitas normal dan punya tubuh sehat. Semua yang begitu merepotkan itu terbayarkan sudah saat tubuh kita lebih fit, nggak ringkih, nggak gampang sakit, bahkan alergi pun bisa berkurang atas izin Allah.

Makanya, saya masih tetap rutin menyiapkan jus di pagi hari untuk keluarga kecil kami.

2. Istirahat yang Cukup


Nabi Muhammad saw tidak suka begadang, beliau lebih senang tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Berbeda dengan manusia di zaman sekarang yang hobinya begadang. Termasuk saya juga, sih...hihi.

Jadi, tidur yang baik maksimal sekitar pukul 9 malam nggak bisa digantikan dengan tidur yang lama setelah Shalat Subuh. Begadang semalaman karena nonton drakor, besoknya mengganti waktu istirahat dengan tidur sepanjang siang. No, no, ternyata itu nggak bisa digantikan. Kita tetap harus tidur yang cukup di waktu yang tepat. Jadi, ketika pandemi seperti sekarang, usahakan tidur yang teratur di malam hari, ya. Jangan terlalu lama melek malam karena itu benar-benar nggak bagus buat kesehatan, bahkan buat mood kamu juga, lho!

3. Rajin Puasa Sunah


Puasa yang dianjurkan di dalam agama Islam rupanya bukan sekadar ritual ibadah saja, melainkan dapat juga dilakukan untuk menjaga kesehatan. Yups! Niatkan puasa karena Allah, bonusnya kamu bisa lebih sehat.

Setelah Ramadhan berakhir, kita bisa tetap istikamah mengamalkan ibadah puasa sunah, minimal setiap Senin dan Kamis. Merasa berat dan kesulitan melakukannya? Cobalah dipaksakan. Lambung kita juga butuh istirahat, kan? Jangan melulu disuapin seblak dan bakso pedas terus dong. Kasihan, kan? :D

4. Usahakan Memasak Menu Makanmu Sendiri


Yups! Selama lebih dari tiga bulan kemarin, saya sangat jarang membeli makanan matang di luar. Bisa dihitung mungkin hanya sekali atau dua kali saja. Bukan karena sedang rajin memasak di dapur, tapi karena ingin benar-benar menjaga kesehatan dengan meminimalisir jajan di luar.

Dengan memasak sendiri, kita jadi tahu kualitas dari bahan serta kebersihan dari makanan yang akan disantap oleh keluarga. Lagi pula, saat pandemi seperti ini, orang-orang yang biasa menjual makanan kesulitan masuk ke perumahan kami. Mereka hanya bisa melintas di jalan raya sebab akses masuk ke rumah warga ditutup sejak adanya covid-19 di Indonesia.

Hal ini turut menjadi alasan kenapa saya lebih senang masak sendiri, daripada menunggu yang nggak pasti? *maksudnya nungguin penjual makanan yang nggak lewat-lewat, ya...hihi.

5. Tetap di Rumah dan Kurangi Aktivitas di Luar


Mungkin, banyak orang di luar sana begitu santuy menghadapi pandemi. Mereka bahkan tenang dan bahagia saat bisa keluar rumah tanpa perlengkapan yang baik, misalnya bepergian tanpa menggunakan masker, nggak bawa handsanitizer, dan cuek nggak rajin cuci tangan.

Namun, bagi kita yang mengerti aturan dan paham akan pentingnya menjaga kesehatan, keselamatan diri sendiri, dan orang lain, ada baiknya tetap di rumah dan jangan keluar kecuali memang ada kebutuhan yang mendesak.

Misalnya, orang yang bekerja, mereka tetap harus keluar rumah demi mencari nafkah bagi keluarganya. Tapi, nggak penting banget kalau ada orang atau sekelompok orang yang ramai-ramai keluar rumah demi membeli baju di mall, tas baru, dan sendal baru. Sungguh bikin hati potek seketika.

6. Berpikir Positif dan Kurangi Penyebab Stres


Dampak pandemi menyebar luas ke mana-mana. Bukan hanya mereka yang sejak awal kurang mampu, tapi berdampak pada kalangan menengah ke atas juga. Banyak orang akhirnya kehilangan pekerjaan dan mata pancarian. Banyak orang akhirnya harus kembali ke kampung halaman karena kesulitan mencari pekerjaan.

Belum lagi korban covid-19 terus meningkat. Bikin panik dan nggak bisa berpikir positif. Akhirnya menghayal ke mana-mana, yang nggak perlu pun dipikirkan hingga membuat stres.

Entah bagaimana caranya, kita mesti tetap tenang menghadapi kondisi seperti sekarang. Saya yakin, tidak ada orang yang benar-benar siap. Musibah dan ujian semacam ini datang serba dadakan. Nggak minta persetujuan dari kita. Tapi, bukan berarti keadaan tidak akan membaik. Kita harus yakin pandemi akan berakhir. Kita juga mesti yakin akan tetap baik-baik saja selama kita juga berusaha menjaga diri. Insya Allah.

7. Konsumsi Obat-obatan Seperlunya


Meskipun ingin tetap sehat dan menjaga daya tahan tubuh supaya tidak gampang sakit, bukan berarti kita boleh konsumsi obat-obatan atau vitamin berlebihan, ya. Kita harus tetap bijak menggunakan obat karena selain bisa memberatkan fungsi ginjal, obat-obatan yang dikonsumsi tidak seharusnya justru bisa merugikan kesehatan.

Kalau sedang demam dan kena common cold misalnya, nggak perlu panik dan buru-buru menelan antibiotik. Sebab penyakit yang disebabkan oleh virus nggak akan mempan dengan antbiotik. Malah justru penggunaan antibiotik yang tidak sesuai kebutuhan bisa membuat bakteri jahat jadi kebal.

Jadi, gunakan obat-obatan dengan bijak dan sewajarnya.

Memastikan Kondisi Kesehatan Lewat Rapid Test


Jadi, nggak jauh dari tempat saya tinggal, terdapat banyak kasus positif covid-19. Tepatnya di pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur. Ada belasan orang terinfeksi corona. Dan tentu saja itu membuat saya pribadi cukup was-was.

Selain diadakan penyemprotan secara rutin setiap pagi, di sana juga diadakan rapid test terutama bagi para pedagang yang punya kios dan berjualan di pasar. Masalahnya, nggak semua orang melakukan rapid test ini. Sebagian memilih tutup toko, lho.

Andai kita merasa khawatir dengan keselamatan diri sebab mungkin pernah bersinggungan dengan lokasi yang terdapat kasus positif covid-19, ada baiknya kita coba melakukan tes sendiri ke rumah sakit.

Di Jakarta, ada beberapa rumah sakit yang menyediakan rapid test hingga PCR swab test, lho. Rapid test bisa kita temukan di beberapa rumah sakit dengan harga bervariasi. Sebelum mendatangi rumah sakit, ada baiknya kita mencari informasi selengkap mungkin. Mulai dari mencari rumah sakit terdekat, harga rapid test, hingga mencari waktu yang sesuai.

Di mana kita bisa mencari tahu informasi mengenai covid test JakartaKita bisa dengan mudah menemukannya di Halodoc.com. Halodoc merupakan aplikasi kesehatan yang memberikan solusi kesehatan lengkap bagi masyarakat. Berisi fitur-fitur yang membantu penggunanya memperoleh layanan medis di mana saja dan kapan saja.

Bukan hanya bisa berkonsultasi dengan para dokter, di Halodoc kita juga bisa memesan obat tanpa harus keluar rumah. Dalam hal ini, Halodoc bekerja sama dengan 1000 apotek di seluruh Indonesia. Luar biasa sekali ya pelayanan dari Halodoc ini?

Di saat pandemi seperti sekarang, Halodoc bisa membantumu memberikan informasi mengenai rumah sakit yang menyediakan rapid test hingga PCR swab test di Jakarta. Kita bisa membuat janji langsung untuk melakukan rapid test lewat Halodoc, lho.

Menjaga kesehatan selama masa pandemi bisa kita lakukan dengan 7 tips mudah di atas. Jika perlu, kita bisa melakukan rapid test hingga PCR swab test di beberapa rumah sakit di Jakarta. Semoga saya dan kamu selalu dalam keadaan sehat, ya. Tetap berpikir positif dan banyak-banyaklah bersyukur :)

Salam hangat,

Featured image: Photo by Gustavo Fring on Pexels

 

Comments

  1. Makasih tipsnya bunda, sangat bermanfaat banget buat para pembaca

    ReplyDelete
  2. Agar tidak was-was berlebih memang lebih baik melakukan rapid test. Terlebih jika ada keluarga/tetangga yang +
    Biar gk over thinking berlama-lama

    ReplyDelete
  3. Jujur, rada deg2an juga sebenarny Mbak karena kasus di tanah air masih tinggi tp sudah ada kelonggaran. Semoga aja makin banyak masyarakat yg aware sehingga bisa saling menjaga. Dan aku setuju bgt poin2 yg Mbak Muyass sampaikan, lebih-lebih jangan ke luar rumah kalau enggak penting, apalagi keluar pas sakit... Wah.
    Semoga Pandemi ini segera berakhir y, Mbak. Aamiin.

    ReplyDelete
  4. puasa-puasa sunnah ini yang masih jarang dilakukan ka ehheeh, bawaan di rumah malah makan mulu, harusnya benar ya ka banyakin ibadah termasuk puasa, terima kasih ka sudah bantu mengingatkan soal ini. lainnya so far sudah dilakukan lebih rajin sih

    ReplyDelete
  5. Sepakat bgt sm tips2 di atas sih, untung layanan rapid test bisa makin mudah didapatkan yaa. Halodoc memang andalanku bgt kl butuh konsultasi online seputar kesehatan.
    Doaku sama, semoga kita tetap sehat selalu yaaa. Aamiin

    ReplyDelete
  6. Karena ini kita jadi sering bikin makanan sehat buat keluarga, jarang jajan di luar dan lebih dekat dengan keluarga.

    Jaga kesehatan jangan sampai kena covid-19

    ReplyDelete
  7. Nah, poin no 7 ini nih mba yang mesti banget diperhatikan. Disamping untuk pengecekkan rapid test itu sendiri. Karena, sebagian masyarakat kita hari ini mudah banget kayaknya sembarang mengonsumsi obat/vitamin dengan alih-alih dapat mencegah diri dari covid. Perlu edukasi lebih lanjut nih, menarik mba.

    ReplyDelete
  8. Di musim pandemi ini saya juga muncul kebiasaan baru, sekarang rajin minum lemon tea hehe

    Selain itu wajib tuk gowes minimal singgu sekali, selain tuk menjaga kebugaran juga tuk sarana cuci mata Mbak, biar nggak sumpek pikiran di rumah mulu huhu.

    ReplyDelete
  9. Makasih mba atas artikelnya, bagus ini buat persiapan kita untuk jaman-jaman sekarang. Makin ga jelas, lebih baik jaga kesehatan terus dengan langkah-langkah yang kaka sudah kasih. Makasih banyak informasinya

    ReplyDelete
  10. Jadi deg-degan juga usai membaca artikel ini karena rencana kami sekeluarga akan melakukan rapid test sekiranya nanti benaran jadi pulang kampung. Mudah-mudahan dengan menerapkan tips-tips menjaga kesehatan, kesehatan kami senantiasa terjaga.

    ReplyDelete
  11. Memang tidur malam itu tidak bisa tergantikan mba, karena malam adalah waktunya istirahat untuk tubuh kita. Kalau siang kan sejatinya buat beraktivitas. Sekarang aku udah jarang begadang, karena kalau ngelonin anak ikutan tepar juga. Hoho...
    Rapid ted juga perlu nih, mba. Kita bisa saja terkena virus, namun tanpa gejala dan yg tertular malah orang-orang tetdekat yg beresiko.

    ReplyDelete
  12. Memang Hallodoc itu aplikasi kesehatan yang ngebantu banget. Dulu waktu antri obat pasca lahiran juga dibantu Hallodoc. Semoga corona ini segera berakhir ya, Mbai... biar nggak was-was kalau mau kemana-mana. Sehat selalu...

    ReplyDelete
  13. Pas baca tips yang Puasa sunnah, langsung deh berasa dijewer telinganya. Mulai kendor puasa sunnahnya gara-gara alesan domestik doang. Thanks for reminding me mba muyass. Sehat selalu

    ReplyDelete
  14. Bawaannya jadi parno ya kak, bersin atau batuk apalagi demam. Boleh juga nih melakukan rapid tes, apalagi untuk yang sering melakukan perjalanan agar lebih tenang ya

    ReplyDelete
  15. Iya mbak, aku juga jadi deg2 an kalo mo keluar rumah. di era new normal ini, kami pekerja kantor sudah mulai pelaksanaan piket, jadi harus sudah mulai kerja dari kantor kembali walo tidak setiap hari. was-was siy pasti, setiap sampai rumah ya langsung masuk kamar mandi, bersih2 diri dan pakaian, semprot sana sini dan cuci tangan dengan sabun. Pengen ikutan rapid test buat modal mudik rencananya mbak.

    ReplyDelete
  16. kalo rapid test di rumah sakit sama puskesmas sama gak ya ketentuannya mbak?

    ReplyDelete
  17. Aku beneran nggak berharap keluargaku sampai harus rapid test sih mbak. Makanya semua tips yang mbak kasih itu, sebisa mungkin aku jalani.

    Di dalam rumah gimana, kalau keluar rumah juga gimana. Semuanya aku jaga. Kalau suami mulai bandel lagi, ya auto ngomel. Apalagi aku punya bayi. Kesel banget kalau suami mulai cuek tuh. Jangan sampai lah salah satu dari kami kena. Bisa ambyar diriku ini.

    ReplyDelete
  18. Pandemi ini menyadarkan saya bahwa sakit itu mahal harganya. Kalau mau sehat harus mau menahan sehala hal yang nggak seberapa penting sebenarnya

    ReplyDelete