Photo by Mithil Girish on Unsplash |
Sebal nggak sih kalau anak kita terganggu saat bermain hanya gara-gara gigitan nyamuk? Terlebih jika nyamuk itu membawa virus penyebab DBD. Bukan hanya bikin panik kita sebagai orang tua, tapi juga membahayakan buah hati.
Saya punya pengalaman buruk sewaktu si sulung masih kecil. Waktu itu, kami sempat menginap di rumah paman yang kebetulan sedang ke luar negeri. Ceritanya kita jagain rumah kosong yang jaraknya memang nggak terlalu jauh dari rumah kami.
Merupakan hal biasa ketika sore hari banyak nyamuk berkeliaran di sana, sebab banyak pohon dan rimbun tanaman di mana-mana. Waktu itu saya ingat betul, si sulung sempat digigit nyamuk. Namun, saya benar-benar nggak nyangka kalau itu nyamuk DBD. Besoknya, si sulung demam tinggi sampai kejang demam. Saya observasi kondisinya yang makin lemah dari hari ke hari. Sampai mengangkat tangannya saja dia tidak kuat.
Akhirnya kami membawanya ke rumah sakit setelah menunggu selama 3x24 jam sebelum cek darah. Kenapa mesti menunggu sekian hari sebelum cek darah? Karena menurut yang saya pelajari dari beberapa dokter spesialis anak, cek darah terutama untuk melihat apakah itu DBD atau bukan memang harus menunggu 72 jam supaya bisa efektif.
Hal inilah yang terjadi pada pasien anak di sebelah si sulung yang terlambat ditangai hanya karena salah diagnosa. Ketika demam hari pertama si anak sudah dibawa ke rumah sakit dan cek darah. Dokternya bilang, hasilnya bukan DBD sehingga mereka membawanya pulang ke rumah. Sampai hari ke sekian kondisinya makin memburuk dan akhirnya dia dibawa ke rumah sakit di mana si sulung dirawat, tapi dalam kondisi sudah kritis hingga harus masuk ICU.
Waktu si sulung dibawa ke rumah sakit, dia langsung cek darah dan diketahui terkena DBD. Jujur, meski sudah menebak sejak awal setelah observasi dan melihat bitnik-bintik di badannya, saya tetap belum siap. Namun, saya bersyukur kami membawanya ke dokter tepat waktu sehingga si sulung bisa segera ditangani dengan baik.
Hanya karena nyamuk, nyawa anak kita dan mungkin kita juga bisa terancam. Itulah kenapa sebal rasanya kalau ada nyamuk di mana-mana. Apalagi buat si bungsu yang bar-bar banget ketika menggaruk bekas gigitan nyamuk hingga membekas di kaki.
Saya berusaha membersihkan lingkungan rumah supaya tidak menjadi sarang nyamuk. Salah satunya dengan tidak menumpuk barang pada satu tempat, dibersihkan secara rutin, juga tidak menanam tanaman yang terlalu rimbun supaya nyamuk tidak betah.
Cara Ampuh Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk
Jangan sampai kejadian yang menimpa si sulung terjadi juga pada teman-teman di rumah. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Sebelum terlambat, yuk terapkan cara agar anak tidak digigit nyamuk seperti yang telah saya rangkum berikut,
1. Bersihkan genangan air supaya tidak jadi sarang nyamuk. Nyamuk senang sekali mendapati kaleng bekas yang terisi air, gelas air mineral yang tak dibereskan, atau benda lain yang dapat menampung air. Hati-hati ya, teman-teman. Terkadang kita terlalu meremehkan hal semacam ini, tapi ternyata bisa berakibat fatal.
2. Jika punya bak di kamar mandi, jangan lupa dibersihkan secara rutin supaya tidak jadi tempat berkembang biaknya jentik penyebab DBD. Saya pribadi sudah tidak menggunakan bak di rumah dan memilih menggunakan shower ketika mandi. Alasannya simpel, males mau menguras sedangkan jentiknya terlalu cepat berkembang. Takutnya saya lengah ketika sedang capek dan malas menguras yang akhirnya bisa membahayakan orang serumah.
3. Jika punya tanaman, jangan lupa dicek apakah ada pot yang alasnya tergenang atau hidroponik yang jarang dibersihkan. Pengalaman saya waktu punya tanaman hidroponik mesti rajin-rajin dibersihkan atau menaburkan obat jentik ke dalam air tanaman kita. Waktu itu sempat saya tidak tahu, ternyata jentiknya sudah sehat-sehat di situ…hiks. Sejak saat itu saya rajin membersihkan dan menaburkan obat.
4. Gunakan pakaian serba panjang terutama ketika bermain di luar rumah saat pagi dan sore hari. Pilih juga pakaian berwarna cerah. Biarkan anak-anak bermain, tapi jangan lupa untuk selalu menjaga mereka di mana pun. Pakaian panjang dapat mencegah gigitan nyamuk yang lebih banyak. Meskipun agak panas sedikit, ya? hehe.
5. Ada baiknya tetap bermain di rumah di saat nyamuk banyak berkeliaran terutama saat pagi dan sore hari. Mending main di tempat yang aman supaya anak terhindar dari gigitan nyamuk yang menyebalkan.
6. Jangan lupa gunakan kelambu saat anak tidur. Kita bisa pakai tirai magnet yang bisa dipasang untuk menutup pintu dan jendela. Cara ini dapat mencegah nyamuk masuk, lho. Saya sudah menerapkan cara ini sejak lama. Anak-anak jadi lebih santai bermain di kamar meski jendela dan pintunya tetap dibuka.
7. Pasang kipas angin terutama saat anak bermain. Selain bisa menghindari udara pengap, kipas angin juga bisa mengusir nyamuk supaya tidak mudah mendekat. Anak-anak bisa bermain dengan nyaman di dalam rumah.
8. Jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk yang aman terutama untuk anak-anak. Cara ini mungkin bisa dibilang yang paling ampuh dapat mencegah anak digigit nyamuk. Saya rutin membawa lotion anti nyamuk terutama saat bepergian di sore hari. Saya tidak ingin kejadian yang sama menimpa keluarga kami.
9. Jangan lupa gunakan salep yang dapat meredakan gatal-gatal akibat gigitan nyamuk. Inilah salah satu benda wajib yang mesti saya bawa ke mana-mana karena si bungsu yang bar-bar banget ketika menggaruk dan akhirnya menyisakan banyak bekas luka di kedua kakinya. Salep Pereda gatal bisa mengurangi rasa gatal akibat gigitan serangga sehingga si bungsu tidak sembarangan lagi menggaruk.
Banyak cara dapat kita lakukan untuk melindungi anak-anak kita dari gigitan nyamuk nakal. Jangan lupa selalu disiplin menjaga kebersihan lingkungan rumah supaya tidak jadi sarang nyamuk.
Tetap sehat, tetap waspada, ya :)
Salam hangat,
Woaa makasih sharingnya mba, anakku suka aku pakein lotion ternyata lumayan juga ya manfaat nya. Semoga anak kita sehat selalu
ReplyDeleteKok ya pas banget ada post ini, di rumah saya nyamuk-nyamuk lagi getol nongol. Pas hujan selesai, sekarang mereka muncul. Saya tertarik dengan tirai magnet. ini masangnya gampang kan ya? Ada di marketplace kan Mba?
ReplyDeleteSelain menganggu, nyamuk juga memang harus benar-benar diwaspadai ya. kadang saat anak main suka khawatir juga... Tipsnya bisa diterapkan nih biar lebih aware lagi menghindari gigitan nyamuk
ReplyDeleteMemang nyamuk-nyamuk itu nakal ya, hwkwkwk.
ReplyDeleteKalo aku biasanya pakai kipas angin di sekitar anak-anak yang lagi main. Dan aku selalu berpesan, ayo banyak gerak biar enggak dihinggapi nyamuk. Jadi, anak-anak pun happy menyalurkan hobi mereka lelompatan ke sana kemari, hwkwkwkkk...
Baru kemarin ngerasa keseeel banget gara2 si bayik tau2 kulitnya bentol2 digigit nyamuk. Padahal dia cm tidur bentar doang, huhuhu
ReplyDeleteBagi rekomendasi lotion antinyamuknya dong, bunn. Pakai merek apa?
Iya nih, nyamuk tuh selain menggangu aktivitas juga bisa menggangu kesehatan. Aku pribadi pakai kelambu plus kipas angin pas tidur jd lumayan terhindar dri gigitan nyamuk
ReplyDeleteJadi inget waktu mudik ke Rawamangun ke rumah mama papa. Waktu puasa ada fogging dong, untuk cegah nyamuk. Tapi memang untuk anak memang jangan coba-coba. Saya juga berikan lotion untuk keamanan anak dari nyamuk
ReplyDeletedemam berdarah ini memang harus diwaspadai ya, mbak soalnya dia ada fase kayak tapal kuda gitu yang malah bisa bikin kritis.
ReplyDelete