Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi

Saturday, May 20, 2023

Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi
Photo by Andrew Neel on Unsplash


Postingan ini saya khususkan untuk teman-teman yang pernah mengajukan pertanyaan di Instagram. Saya minta maaf karena waktu itu sempat lupa mau jawab padahal sudah mempersilakan teman-teman bertanya. Maunya sekalian dijawab besoknya, tapi bablas lupa…hihi.


Jika teman-teman pernah mampir ke blog saya ini, insya Allah sudah banyak pertanyaan yang terjawab. Namun, sebagian besar mungkin belum pernah membaca postingan-postingan di blog saya yang sebagian besar benar-benar bercerita tentang perjalanan menulis dan menggambar saya selama beberapa tahun terakhir.


Saya akan rangkum beberapa pertanyaan yang saya ingat, sebab beberapa saya belum membaca dan sebagian saya juga lupa *hiks.


Perjalanan menulis saya dimulai sejak saya masuk pesantren. Waktu itu saya ingat, sering ikut mengisi mading pesantren, juga banyak baca majalah di perpustakaan seperti Annida. Selama di pesantren saya terus menulis. Menulis apa pun yang saya suka meski saya juga nggak tahu mau dibawa ke mana tulisan-tulisan sederhana saya.


Setelah menikah, saya sempat memutuskan berhenti menulis dan fokus mengurus anak-anak. Namun, sekitar tahun 2017-2018 saya mulai menulis lagi hingga sekarang. Saya banyak mengikuti kelas-kelas menulis yang diadakan secara daring. Mulai mengajukan naskah ke penerbit mayor hingga akhirnya beberapa buku saya mulai terbit dan masuk Gramedia.


Menulis bukan perjalanan sebentar, ya. Ada naskah yang sampai 5 tahun menunggu antrean, tapi akhirnya gagal terbit tanpa alasan jelas. Ada naskah yang menunggu kepastian sampai setahun lebih. Bahkan meski sudah beberapa kali terbit, bukan berarti naskah saya selalu diterima. Ditolak juga sering dan gapapa.


Waktu pandemi mengubah banyak hal, termasuk dunia penerbitan buku. Penerbit mayor waktu itu sempat membatasi jumlah terbitnya buku dan membuat saya mulai berpikir untuk memulai hal-hal baru yang sebenarnya sejak salam sudah saya suka. Yap, menggambar!


Saya mulai belajar menggambar digital sejak pandemi lalu. Mulai posting konten secara rutin sampai akhirnya bisa seperti sekarang. Siapa sangka, ternyata dunia ilustrasi digital juga banyak memberikan pengalaman berharga untuk saya. Saya bisa mengilustrasikan buku sendiri di penerbit mayor, bisa mengilustrasikan beberapa buku yang terbit di Mesir, hingga yang paling tidak disangka, saya berkolaborasi dengan penulis favorit saya yakni Bunda Helvy Tiana Rosa, sampai-sampai bisa bertemu langsung. Masya Allah.


Kita tidak pernah tahu rencana Allah akan seperti apa ke depan. Tugas kita hanya terus berusaha semaksimal mungkin. Berusaha tanpa banyak tapi. Mencoba hal-hal baru karena mungkin banyak peluang yang bisa kita dapat dari sana.


Kamu Bertanya, saya Menjawab

Sharing Tentang Dunia Menulis dan Ilustrasi
Photo by Shorin Gheorghita on Unsplash


Please, jangan ngakak. Apaan bikin judul kayak gini? Kwkwk. Bingung mau menulis apaa :D


Silakan ditambahkan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang terlewat, insya Allah dengan senang hati saya akan menjawab semampu saya.


Sejak kapan mulai menggambar?

Sejak kecil saya sudah suka menggambar, tapi baru mulai belajar menggambar digital sejak pandemi lalu. Saya juga masih terus belajar dan berusaha konsisten untuk membuat konten-konten positif di sosial media. Namun, saat ini saya memang tidak banyak menerima dan mengerjakan proyek buku karena lebih fokus menulis naskah kembali.


Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat ilustrasi?

Sebenarnya tergantung seperti apa karya yang mau kita buat. Saya anggap pertanyaan ini ditujukan untuk gambar di Instagram, ya. Biasanya satu jam cukup untuk menghasilkan satu konten, sudah termasuk membuat ilustrasi simpel dan memasukkan teksnya juga.


Kok terbilang cepat? Karena gambarnya simpel-simpel aja dan mungkin sudah terbiasa juga, ya. Kalau teman-teman rutin seperti saya, insya Allah bisa juga pakai kekuatan angin nanti :D


Dari mana idenya?

Dulu, pernah ada yang tanya, kalau buat konten, bikin gambar dulu atau membuat teksnya dulu?


Saya termasuk orang yang nggak mau pusing soal ini. Ketika akan membuat konten, saya bikin gambarnya dulu dengan referensi dari Pinterest misalnya. Kadang saya pengin gambar tema hujan, pantai, atau apalah itu. Kemudian, saya akan buat teksnya setelah semua gambar selesai.


Teksnya mengikuti kata hati aja lagi pengin menulis tentang apa. Dan nggak mau banyak pertimbangan apakah itu bagus atau nggak, yang penting baik, insya Allah segera saya posting supaya nggak galau aja…haha.


Karena ada juga orang yang mikir berkali-kali buat posting kontennya padahal menurut saya sudah bagus. Nah, kebetulan saya bukan tipe yang seperti ini. Bisa jadi karena saya juga sudah lelah mau mikir lagi…hihi.


Bikin kelas dong, Mbak!

Kalian boleh minta apa aja, nanya apa aja, tapi untuk yang satu ini memang saya masih banyak mikirnya, sih. Saya bukan tipe orang yang mudah bicara di depan publik. Saya butuh waktu berhari-hari untuk bisa melakukannya tanpa gugup. 


Saya sering mengatakan pada teman-teman, silakan bertanya kepada saya, insya Allah saya jawab dan bantu. Tapi, kalau buka kelas, baik itu kelas menulis atau kelas menggambar, saya masih mikir-mikir lagi. Rasanya butuh energi lebih banyak, sedangkan banyak banget hal yang mesti saya kerjakan.


Sedikit cerita, ada beberapa kali saya ditawari mengisi kelas oleh X. Setelah sekian kali saya menolak, dia aja sampai malas menjawab pesan saya…kwkwk. 


Bikinin tutorial menggambar, dong!

Menggambar seperti yang saya lakukan itu nggak terlalu sulit. Seperti biasa cukup bikin sketsanya dulu. Untuk bisa bikin sketsa, teman-teman harus bisa menggambar juga, ya. Latihannya di mana? Bisa belajar dari Youtube, bisa dari pinterest, dan yang lainnya.


Saya juga belajarnya otodidak, kok. Nggak ada pendidikan khusus. Belajar beberapa jenis aplikasi menggambar bisa dari Youtube dan itu lengkap banget dengan catatan teman-teman mau usaha buat nyari dan nyoba, ya :)


Menggambarnya pakai aplikasi apa? Tabletnya apa?

Pertanyaan yang selalu diulang-ulang, tapi dengan senang hati saya jawab, kok. Saya menggambar pakai iPad 8 dengan apple pencil gen 1. Iyap, sejak mulai mengerjakan proyek buku, saya memang pakai iPad karena menurut teman-teman yang berpengalaman, jauh lebih nyaman aja.


Aplikasinya pakai procreate yang hanya bisa digunakan di iPad, ya. Kalian bisa punya dengan sekali bayar seharga 150an ribu. Nggak ada procreate di android. Jika teman-teman pakai android, bisa gunakan ibis paint X atau medibang. Banyak jalan menuju Roma, kan?


Bagaimana cara menulis buku?

Menulis buku dimulai dari membuat outline. Outline bisa kita dapat setelah punya referensi yang cukup, tahu apa yang pengin kita tulis, dan sudah banyak membaca tentunya.


Menulis butuh waktu berapa lama? Tergantung kemampuan masing-masing orang, ya. Beberapa buku saya biasanya selesai dalam waktu sebulan. Teman-teman bisa membaca beberapa postingan saya tentang dunia literasi di blog ini, ya. Insya Allah lengkap.


Bagaimana cara mengajukan naskah ke penerbit?

Saat ini banyak juga penulis yang menerbitkan bukunya sendiri. Artinya, dia membayar dengan harga yang telah disepakati untuk menerbitkan naskahnya. Jadi, naskahnya sudah pasti tebit sesuai permintaan.


Namun, untuk menerbitkan naskah di penerbit mayor, teman-teman butuh waktu untuk mengajukan naskah, menunggu acc, dan prosesnya yang kadang nggak sebentar. Tapi, kita bukan membayar, malah dibayar.


Hal ini sering ditanyakan karena rata-rata banyak yang bingung. Jika teman-teman mau menerbitkan naskah sendiri, saya pesan untuk berhati-hati memilih penerbit indie, ya. Pilih yang sudah jelas dan berpengalaman.


Bukunya bisa dibeli di mana, Mbak?

Buku-buku saya kebanyakan bisa didapatkan di Gramedia dan marketplace seperti shopee. Namun, ada juga yang hanya dijual di marketplace.


Zaman sekarang semua bisa didapat di marketplace, ya. Bahkan Gramedia aja ada di sana :D


Sudah 1000 kata lebih, nih soal curhatan semua isinya…hehe. Adakah pertanyaan yang terlewat? Mungkin masih banyak atau terlewat, silakan bertanya via DM. Dengan senang hati insya Allah saya jawab, ya.


Terima kasih buat teman-teman yang kemarin sempat mengajukan pertanyaan. Semoga nggak kapok, ya…hehe. Tetap semangat dengan impian kalian. Semoga terwujud :)


Salam hangat,


Comments

  1. Masya Allah, tiap kali buka blog Mbak Muyass tuh selalu berasa refresh gitu, nambah lagi semangat untuk belajar nulis dan belajar berbagai hal baru.

    ReplyDelete