Bawa Virus dari Sekolah. Benarkah Anak-Anak Menularkan Penyakit?

Tuesday, October 4, 2022

Bawa Virus dari Sekolah. Benarkah Anak-Anak Menularkan Penyakit?
Photo by Vitolda Klein on Unsplash


Musim sakit. Hampir semua anak kena common cold. Namanya virus, sudah pasti akan sangat mudah menular terutama pada usia kelas 1 SD. Imunitas mereka masih rendah. Apalagi kalau kelasnya pakai AC dan sirkulasi udaranya nggak bagus. Sudah tentu satu sama lain dapat menularkan virus. Baru sembuh dua hari, eh tahu-tahu sudah meler lagi.


Apalagi setelah pandemi, di mana selama lebih dari dua tahun kita begitu steril dan bersih karena selalu ada di rumah. Ketika sekolah mulai mengadakan tatap muka kembali, interaksi antara murid dan guru nggak bisa dihindari. Kalau akhirnya ada saja yang sakit kena common cold itu memang wajar, sih. Karena kita baru belajar beradaptasi lagi. Kejadian ini pun ada di mana-mana nggak hanya di Jakarta.


Waktu zaman si sulung masih kelas 1 atau 2 SD, kejadian seperti ini juga pernah terjadi, kok. Hanya saja nggak seheboh sekarang karena sebelumnya kita nggak mengalami pandemi. Makin besar usia anak, makin kuat juga imunitas mereka sehingga akan lebih kebal terhadap virus penyakit.


Dulunya, saya termasuk orang tua yang super parno. Bisa dilihat ketika saya bercerita di blog ini saat si bungsu masih TK dan mesti berhadapan dengan pandemi serta masa transisi. Saya termasuk orang tua yang sulit mengizinkan anak untuk tatap muka. Gurunya bilang, nggak masalah kalau mau masuk, anak sakit common cold itu biasa. Lama-lama dia akan kebal. 


Hanya saja waktu itu saya merasa ngeri dengan Covid, sehingga saya masih ragu mengizinkan anak-anak untuk ikut pembelajaran offline seperti teman-temannya di sekolah.


Virus Mudah Menular

Ini perlu dipahami baik-baik, bahwa yang namanya virus itu sangat mudah menular terutama jika daya tahan tubuh kita lemah.


Saya cukup hafal dengan tubuh sendiri, setiap kali saya makan sembarangan, nggak jaga makan sehat, di situ saya mudah sekali tertular common cold. Gampang pilek ataupun batuk. Namun, ketika saya bisa menjaga pola hidup sehat, sejauh ini jarang banget tertular sakit.


Ketika anak-anak mulai masuk sekolah, kita nggak bisa memastikan satu per satu siapa di antara mereka yang sedang membawa virus. Karena gejalanya muncul belakangan. Dia sudah terpapar, sudah bisa menularkan, tapi belum ketahuan kalau sedang sakit sehingga tetap masuk sekolah seperti biasa.


Di sisi lain, anak-anak usia kelas 1 SD belum sepenuhnya paham kalau sakitnya bisa menular ke teman-temannya. Karena itu perlu sekali diedukasi baik oleh orang tua ataupun guru dengan cara tetap rajin pakai masker, tidak batuk sembarangan apalagi di depan wajah temannya, tidak asal comot makanan temannya. Terkadang hal kecil semacam ini belum dipahami oleh mereka sehingga wajar kalau virusnya jadi lebih mudah menular.


Sebelum pandemi, saya sudah membiasakan si sulung memakai masker setiap kali kena common cold. Nggak hanya saat ke sekolah, bahkan saat di rumah pun saya menerapkan hal yang sama. Saya mungkin terlalu parno dan steril…kwkwk. Dulu si kakak sampai sering ditertawakan setiap ke sekolah karena pakai masker, bahkan oleh gurunya sendiri. Namun, siapa sangka pandemi memaksa semua orang mengenakan masker?


Hal serupa saya terapkan pada si bungsu. Sampai-sampai guru TK-nya bingung karena dia sering menolak minum, meniup benda saat belajar di sekolah karena nggak mau buka masker kecuali terpaksa. Mau sih disuruh, tapi benar-benar dengan muka nggak santai :D


Virus memang mudah menular, tapi ternyata terlalu parno juga nggak baik. Nggak mungkin kita terus menerus menghindari virus karena sebenarnya dia ada di mana-mana. Di rumah, di jalan, di pasar, di mana pun. Bukan hanya ada di sekolah yang dibawa oleh anak-anak. Kita pun berpotensi membawa virus dan menularkannya kepada mereka.


Susahnya Sekolah di Zaman Sekarang

Masuk sekolah mesti benar-benar sehat. Itu baik, sih. Hanya saja yang saya pikirkan adalah ketika baru masuk dua hari, tapi kena common cold lagi dua minggu…kwkwk. Bisa dihitung berapa hari anak-anak bisa masuk sekolah? Karena hampir semua anak selalu mengeluhkan hal yang sama. Baru sehat sebentar sudah sakit lagi. Sedangkan yang boleh masuk sekolah hanya yang benar-benar sehat. Ini aturan yang diterapkan dihampir  semua sekolah.


Untuk sembuh dari common cold nggak bisa hanya sehari dua hari atau seminggu. Biasanya butuh waktu dua minggu bahkan kalau batuk masih nyisa di minggu ketiga yang sebenarnya dia udah nggak menular lagi.


Nggak masalah kalau anak nggak diizinkan masuk karena takut membawa virus dan menularkan pada temannya apalagi ke gurunya, tapi perlu dipikirkan kembali bagaimana murid-muridnya bisa tetap mendapatkan haknya untuk belajar. Kalau sakit hanya sehari dua hari atau maksimal sebulan sekali masih oke. Tapi, kalau setiap minggu mesti kena common cold gimana? Sedangkan masa pemulihan itu kan butuh waktu, tapi nggak menularkan juga.


Anak-anak yang dianggap sehat saja yang boleh masuk sekolah nggak menjamin juga mereka nggak sedang membawa virus karena terkadang gejalanya muncul kemudian. Selamanya kita nggak akan bisa mencegah virus datang apalagi di lingkungan sekolah. Dokter Apin yang merupakan dokter spesialis anak pun nggak menyarankan apa pun selain ya banyak bersabar karena usia segini memang rentan tertular dan menularkan virus.


Jaga Daya Tahan Tubuh

Kita nggak bisa menyalahkan siapa pun dalam kasus seperti ini. Anak-anak pun nggak mau bolak balik sakit apalagi dianggap membawa virus. Orang tuanya pun super capek kalau anaknya sakit apalagi jika ada riwayat kejang demam atau Otitis Media akut seperti anak saya.


Apa yang dapat kita usahakan supaya nggak gampang sakit dan tertular? Jaga pola hidup sehat terutama untuk orang dewasa. Anak-anak memang rentan karena imunitasnya beda dengan orang dewasa. Kalau mau diambil sisi positifnya, imunitas mereka jadi lebih baik setelah sakit dan sepertinya ini hal wajar dan alami terjadi pada kita sebagai manusia yang sedang tumbuh.


Kata dokter Apin, kitanya memang kudu sabar aja. Dulu waktu saya konsultasi juga gitu, memangnya mau pisah rumah? Nggak mungkin juga. Nggak mungkin pisah rumah dengan si sulung biar si bungsu nggak ketularan. Sama halnya nggak mungkin juga terus menerus meminta hanya ‘anak sehat’ aja yang sekolah, sedangkan yang sudah pecicilan, tapi masih batuk-batuk dikit nggak diizinkan masuk.


Ini aturan memang sudah diterapkan di sekolah-sekolah. Cuma kecewa sekali kalau nggak ada solusi buat yang masih masa pemulihan, yang sudah pecicilan, dan ngerasa sudah oke badannya, tapi nggak bisa juga benar-benar disebut sembuh.


Salam hangat,


Comments