Iritasi Kulit Bayi: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Monday, August 1, 2022

Iritasi Kulit Bayi: Jenis, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Photo by Jonathan Borba on Unsplash


Kulit bayi yang masih sangat lembut dan sensitif rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah iritasi. Meskipun iritasi kulit bayi sering diidentikkan dengan ruam popok, nyatanya ini bukanlah satu-satunya masalah yang mengancam kesehatan kulit si Kecil. Iritasi kulit memiliki cakupan yang luas dengan sebab yang beragam sehingga orang tua perlu tahu hal apa saja yang dapat menjadi pemicu jadi dapat menghindarinya. Kabar baiknya adalah sebagian besar iritasi kulit bayi tidak berbahaya, kecuali terdapat infeksi lanjutan seperti jamur atau bakteri.


Mengenal Iritasi Kulit Bayi

Iritasi kulit bayi terjadi sebagai reaksi alergi ketika kulit buah hati yang masih sensitif bersentuhan dengan iritan, misalnya cuaca, bahan kimia tertentu, permukaan popok atau kain, air liur dan juga kotoran. Mengingat bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, iritasi wajar terjadi kendati tidak boleh didiamkan atau dibiarkan begitu saja. Sebagian jenis iritasi memang dapat mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, biasanya iritasi seperti ruam menimbulkan rasa tidak nyaman seperti panas, gatal hingga perih yang membuat buah hati merasa tidak nyaman. Itulah sebabnya, orang tua perlu mempersiapkan perawatan kulit bayi untuk situasi seperti ini salah satunya salep ruam. 


Jenis dan Penyebab Iritasi Kulit Bayi

https://www.bepanthen.co.id/memahami-kulit-bayi-anda/kulit-bayi/masalah-kulit-bayi
Photo by Picsea on Unsplash


Iritasi kulit bayi ada banyak macamnya, dengan faktor pemicu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa jenis iritasi kulit yang sering dialami oleh buah hati terutama yang berusia di bawah 2 tahun.


1. Ruam popok

Ruam popok bisa dibilang merupakan iritasi kulit yang paling sering terjadi pada bayi karena berkaitan dengan penggunaan popok sehari-hari. Ruam popok biasanya ditandai dengan kulit kemerahan yang mengilap, kulit kering dan mengelupas hingga lecet yang akan terasa perih saat disentuh atau terkena air. Tidak heran bila bayi akan mudah rewel dan menangis terutama ketika berganti popok atau mandi. 


Ruam popok dipicu oleh banyak hal, terutama masalah kebersihan diri. Jarang mengganti popok, popok yang terlalu ketat, permukaan kulit bayi yang terlalu lembab hingga reaksi alergi terhadap antibiotik ditengarai menjadi pemicu yang paling umum. Selama tidak terjadi infeksi lanjutan seperti jamur dan bakteri, ruam popok biasanya dapat sembuh sendirinya atau diobati dengan salep ruam.


2. Heat rash

Iritasi kulit kedua yang sering dialami terutama bagi bayi yang tinggal di daerah panas adalah heat rash. Cuaca yang panas membuat buah hati gerah, lebih mudah berkeringat dan dalam jumlah banyak. Jika keringat ini tidak dapat menguap sempurna, kelembapan akibat keringat akan “meracuni” kulitnya sehingga heat rash terjadi. Ruam karena cuaca panas ini ditandai dengan kulit kemerahan terutama di bagian ketiak, dada, leher, tangan dan kaki. 


3. Eczema

Iritasi kulit selanjutnya adalah eczema. Dibandingkan dengan jenis iritasi lain, eczema tidak semata-mata disebabkan oleh lingkungan sekitar atau cara perawatan bayi yang kurang tepat, namun juga faktor keturunan. Eczema ditandai dengan kulit kemerahan, kering hingga mengelupas yang akan semakin parah jika ternyata buah hati alergi dengan bahan kimia tertentu yang ada pada kain atau detergen yang biasa digunakan. Pada beberapa kasus, eczema akan mereda seiring pertambahan usia si Kecil dan menguatnya sistem kekebalan tubuhnya.


4. Infeksi jamur

Iritasi kulit yang terakhir adalah yang disebabkan oleh jamur. Biasanya, infeksi jamur muncul di area yang mudah berkeringat, lembap dan juga tertutup sehingga menciptakan kondisi hangat yang disukai jamur untuk berkembang biak. Salah satu infeksi jamur yang sering terjadi adalah saat ruam popok muncul. Kulit bayi yang terlalu lama tertutup oleh popok basah akan terasa lembap dan basah karena tidak ada sirkulasi udara. Alhasil, jamur memperparah ruam yang terjadi dan ditandai dengan kemerahan yang disertai bintik menyebar atau bintik berair yang gatal dan juga perih. Umumnya, infeksi jamur ini membandel dan butuh waktu lebih lama untuk pulih.


Cara Mengatasi Iritasi Kulit Bayi

Iritasi Kulit Bayi: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Photo by Ignacio Campo on Unsplash


Penanganan iritasi kulit bayi tergantung dari kondisi kulit buah hati dan jenis iritasinya sendiri. Namun, jika dilihat secara umum sebenarnya ada perawatan yang bisa dilakukan supaya bayi terhindar dari iritasi atau jika terlanjur terjadi, iritasi dapat mereda dalam waktu singkat.


- Pastikan tubuh bayi selalu kering dan bersih, terutama di area yang tertutup popok maupun pakaian. Ketika permukaan kulit tidak mendapatkan sirkulasi udara yang baik, permukaannya kulitnya akan terlalu lembab dan gesekan dengan permukaan popok atau kain membuatnya meradang. Untuk itu, rutinlah mengganti popok misalnya 2 jam sekali tanpa menunggu penuh. Dan juga, jika cuaca panas dan si Kecil berkeringat, segera ganti bajunya dan taburkan bedak yang aman untuk bayi agar kelembabannya terserap.


- Hindari produk berbahan kimia, seperti parfum atau paraben yang berpotensi memicu alergi karena menyebabkan kulit kering. Sekarang ada banyak produk dengan kandungan alami dan aman. Jika buah hati sering mengalami ruam apalagi eczema, pertimbangkan untuk memilih produk berbahan alami agar kemungkinan alergi serta iritasi dapat ditekan.


- Mengoleskan salep ruam. Salep ruam dikenal juga sebagai barrier ointment di mana fungsinya bukan hanya meredakan iritasi dan peradangan ringan pada kulit namun juga menguatkan skin barrier sehingga kulit bayi tidak mudah iritasi ketika bersentuhan dengan permukaan popok.


Bepanthen adalah salep ruam dengan kandungan alami dan aman untuk kulit buah hati. Diperkaya dengan dekspanthenol dan juga lanolin, penggunaan rutin sesuai aturan dapat membantu meredakan iritasi kulit bayi seperti ruam sekaligus memberikan perlindungan dengan meningkatkan skin barrier. Pastikan kulit si Kecil dalam kondisi kering dan bersih sebelum mengaplikasikannya ya.


Salam hangat,

Comments

  1. Ruam popok yg paling umum terjadi sih ya mbak, diantara semua jenis iritasi anakku baru ruam popok sekali (semoga ga kena iritasi yg lainnya juga).

    ReplyDelete
  2. Anakku pernah iritasi saat diare mba, sedih banget liatnya huhu tp alhamdulillah sekarang udah jarang iritasi karena makin banyak produk babycare

    ReplyDelete
  3. Hemm jd flashback masa-masa dulu, pusing banget kalau anak udah kena masalah kulit, apalagi ruam popok..
    Terima kasih sharingnya mba muyass..
    Artikelnya bermanfaat sekali, apalagi utk para ibu bari

    ReplyDelete
  4. Ternyata beda-beda banget penyakit kulit, yang orang umumnya ngerti paling hanya ruam. Harus belajar lagi nih. Terima kasih ilmunya

    ReplyDelete
  5. heat rash itu biang keringat bukan, mbak? kalau anak saya kalau harinya panas dan keringatan biasanya kena biang keringat ini di punggung-punggungnya. tapi alhamdulillah nggak terlalu parah sih biang keringatnya

    ReplyDelete
  6. baru tahu lho istilah Heat Rash ini, mungkin karena cuaca di Indonesia gak begitu ekstrim kali ya, gak ada musim panas jadi masih jaranglah ya ditemukan. Atau sayanya aja nih yang kudet.
    kulit bayi kalau iritasi itu emaknya juga ikutan pedis deh, anakku pernah itu iritasi kulit pas masih bayi beberapa minggu gitu gegara ruam popok, huhuhuh

    ReplyDelete
  7. Ruam kulit bayi memang bikin khawatir banget ya Mba. Andalanku saat itu memang Bepanthen dan alhamdulillah cocok jadi kulit tetap terjaga. Bikin tenang jadinya.

    ReplyDelete
  8. Ruam popok. Wah, ini masalah yang sering dihadapi. Alhamdulillah jadi banyak tahu cara mengatasinya setelah membaca ulasan ini.

    ReplyDelete
  9. Sejak anak-anak bayi, Alhamdulillah jarang bermasalah kulitnya, malah ibunya yang punya kulit sensitif dan sering mengalami iritasi kulit. Jadi, sampai sekarang saya bersahabat dengan aneka salep bayi, meski sudah jadi emaknya bayi, hahaha.

    ReplyDelete