Pandemi Sudah Berlangsung Selama Setahun, Perlukah Vaksin Covid 19?

Thursday, March 4, 2021

 

Vaksin Covid 19


Sudah setahun kita hidup dalam kondisi penuh kekhawatiran akibat adanya wabah Covid 19. Dua belas bulan sudah kita melewati pandemi. Seperti bisa kita lihat sekarang, kasus positif masih tinggi di mana-mana. Rasanya sampai lupa apa itu bosan diam di rumah? Hal paling penting yang saya utamakan adalan kesehatan keluarga. Lupakan dulu jalan-jalan dan berliburnya.

Nggak peduli kita di rumah sudah berbulan-bulan melakukan rutinitas yang sama, bahkan tak jarang saking bosannya sudah mulai tidak tahu harus melakukan apa. Belum lagi sekolah si sulung aktifnya nggak ketulungan, tapi kesannya jadi agak kaku sejak semester 2 ini.

Karena sekolahnya nggak bisa tatap muka alias mesti online, mau nggak mau kita harus selalu terhubung dengan internet. Nah, kendalanya di sini. Meskipun tinggal di kota besar seperti Jakarta, jangan harap internet bisa selalu lancar aman dan jaya, ya. Sekali waktu, terutama saat hujan turun menderas, internet jadi ikut bermasalah.

Kalau sudah bermasalah, anak-anak jadi terganggu belajarnya, kadang sambil ngambek juga karena nggak bisa ikut nge-zoom bareng guru dan teman-temannya. Pandemi mau sampai kapan, ya? Keadaan yang serba sulit bukan hanya buat anak-anak, tapi juga bagi kita yang sudah dewasa.

Pakai Masker, Tapi….


Fakta Vaksin Covid 19


Sejak pandemi, saya memang jarang sekali pergi ke luar rumah kecuali ada kebutuhan mendesak. Bahkan belanja untuk makan sehari-hari saja saya rela seminggu sekali. Belanja sekaligus banyak buat kebutuhan seminggu. Biar nggak riweh cuci-cuci sayur dan kebutuhan lainnya. Supaya nggak terlalu sering kontak dengan orang lain di luar juga.

Meskipun cukup merepotkan, tapi untuk hari berikutnya sangat memudahkan. Semua bahan tinggal ambil di lemari pendingin. Dalam kondisi bersih juga. Nggak harus bolak balik mandi dan ganti baju karena memang hanya di rumah. Kalau bisa seperti ini, kenapa mesti keluar setiap hari? Akhirnya saya pun terbiasa melakukannya selama setahun ini.

Nah, seminggu yang lalu, kebetulan saya mesti ke bank untuk mengurus kartu ATM. Datang pagi sebelum bank buka, tapi ternyata orang-orang sudah antre lebih dulu sudah banyak sekali jumlahnya. Akhirnya, dari jam 8 pagi, baru bisa masuk sekitar jam 1 siang.

Menunggu sekian jam sambil membaca komik Conan, saya masih agak terheran-heran dengan orang-orang di luar sana. Oke, semua memakai masker kecuali beberapa anak kecil. Namun, kebiasaan mereka masih sama. Nggak bisa jaga jarak, masih sembarangan pegang sana sini sebelum cuci tangan atau minimal pakai hand sanitizer.

Kondisi seperti ini mungkin sulit sekali diubah bagi masyarakat kita. Padahal, bukan hanya mesti memakai masker saja, ada banyak protokol kesehatan yang mesti dilakukan supaya terhindar dari Covid 19. Bukan salah mereka, mungkin memang kurang sekali edukasi.

Pada akhirnya, kita tak bisa memaksa orang untuk selalu disiplin. Kitalah yang mesti menjaga diri sendiri dan memikirkan kesehatan orang terdekat.

Setahun Hidup Bersama Covid 19


Fakta vaksin Covid 19


Nggak nyangka sudah setahun kita melewati pandemi. Benar-benar banyak hal telah saya lalui. Dari pandemi kita belajar, bahwa kesehatan adalah salah satu hal yang sering kita abaikan, tapi berasa banget begitu penting ketika kita jatuh sakit.

Kita itu sering nggak peduli sama kesehatan. Karena merasa hari ini baik-baik saja, maka kita boleh sembaranga kurang istirahat, makan seenaknya, dan yang lainnya. Saat kita sakit, barulah berasa kalau selama ini kita kurang banget perhatian sama kesehatan.

Orang-orang di luar sana, mungkin juga termasuk saya sudah merasa jenuh dengan Covid 19. Namun, kita harus sehat dan melewati ujian ini dengan baik. Karena kita punya keluarga, kita punya pasangan, kita punya anak-anak. Kita tidak mungkin seenaknya hanya karena mulai ‘jenuh’ dengan pandemi. Setidaknya demi diri sendiri dan demi orang-orang yang menyayangi kita, kita harus ikhtiar supaya terhindar dari Covid 19.

Ada beberapa hal yang saya lakukan selama pandemi yang sebagian sudah saya terapkan sebelumnya,


  • Rutin konsumsi jus buah dan sayur

Tubuh butuh vitamin, terutama vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. Saya memang bukan termasuk orang yang senang konsumsi obat. Bukan anti dengan obat, tapi lebih ke rasional memakai obat-obatan.

Sebelum pandemi, kebutuhan vitamin terutama vitamin C saya dapatkan dari jus buah dan sayur. Ini memang sederhana, tapi atas izin Allah, hal sederhana ini sangat membantu mencukupi kebutuhan vitamin keluarga saya.

Minum jus tomat dengan tambahan buah dan sayur lain nggak terlalu buruk, kok untuk dikonsumsi setiap hari. Saya biasa menghabiskan minimal 4 kilogram tomat setiap minggu. Tomat ini nantinya akan dicampur dengan buah dan sayuran lainnya.

Sekadar tip, jika kamu tidak terlalu suka dengan rasa sayur, boleh tambahkan buah apel, nanas, atau jeruk nipis ke dalamnya. Rasanya akan jauh lebih baik. Saya pribadi tidak mau merepotkan diri dengan membeli bahan-bahan yang mahal, cukup yang murah meriah dan ada di sekitar kita.

  • Istirahat yang cukup

Meskipun saya tahu, saya kurang banget, sih istirahatnya. Namun, saya usahakan selalu istirahat yang cukup terutama di malam hari.

Tidur malam itu nggak bisa diganti dengan tidur siang, lho. Kamu harus tahu itu. Kebutuhan tidur di malam hari nggak bisa kita bayar dengan tidur dari pagi sampai siang. Mending kita tidur lebih awal dan bangun lebih cepat untuk membereskan pekerjaan yang masih tertunda.

Yup, jangankan kamu, saya juga masih kesulitan untuk tidur cukup, kok…hehe.

  • Usahakan tetap di rumah

Sebenarnya, pengin, kok jalan-jalan ke luar, tapi, selain takut dan merasa horor sendiri, saya juga merasa kesenangan sesaat itu nggak sebanding aja sama risikonya. Kalau nggak benar-benar butuh, nggak akan mau keluar rumah pokoknya…kwkwk.

Herannya, anak-anak saya pun melakukan hal yang sama. Kemarin, sengaja suami ngajak anak-anak buat belanja kebutuhan rumah bulanan ke supermarket. Meskipun ini nggak serius, tapi anak-anak dengan serius nolak, lho. Agak takjub juga, sih dengan penolakan mereka karena selama ini saya tidak pernah menakut-nakuti. Hanya edukasi secukupnya saja dan bersyukurnya mereka sudah benar-benar paham.

Perlu Vaksin Nggak, sih?


Sudah setahun pandemi terjadi, benar, sudah setahun, lho. Dan sekarang, banyak orang yang sudah mulai mendapatkan vaksin. Seorang teman di Kuwait bahkan sudah lebih dulu melakuka vaksin Covid 19 di negaranya. Benar, itu wajib dan kudu banget dilakukan atau kita akan kesulitan melakukan banyak aktivitas.

Begitu juga di Indonesia. Vaksin mulai diberikan kepada orang-orang yang diprioritaskan, terutama bagi kalangan medis. Sampai di sini, apakah kamu paham apa, sih itu vaksin? Kenapa ada orang yang sudah diberikan vaksin, tapi malah masih positif Covid 19?

Vaksin merupakan virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau bahkan sudah mati, bisa juga merupakan bagian dari virus atau bakteri yang diberikan dengan tujuan supaya terbentuk sistem kekebalan tubuh sehingga mampu melawan saat terkena penyakit yang sama.

Jadi, vaksinasi memang tidak 100% melindungi kita dari virus Covid 19, tapi diharapkan andai terkena virus tersebut, gejalanya akan jauh lebih ringan karena tubuh telah membentuk antibodi. Itulah kenapa ada orang yang sudah menerima vaksin Covid 19, tapi masih kena Covid 19 juga.

Pemberian vaksin Covid 19 ini dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi. Kita tentu berharap, semua akan kembali normal seperti dulu lagi. Di mana kita bisa hidup tanpa kekhawatiran seperti sekarang. Saking parnonya sekarang, suami bersin aja horor. Sedangkan suami saya ini punya alergi debu dan dingin. Kalau sudah bersin, berhentinya butuh waktu banget…kwkwk.

Manfaat Vaksin Covid 19


Fakta vaksin covid 19


Jika kita sudah memahami apa itu vaksin, sekarang kita pelajari apa saja manfaatnya?

  • Dengan adanya vaksin Covid 19, diharapkan angka kematian akan menurun. Karena vaksin bisa membentuk antibodi sehingga dapat meringankan gejala saat terpapar virus tersebut. Lebih dari itu, orang-orang yang sudah divaksin juga bisa melindungi anggota keluarganya dari virus Covid 19, terutama anggota keluarga yang rentan seperti lansia misalnya. Hal ini terjadi karena orang yang sudah divaksin memiliki risiko yang sangat kecil untuk menularkan virus Covid 19.

  • Vaksin Covid 19 diharapkan bisa menekan angka penularan sehingga kegiatan ekonomi dan sosial di dalam masyarakat bisa kembali seperti semula. Meskipun bagi kita, butuh waktu yang tidak sebentar untuk melakukan vaksin pada semua orang.

Fakta dan Mitos Tentang Vaksin Covid 19


Di masyarakat, banyak beredar informasi yang sebagian memang tidak sesuai dengan fakta. Buruknya, kita sering ikut membagikannya. Salah satunya informasi tentang vaksin Covid 19. Daripada kita salah mencerna informasi yang kurang tepat, lebih baik kita pelajari fakta tentang vaksin Covid 19,

  • Memengaruhi kesuburan
Ada yang bilang kalau vaksin Covid 19 ini bisa memengaruhi kesuburan seseorang. Dengan kata lain, kita akan kesulitan mendapatkan keturunan jika menggunakan vaksin ini. Fakta atau mitos, ya?

WHO telah mengatakan dengan jelas bahwa vaksin Covid 19 tidak memengaruhi kesuburan seseorang. Berita yang beredar tersebut sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. So, jangan ikut menyebarkan, ya.

  • Telah melalui uji klinis yang ketat
Vaksin Covid 19 telah melalui uji klinis yang sangat ketat, telah diuji coba pada puluhan ribu orang. Sudah terbukti aman dengan dosis yang telah ditentukan.

  • Tidak mengubah struktur DNA manusia
Vaksin Covid 19 tidak bisa mengubah DNA seseorang. Vaksin yang beredar saat ini berbasis mRNA yang mustahil bisa mengubah DNA manusia. Hal ini telah ditegaskan juga oleh WHO.

Itulah beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang Vaksin Covid 19. Jangan sampai termakan informasi hoax yang beredar saat ini, ya. Kita butuh informasi yang benar dan tepat terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Selengkapnya kamu bisa membacanya di Halodoc.com.

Halodoc merupakan aplikasi serta situs web kesehatan yang telah didirikan sejak 2016 silam. Halodoc menawarkan banyak kemudahan bagi kita yang bukan hanya butuh informasi seputar kesehatan, tapi juga butuh konsultasi langsung dengan para dokter. Ada ratusan dokter terpercaya yang siap membantumu terutama di masa pandemi seperti saat ini di mana kita tidak mungkin sering-sering berkunjung ke rumah sakit untuk berkonsultasi secara langsung.

Kenapa Harus Halodoc?


Bukan hanya bisa berkonsultasi langsung dengan para dokter, kita juga bisa mengakses informasi mengenai apotek hingga asuransi kesehatan dengan mudah di aplikasi Halodoc. Kebayang nggak, sih, betapa mudahnya kebutuhan kita segera bisa dipenuhi.

Membeli obat pun tak perlu mengantre di apotek yang punya risiko tinggi untuk penularan Covid 19. Mending cari obatnya lewat aplikasi Halodoc aja dan tungguin di rumah sambil istirahat. Beres, kan?

Janjian dengan dokter di rumah sakit kini tak perlu antre lagi. Kita bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter langganan di rumah sakit. Ini bisa menurunkan risiko tertular penyakit terutama di masa pandemi seperti sekarang.

Banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dari aplikasi Halodoc. Yuk, bagikan informasi yang tepat kepada orang-orang yang kamu sayangi supaya manfaatnya semakin luas. Jangan sampai kita menjadi salah satu orang yang menyebarkan berita hoax, ya.

Salam hangat,

Comments

  1. Kantor suami udah ada jatah buat keluarga kita di vaksin sih mba tinggal nunggu jadwal. Emang ya ga kerasa udah anniversary lagi nih korona semoga semuanya sehat-sehat ya

    ReplyDelete
  2. Alhamdullilah kemaren uda di Vaksin tahap 1 dan 2, setidaknya udah iktiar agar nggak tertular Covid-19 hehe

    ReplyDelete