Anak Suka Memaksakan Kehendak? Ajari Dia Sejak Dini dengan 5 Tips Ini

Monday, September 10, 2018

Anak Suka Memaksakan Kehendak? Ajari Dia Sejak Dini dengan 5 Tips Ini


Punya buah hati pastinya merupakan suatu hal yang sangat diidamkan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Karenanya, tak heran jika banyak yang akhirnya susah menahan diri untuk tidak menuruti keinginan si kecil meskipun itu tampak sangat berlebihan.

Anak-anak usia di atas dua tahun, yang sudah mengerti, yang sudah memahami keinginannya, sering sekali memaksa orang tua untuk menuruti apa yang dia mau. Salah satu contoh sederhana, mereka bisa  menangis hingga tantrum hanya karena ingin membeli es krim, naik odong-odong yang setiap hari lewat di depan rumah, atau meminta mainan.


Karena tidak nyaman dilihat orang lain, atau tidak mau disebut orang tua yang tidak sayang pada anaknya, maka kita sering sekali terpaksa menuruti keinginan mereka. Nah, sekali saja kita turuti, mereka akan mengulanginya lagi. Yap! Anak kecil itu, meski usianya baru beberapa tahun, tetapi amat cerdas, lho. Mereka mempelajari bagaimana reaksi orang tua saat ia memaksa dan menangis di tempat umum.


Keponakan saya, saat usianya masih balita, selalu melakukan hal yang sama setiap ada tamu bertandang ke rumah. Dia minta pergi ke toko dan meminta jajanan. Dia pasti menangis kalau tidak dituruti, sedangkan orang tua sungkan dengan tamu yang datang. Bahkan tak jarang tamu juga mengatakan, sudahlah, turuti saja dulu. Dan akhirnya itu terjadi hingga dia berusia cukup besar, bahkan hingga masuk sekolah dasar.


Belajar dari kejadian seperti itu, saya berusaha membenahi apa yang salah. Setelah memiliki anak, saya berusaha untuk tidak selalu menuruti mau anak-anak. Pernah sekali, saat sulung ingin punya mobil remot, dia sudah hampir gulung-gulung di pasar. Tapi, saya tetap berkata, kita nunggu tabungan kamu penuh. Jadi, pulang sambil nangis. Oke, itu nggak masalah. Tidak perlu cemas dengan tatapan orang lain di sekitar kita. Toh kita nggak melakukan kekerasan fisik sama dia, kan? Santai dan tarik napas, deh!


Nah, supaya itu jangan sampai terjadi, coba ikuti tipsnya.


Ajari Menabung Sejak Dini

Saya selalu mengajari anak-anak menabung sejak kecil, bahkan sebelum mereka mengerti fungsi uang. Ajarkan pelan-pelan bahwa menabung bisa mengabulkan keinginan mereka. Mereka bisa mengumpulkan uang setiap hari, setelah celengan penuh, mereka bisa membeli apa saja yang mereka inginkan.


Hasilnya? Tabungan sulung pernah sampai 1 juta lebih dalam bentuk uang receh…hehe. Dan itu akhirnya masuk ke rekening tabungannya, bukan dibelikan mainan.


Tunjukkan Bahwa Menabung Bisa Mengabulkan Keinginan Si Kecil

Ya, jangan sampai kita hanya memberikan teori menabung pangkal kaya, tetapi kenyataannya dia tak kunjung bisa membeli apa yang dia inginkan. Jika celengan sudah penuh, pecahkan dan hitung uangnya. Katakan bahwa uang yang dia miliki sekian, akan cukup untuk membeli bla bla bla. Itu akan membuat anak-anak percaya bahwa dengan menabung mereka bisa mendapatkan apa yang diinginkan.


Ajarkan Untuk Bersabar

Menabung itu butuh kesabaran, kan? Sesekali mereka pasti tidak sabar, tetapi tetap ajarkan untuk selalu bersabar dengan cara yang sabar pula. Mereka akan mengerti. Anak-anak itu cerdas. Mereka pasti akan mengerti kalau terus menerus kita beri pengertian.


Bikin Perjanjian

Yess! Sebelum kita pergi ke supermarket, bikin perjanjian dulu dengan si kecil. Kita ke supermarket karena ingin membli terigu misalnya. Kamu boleh beli permen, tetapi tidak yang lain. Jika sepakat, kamu bisa pergi. Jika si kecil tiba-tiba meminta mainan yang di luar perjanjian, ingatkan dengan baik-baik dan jangan mudah menuruti. Kita pun harus konsisten supaya mereka percaya bahwa kita tidak akan menuruti apa yang ada di luar perjanjian meskipun dia menangis di tempat umum.


Konsisten dan Sesekali Beri Dia Hadiah

Anak-anak, pastilah senang jika diberikan hadiah. Katakan dia hebat karena sudah bisa menahan diri dan bersabar, sesekali saja. Dan lagi, orang tua harus konsisten dalam menerapkan aturan. Awal mula anak-anak suka membantah itu biasanya karena kitanya yang nggak konsisten, lho. Jadi, mereka mencari celah supaya kemauannya dituruti. Jangan sampai, ya.


Itulah beberapa tips yang bisa kamu coba. Memang berat, ya jadi orang tua. Tapi, pengalaman dan belajar terus menerus akan membuat kamu memahami triknya. Jangan berhenti belajar meski telah menjadi orang tua. Justru saat inilah kamu harus lebih banyak belajar, bukan sebaliknya.

 

Comments

  1. Aaah mbaak, kan aku jd pengin cepet punya suami dan punya anak.. Biar bisa ngajarin tips di atas.. Eaak

    ReplyDelete
  2. Mengajari anak untuk bersabar mmang harus ekstra sabar,, anak bayi 1 tahun aja kadang udah memperlihatkan gejala tantrum dengan milih-milih makanan,, hadeeeh

    ReplyDelete
  3. Iya, betul sekali. Mereka pintar banget emang..

    ReplyDelete