21+ Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Saat Ingin Belajar Menggambar Digital

Thursday, October 22, 2020

21 pertanyaan yang sering ditanyakan saat menggambar digital



Kemarin malam, saya dan Rizka Amalia yang berprofesi sebagai illustrator buku anak mengadakan bincang santai lewat Instagram live. Namanya ngobrol santai plus pertama kali pula, banyak kekurangan karena kita berdua sama-sama deg-degan. Bahkan sempat ambyar saat teman saya menghilang. Bukan karena dia sakti dan bisa ngilang seenaknya. Tapi, karena batre handphone-nya abis…huhu. Pengen ngejitak :D

Meskipun ngobrol santai, tapi saya tetap menentukan tema. Saya ambil tema gambar menggambar. Sebelumnya, saya mempersilakan teman-teman di Instagram untuk mengajukan pertanyaan dengan tema yang saya sebutkan itu. Meskipun ternyata ada juga pertanyaan nyeleneh bin ajaib yang masuk.

Contohnya,

“Kak, aku nggak bisa move on dari mantan, nih! Gimana solusinya?” *Gubrak

“Kak, kalau telinga berdengung padahal nggak ada angin itu kenapa, ya?”

Dan beberapa pertanyaan lain yang nggak masuk tema. Sehingga dengan sangat terpaksa dan senang hati *eh saya skip dulu dari ngobrol santai malam itu.

Waktu satu jam ternyata nggak cukup untuk menjawab 40+ pertanyaan yang sudah saya kumpulkan. Akhirnya, kami memilih beberapa pertanyaan yang dianggap penting. Saya harap sisanya sudah terjawab oleh obrolan sebelumnya.

Karena live semalam tidak saya simpan, maka demi menjawab permintaan teman-teman yang pengen live disimpan supaya bisa diulang lagi, akhirnya saya rangkum dalam postingan ini. Dengan harapan ini jauh lebih mudah dipahami dan bisa teman-teman buka setiap saat.

21+ Pertanyaan Saat Mau Menggambar Digital


1. Pakai aplikasi apa untuk menggambar?


Ini adalah pertanyaan yang sering banget ditanyakan. Padahal, jawabannya sudah saya simpan di highlight, lho. Hanya saja mungkin mereka belum melihat dan membacanya.

Sampai saat ini, saya masih menggunakan aplikasi Ibis Paint X. Kenapa harus Ibis? Karena buat saya, Ibis punya tampilan sederhana dan mudah kita pelajari walaupun kita gaptek pake banget. Dan sejauh ini, apa pun aplikasinya, saya percaya latihan dan kemampuan kita adalah yang paling penting demi menghasilkan karya yang menarik.

Iya, bukan karena aplikasi atau alat menggambar seperti tablet dan Ipad yang digunakan. Melainkan dari latihan dan kegigihanmu itulah bakalan muncul karya yang semakin baik dari hari ke hari.

2. Mbak, kenapa suka menggambar? Kenapa nggak menari aja?


Kenapa nggak menari aja? Jujur saja, saya suka hal-hal yang bisa dikerjakan di belakang layar. Iya, jangan nyuruh saya jadi MC atau nyanyi di panggung apalagi ceramah. Saya nggak suka pekerjaan seperti itu sebab lebih menikmati kerjaan yang nggak dilihat banyak orang.

Kayaknya wajar kalau saya akhirnya suka menulis dan menggambar sejak kecil. Karena kedua aktivitas ini bisa saya kerjakan dalam senyap *asal nggak ketiduran saja :D

Alasan lain, karena saya suka berimajinasi sejak kecil. Dari SD udah seneng banget menggambar. Karena dengan cara ini, saya bisa mewujudkan imajinasi. Seru banget membayangkan punya istana layaknya putri. Eh, lucu dong bisa digambar dan kayak jadi nyata gitu.

3. Teh, buka kelas, dong!


Jangan kau tanyakan lagi soal kelas menggambar ini…kwkwk. Karena saya merasa belum sekeren itu untuk ngajarin orang menggambar. Gimana mau ngajarin, saya aja masih belajar sampai detik ini..huhu.

4. Tip belajar ilustrasi terutama biar gambar kita proporsional


Pernah nggak, sih kamu menggambar, tapi bentuknya nggak karuan? Tangannya kepanjangan dong. Belum lagi kepalanya aneh. Dan saya pernah mengalami itu. Bahkan ya baru beberapa bulan kemarin ada seorang netijen mengomentari gambar saya di Instagram,

“Gambarnya bagus, sih. Tapi, tangannya kepanjangan.”

Dan rasanya makjleb. Tapi, terima kasih karena komentar itu saya jadi perhatian sama tangan yang kepanjangan itu…hihi. Solusinya gimana? Ya, latihan aja yang sering. Di pinterest kita bisa mencari tutorial menggambar mulai dari cara bikin kepala, hingga kaki. Atau kalau mau langsung praktik, cek aja di Youtube. Banyak banget yang share tutorialnya. Asal kamu mau dan niat mau belajar, insya Allah nggak akan sulit dipelajari.

5. Bagaimana cara memainkan layer dan menggambar sketsa?


Saya dan Rizka dulunya satu pesantren. Kami senang ikut kegiatan mading karena di situ kita bisa menerbitkan karya kita. Mulai dari cerpen, puisi, hingga komik atau gambar. Nah, selama di sana, saya dan teman saya nggak pernah belajar teknik bikin sketsa orang misalnya. Kami belajar suka-suka sambil lihat senior atau kakak kelas yang jago dan pintar menggambar. Dan, masalah yang sekarang kurang saya kuasai akhirnya ya bikin sketsa ini.

Jadi, saya kalau bikin sketsa nggak mau menyusahkan diri sendiri. Nggak harus kayak orang lain. Senyaman saya bisa aja. Gambar buletan dulu buat kepala, tapi untuk badan sampai kaki saya nggak sedetail para mastah bikinnya yang mesti bikin buletan buat lengan dan lutut. Nggak sampai segitunya.

Jadi, coba kamu pelajari senyaman kamu. Nggak masalah, kan kita mau lewat jalan mana asal tujuannya sama :D *alasan…kwkwk.

Memainkan layer ini gimana? Tergantung kita menggambar model apa. Kalau saya pakai line art, jadi posisinya di paling atas. Pewarnaan di bagian bawahnya tanpa dipisah-pisah antara wajah, hijab, baju, dll. Saya jadikan satu karena saya nggak kesulitan buat shading meskipun disatukan kayak gini. Model shading saya soalnya sederhana gitu dan bisa terbantu sama adanya line art.

Kalau mau kasih background ya letakkan di paling bawah. Pintar-pintar kamu deh memainkan layer karena fungsinya bisa berbeda tergantung kita mau gambar model apa.

6. Bagaimana supaya tetap istiqomah menggambar tanpa media atau fasilitas?


Zaman masih di pesantren dulu, kami nggak ada media atau fasilitas seperti yang sekarang hampir semua punya. Misalnya handphone atau tablet. Tapi, kita menikmati apa adanya. Iya, yang ada aja dipakai. Kami menggambar di buku, bahkan di kitab kuning suka digambarin pas lagi ngantuk *ampuun.

Anggap aja itu latihan. Dan nggak harus juga medianya sama dengan yang lain. Asal kamu gigih dan tekun, insya Allah kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

7. Tip dan trik agar style menetap apalagi bagian wajah supaya nggak berubah


Pernah dengar sharing dari salah satu ilustrator yang udah berpengalaman. Beliau bilang, style itu nanti bakalan muncul sendiri asal kita rajin berlatih. Kalau di awal, nggak mungkin kita punya ciri khas karena masih nyoba-nyoba banyak style dari ilustrator idola kita. Tapi, setelah berjalannya waktu dan kamu rajin berlatih, insya Allah style itu bakalan muncul dengan sendirinya.

Di awal, kamu bisa nyoba berbagai macam style yang disukai dulu. Nanti kita bisa mengembangkannya supaya lebih sesuai sama keinginan kita.

8. Sejak kapan kenal digital drawing?


Sejak 2018 kayaknya. Seingat teman saya…kwkwk. Saya nggak inget. Waktu itu, kami berdua ngadain sehari 1 postingan di Instagram. Semacam challenge gitu biar kita bisa semangat menggambar dan berlatih.

Tapi, ya setelah itu kami berdua sempat berhenti. Dia lanjut lebih dulu dan sekarang sudah jadi ilustrator buku anak. Sedangkan saya kemarin-kemarin mengubur tablet karena mau fokus menulis buku yang saat ini masih bisa kamu dapatkan di Gramedia atau Gramedia online *malah promosi…hehe.

Kalau mau cek di Instagram saya, pada pertengahan Mei lalu, saya baru nyoba lagi menggambar digital. Sampai dengan saat ini, sudah enam bulanan saya berlatih lagi. Menggambar hampir setiap hari dan posting di Instagram hampir setiap hari juga. Bisa dilihat dan memang kelihatan banget perkembangannya walau sekarang masih belum sebagus apa juga. Tapi, terima kasih untuk diri saya yang mau berjuang sampai sejauh ini *peluk diri sendiri :D

9. Tip agar bisa menggambar


Senang dulu. Kalau mau bisa, kamu harus suka dulu dengan aktivitas satu ini. Karena kalau memang dasarnya nggak suka, ya nggak perlu dipaksa suka dan bisa. Kalau sudah suka, kalian bisa latihan. Iya, latihan sendiri aja dulu karena banyak tutorial bisa kita dapatkan dari media sosial.

Dari obrolan semalam, kami berdua sepakat, nggak ada cara paling ampuh buat kita bisa menmggambar selain latihan dan latihan. Itu kunci utamanya yang nggak boleh kamu tawar-tawar macam nawar kaos kaki 10 biji 15 ribu…huhu.

10. Tip bikin efek pencahayaan


Karena saya pakai aplikasi Ibis, maka saya akan ngajarin kamu pakai aplikasi yang sama untuk membuat efek cahaya.

  • Pertama, kamu harus bikin layer baru di atas gambar yang mau dikasih efek cahaya.

  • Kedua, kamu pilih brush jenis airbrush (normal).

  • Pilih warna kuning atau putih.

  • Ganti layer kamu dari normal jadi menambah seperti terlihat di gambar. Nah, kamu tinggal tentukan mana yang mau dikasih efek cahaya. Kalau hanya bagian gambar tertentu aja, kamu klik juga pangkasan di bagian bawah layer seperti terlihat di gambar.

  • Satu lagi, kalau mau bikin lampu menyala, bisa pakai brush Dip Pen (kasar)

11. Dapat inspirasi menggambar dari mana, Kak?


Dari banyak hal. Dari pengalaman sehari-hari yang diubah jadi gambar, dari Pinterest, dari foto-foto, dll.

12. Pakai brush apa dan ukurannya berapa?


Saya lebih hapal bentuk daripada namanya. Percayalah, itu lebih mudah. Sama seperti ketika saya menggunakan font. Saya lebih hapal bentuknya daripada namanya…hihi.

Nah, untuk brush, saya pakai beberapa jenis. Misalnya airbrush (normal), Dip Pen (kasar), felt Tip Pen (kasar), dan pena pemetaan lunak (luber). Aneh ya soalnya saya pakai bahasa Indonesia...kwkwk.

Sedangkan ukurannya saya nggak tentukan karena dipakai sesuai kebutuhan aja. Kalau gambarnya kecil, kita mesti sesuaikan ukurannya jangan pakai yang terlalu besar. Begitu, ya.

13. Tips Shading dong, Kak!


Saya nggak terlalu jago bikin shading. Kurang pinter tekniknya kayak apa. Bisa dipelajari, tapi saya masih bingung sehingga lebih sering mengandalkan perasaan ketimbang logika :D

Biasanya, shading itu menggunakan warna lebih tua. Diletakkan di bagian lipatan seperti bagian lengan, leher, dll.

14. Kalau gambar pakai sketsa dulu atau langsung aja gambar?


Saya pakai sketsa dulu karena nggak bisa tanpa sketsa. Dan jauh lebih mudah kalau sudah ada sketsa sehingga proses pengerjaan jadi lebih cepat gitu.

Sketsa bisa dibuat di tablet langsung atau di buku dulu. Kalau belum bisa di tablet, nggak masalah bikin di buku seperti yang sering saya coba.

15. Bagaimana menemukan mood saat menggambar?


Kadang nggak mood, apalagi kalau udah capek. Kayaknya mending nggak usah dipaksa tapi jangan juga memanjakan mood kamu yang suka ganti-ganti itu. Istirahat sehari aja maksimal. Besoknya lakukan lagi. Kalau kelamaan bisa lupa dong sama impiannya. Sebulan bukan istirahat namanya. Itu mah berhenti :D

16. Berapa lama latihan menggambar supaya sejago itu?


Ayam jago kali yaa :D

Sejak dulu udah suka menggambar. Mungkin, udah sering nyoba dari kecil sampai dewasa. Tapi, kalau digital drawing dan menggambar seperti sekarang, baru aja saya mulai (lagi) di bulan Mei kemarin.

Tapi, setiap orang akan punya hasil berbeda dengan waktu yang berbeda pula. Bisa jadi, ada yang jago dalam beberapa minggu. Tapi, ada yang masih meraba-raba setelah belajar setahun lebih.

Kalau kamu suka, yang penting dilatih aja dan nikmati prosesnya.

17. Profesi Kakak gambar menggambar juga? Ada background DKV?


Saya seorang IRT. Itu profesi saya. Baik saya ataupun Rizka nggak ada yang kuliah. Kita sempat minder dulu. Bisa nggak ya kita seperti yang lain, sedangkan kami udah bukan remaja bahkan sudah jadi seorang ibu? Nggak kuliah pula. Pengen, tapi udah nggak memungkinkan saat ini. Akhirnya, kita kejar apa yang mungkin dan fokus aja sama target, nggak mau ngeluh apalagi mebesar-besarkan kekurangan kami.

Yups. Saya seorang ibu. Selama ini saya lebih fokus menulis buku. Tapi, sejak pandemi kalian malah kenal saya dari gambar yang saya buat. Nggak nyangka sebenarnya bisa kayak gini.

Menggambar masih jadi hobi dan saya nggak mau membebani diri dengan menjadikannya sebagai pekerjaan ketika saya merasa belum layak dan belum siap. Nggak semua yang kita suka mesti menghasilkan. Gambar aja buat senang-senang. Sesekali menerima tawaran kerja, tapi ketika saya benar-benar klik aja. Terakhir kemarin saya nerima pesanan gambar dari orang Austria. Alhamdulillah, orangnya enak dan saya happy.

18. Kak, gimana bikin background supaya jadi blur?


Di aplikasi Ibis, kamu bisa klik gambar tetesan air dengan nama “kekaburan”. Seaneh itu memang namanya karena saya nggak pakai Bahasa Inggris…kwkwk. Nah, kamu bisa pakai itu untuk membuat blur gambar-gambarmu. Pastikan di layer yang sama, ya.

19. Bagaimana cara menggambar dengan aplikasi Ibis Paint X?


Dipelajari dulu tools-nya dan tonton video-video mengenai aplikasi Ibis. Atau bisa kamu baca di sini. Penting kamu ketahui, sebelum kekeh mau pakai aplikasi, saya lebih menyarankan supaya kamu rajin latihan di kertas dulu. Karena, sebaik apa pun aplikasinya, tetap kemampuan menggambarmulah yang menentukan hasilnya bakalan seperti apa.

20. Aku bisa gambar, tapi kesulitan memadukan warna


Gambar sederhana bakalan cakep kalau warnanya menarik. Jadi, warna memang nggak bisa disepelekan, ya.

Kita bisa ambil satu gambar utuh dan kita pakai warna-warna tersebut untuk membuat satu gambar. Itu diajarkan oleh mentor pak Maman mantox saya saat kami belajar online. Atau, kamu bisa cari palet warna di Pinterest. Semudah itu caranya.

21. Berapa lama menyelesaikan satu postingan?


Maksudnya satu postingan di Instagram, ya. Saya bisa menghabiskan waktu sekitar 1 jam hingga hampir 3 jam. Kalau background sederhana, nggak akan butuh waktu berjam-jam. Soalnya yang lumayan lama ya background-nya.

22. Bagaimana cara membagi waktu antara menggambar, ngeblog, menulis, baking, ngurus rumah dan keluarga?


Bahkan ada yang nanya, dari bangun tidur ngapain aja, Kak? Hehe. Saya manusia biasa sama seperti kamu. Berasa saya dari planet mana…hehe.

Aktivitas saya sama seperti yang lain, kok. Bangun tidur ya masak, nyuci, ngurus anak-anak, jadi ibu guru dadakan. Intinya, lakukan dulu prioritas kamu. Mentor saya malah bikin jadwal harian supaya apa yang dikerjakan nggak berantakan.

Saya nggak sampai bikin jadwal, tapi saya tahu mesti menyelesaikan apa dulu, nih. Kan, nggak tiap hari juga bikin roti dan ngeblog. Nggak tiap hari juga nulis naskah. Untuk menggambar sebenarnya santai banget. Tapi, waktunya juga nggak banyak. Makanya, jangan heran kalau saya sering posting jam 11 malam karena memang masih nunggu anak-anak bobok baru ngerjain gambar sambil selonjoran. dan di saat kayak gitu, mustahil saya bikin tutorial karena saya aja udah males gerak saking capeknya :D

23. Apakah harus pakai stylus pen?


Nggak harus juga, sih. Kamu bisa pakai jari jika nggak ada stylus. Kalau pakai jari dan handphone, sebaiknya bikin sketsa dulu di buku biar line art lebih rapi hasilnya. Sulitnya kalau pakai handphone karena ukurannya lebih kecil ketimbang tablet. Sabar-sabar aja menggambarnya, ya.

24. Bagaimana cara menggambar wajah dengan berbagai ekspresi?


Tinggal cari referensi di Pinterest atau di komik-komik. Sesuai aja sama style kamu. Gampang, kan?

25. Dengan background sesulit itu, apakah semua digambar manual?


Aplikasi itu nggak ngasih kita hasil instan. Jadi, semua harus dibuat manual satu persatu seperti kita ketika menggambar di buku aja. Kecuali kamu mau pakai background yang siap pakai di Ibis paint X. Semua tersedia tapi pastinya terbatas ya pilihannya.

26. Cara add font di aplikasi Ibis Paint X


Kalau kamu buka aplikasi Ibis dan memilih menambahkan text, kamu bisa lihat di jenis font bagian pojok kanan atas ada tanda plus. Kamu bisa klik tanda plus itu dan pastikan jaringan internetmu nggak bermasalah. Nanti, dari situ kamu akan masuk ke Google dengan pilihan situs font free gitu. Tinggal pilih download aja.

27. Apa motivasi Kakak supaya istiqomah berbagi kebaikan dan gimana biar happy ngejalaninnya?


Happy dijalanin karena memang sejak awal sudah suka. Hanya saja dulu belum dapat waktu yang pas aja. Dan, karena sebelumnya saya memang senang menulis buku motivasi, makanya saya jadi merasa ringan dan senang juga menuliskan kalimat positif dalam setiap postingan saya. Sebenarnya, kamu nggak sadar aja bahwa hampir semua kalimat itu ditulis untuk menyemangati diri saya sendiri juga. Dan saya senang melakukan itu.

Kenapa kamu nggak happy ngejalanin? Mungkin memang sejak awal kurang suka atau nggak suka menggambar atau kurang sabar selama berproses. Maunya langsung bagus dan kece. Kalau nggak suka, nggak perlu juga dipaksa, kok. Kita nggak harus sama dengan yang lainnya. Kalau si A bisa menggambar, bukan berarti kamu juga harus melakukan hal yang sama. Ikuti kata hati kamu aja *eaa.

Semoga semua pertanyaan kamu terjawab dalam postingan ini, ya. Tetap semangat dan tekunlah berlatih jika mau hasilnya maksimal. Berlatih tanpa henti dan mencoba tanpa tapi *eaa :D

Salam hangat,

 

Comments

  1. kak Muyasssss uwuuuuu 💗 terima kasih bnyk kak

    ReplyDelete
  2. Terima kasih, Mbakku :)

    ReplyDelete
  3. MasyaAllah ... makasih banyak kak, atas ilmunya. Sangat bermanfaat bagi aku yang pemula :)

    ReplyDelete
  4. Sama-sama, tetap semangat yaa :)

    ReplyDelete
  5. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kak Muyass, izin bertanya. Apa hukumnya jika menggambar kartun musim gitu? Sedangkan yang saya tahu jika kita menggambar itu termasuk dosa. Lalu bagaimana jika menggambar wajah namun hanya terlihat mulut. Sedangkan mata, hidung dll di bagian wajah tidak ada. Itu hukumnya bagaimana yah Kak?
    Mohon dijawab Kak Muyass, aku sendiri jadi bingung antara mau lanjut menggambar atau tidak.

    ReplyDelete
  6. Waalaikum salam..
    Untuk hukum menggambar mahkluk hidup terdapat perbedaan di antara ulama. Kalau mbak mau cari di Youtube, banyak ustadz yang ahli menjelaskan dengan rinci dan sangat detail soal ini. Semua punya dalil masing-masing. Mbak lebih sreg sama yang mana? Lebih yakin dengan hukum yang membolehkan atau tidak?

    ReplyDelete
  7. Noted and thanks ya. Aku pernah dong dibilang idungnya, matanya dll pas gambar tp aku ga baper yaudah namanya juga gambar hahahah

    ReplyDelete