Cara Membuat Minyak Kelapa Sendiri, Mudah dan Sehat!

Monday, June 24, 2019

Cara Membuat Minyak Kelapa Sendiri, Mudah dan Sehat!
Photo on Unsplash


Assalamualaikum…Semoga tidak bosan ya dengan postingan di blog saya, yang kalau diterawang, akhir-akhir ini isinya diet sehat dan menu diet. Semua disesuaikan dengan kondisi saya saat ini. Kalau dulu, sering banget share resep roti dan kue-kue. Iyap, karena dulu memang itulah yang sering dikonsumsi. Sedangkan sekarang, malah makan-makanan yang lebih simpel diolah, bahkan kalau bisa yang tinggal dikunyah seperti kurma dan buah segar.


Nah, qadarallah, kemarin saya menyempatkan diri membuat minyak kelapa sendiri. Kenapa harus bikin? Karena saya percaya ini jauh lebih baik daripada membeli. Lagian, saya hanya butuh sedikit. Hanya untuk konsumsi diri sendiri ketika terpaksa ingin menggunakan minyak. Selebihnya, untuk suami dan anak-anak masih memakai minyak goreng biasa, tetapi menghindari berulang-ulang kali dipakai.


Sebelum kembali ke Jakarta kemarin, Ibu sempat berencana membuatkan minyak kelapa untuk saya. Ibu sudah biasa membuat minyak kelapa sendiri. Tapi, karena saya buru-buru kembali, akhirnya urung. Kalau di kampung, kelapa tinggal ambil dari kebun. Banyak kelapa tua yang bisa dipakai untuk membuat minyak. Ibu memarutnya sendiri, memeras santannya, kemudian mengolahnya selama beberapa jam hingga jadi minyak.


Tahun ini, biarkan saya membuatnya sendiri, Bu. Biarkan saya tahu betapa beratnya menunggu santan jadi minyak. Ternyata memang tidak mudah, Guys. Butuh kesabaran. Belum lagi santannya mudah meletup ketika diaduk dan mengenai tangan. Saya sampai pakai sarung tangan…hihi. Tapi, aroma santan yang mulai mengental membuat saya happy parah. Senang sekali, akhirnya saya bisa membuat minyak kelapa sendiri.


Untuk membuat minyak kelapa, saya menggunakan santan kental dari 3 butir kelapa yang sudah tua. Saya pesan pada penjual sayur. Jadi, tinggal tuangkan santan ke penggorengan atau panci. Panaskan dengan api sedang. Sesekali bisa diaduk, ya. Ketika santan sudah menggumpal, barulah kecilkan api dan aduklah lebih sering.


Lalu, bagaimana cara memisahkan minyak dengan kotoran atau gumpalan santan yang mengering? Tinggal disaring saja, ya. Masukkan ke dalam botol kaca yang sudah bersih. Tutup, siap digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.


Minyak kelapa ini bukan terasuk VCO yang layak diminum, ya. Ini hanya digunakan untuk memasak. Kalau membuat VCO, Insya Allah tidak ada proses pemanasan, warnanya pun sangat jernih. Tidak kekuningan seperti milik saya ini.


Kenapa harus menggunakan minyak kelapa? Bukan hanya di JSR (Jurus Sehat Rasulullah), dalam Diet Kenyangnya Dewi Hughes pun dianjurkan membuat minyak kelapa sendiri karena jauh lebih baik digunakan terutama untuk memasak. Saya termasuk pengikutnya Dewi Hughes juga meskipun tidak sedang bermasalah dengan obesitas atau berat badan berlebihan. Hanya saja saya suka dengan cara beliau menjelaskan, bicara, ngajarin kita selalu happy dan bersyukur. Hal seperti itu benar-benar ngena buat saya, lho.


Mau JSR atau Diet Kenyang, sama-sama kembali ke real food, kok. Malah, ketika tahu keduanya, saya jadi banyak referensi menu real food dan infused water gitu, lho. Asyik banget, ‘kan?


Kembali lagi ke minyak kelapa ini. Untuk 3 butir kelapa, saya mendapatkan minyak sebanyak 250 ml. Proses memasaknya sendiri memakan waktu hingga 2,5 jam…hihi. Lama dan sangat lumayan pegel nungguinnya. Tapi, karena benar-benar pengen bikin sendiri, akhirnya dibela-belain ninggalin cucian dan bikin sampai benar-benar jadi. Yess! Saya bisa!


Pemakaian minyak kelapa tetap tidak boleh berlebihan, ya. Jika sangat perlu saja. Saya baca-baca di bukunya Dewi Hughes, beliau sering bawa minyak kelapa ke mana-mana. Jika mau buat sambal, beliau beri minyak kelapa sedikit tanpa dipanaskan. Kalau saya pribadi, sampai sekarang malah belum dicoba…hihi. Masih setia konsumsi sayur rebus, sambal mentah, dan terancam gitu. Jadi, minyak kelapa masih disimpan saja untuk jaga-jaga.


Gimana, berniat mencoba membuat minyak kelapa sendiri di rumah? Kalau kamu bikin, jangan lupa, makan gumpalannya yang mengering. Kalau di kampung saya, namanya bliteng. Saya orang Madura yang lahir dan besar di Malang. Sepertinya itu bahasa Madura, ya…hihi, entahlah. Dan rasanya bliteng itu enak banget, lho. Mengingatkan masa kecil di mana saya dibonceng oleh Bapak dengan sepeda ontel sambil membawa satu rantang bliteng.


Yuk, tetap semangat jalani hidup sehat, apa pun caramu!


Salam,

Comments

  1. Kalau di tempatku kayaknya minyak kelapa ini disebut minyak lala. Dulu sempat dibikinin buat mpasi anakku tapi ku tak tahan sama baunya. Heu

    ReplyDelete
  2. Wah, klo di Karawang ampasnya disebut glendo, Wkt kecil ada ttga yg sering bikin minyak kelapa, jadi sy sering makanin glendonya 😁, enak 😅

    ReplyDelete
  3. selalu gak pernah bosen lihat konten inspriratif dari mba muyas. beberapa hari yang lalu jurusnya dengan menggunakan jus buah-buahan dan sayuran dan sekarang buat minyak kelapa sendiri. pasti bikinnya cape banget sampe bisa dapet 250 ml wah aku bisa gak ya.

    ReplyDelete
  4. Dibonceng bapak... Kenangan yang indah ya mbk😊.
    Saya juga pernah lho bikin minyak kelapa, tapi dulu niatnya buat lurusin rambut.
    Ha...ha...
    Dan buatnya emang lama banget, sampe keringetan, mana bikinya nggak di kompor tapi masih pakai kayu gitu....
    Dan, pada akhirnya rambut tetap bergelombang....😂

    Saya baca ini, jadi inget postingannya mbk muyass di IG dan kisah ibu yang luar biasa.

    ReplyDelete
  5. Pernah lihat ibu kontrakan bikin minyak kelapa. Ampas ya atau blindo dibikin sambel teri

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah saya pernah buat minyak vco. Klo proses pembuatan minyak kelapa dengan pembusukan gimana ya apa bisa untuk diet?

    ReplyDelete