Kurangnya Edukasi Tentang Pemberian ASI Sejak Dini Membuat Banyak Ibu Baru Melahirkan Menyerah pada Susu Formula

Monday, April 22, 2019

Kurangnya Edukasi Tentang Pemberian ASI Sejak Dini Membuat Banyak IbuBaru Melahirkan Menyerah pada Susu Formula
Photo by Omar Lopez on Unsplash


“Kok nggak ngasih ASI?”

“Kok nggak ditambah sufor? Nanti anakmu kurang, lho minumnya.”

Netizen maha benar, ya. Begini salah, begitu pun salah. Ngasih ASI aja salah, ngasi sufor juga salah. Pernah mendengar komentar semacam itu juga, kan? Kesel, kan dengernya. Tanpa bertanya kenapa, komentar semacam itu semakin panjang lebar, tak jarang menyinggung perasaan seorang ibu yang masih perih luka jahitannya.


Menjadi seorang ibu paska melahirkan itu nggak mudah, lho. Anak nangis kita juga pusing dan berusaha sebaik mungkin memberikan ASI. Bayi baru lahir masih belajar menyusu, wajar jika belum benar menyusu secara langsung, masih menangis karena pelekatan kurang tepat. Zaman melahirkan si sulung, sempat stres juga karena dia agak kesulitan minum ASI secara langsung. Karena di kanan kiri banyak komentar negatif, akhirnya menyerah dengan memberikan ASIP pakai botol. Alhasil, bukannya semakin pintar menyusu, dia malah bingung puting dan membuat emaknya semakin stres.


Saat kamu melihat seorang ibu yang melahirkan secara normal atau caesar, tak perlu menanggapi berlebihan. Sebab keduanya sama-sama bertaruh nyawa dan menginginkan yang terbaik. Kita nggak pantas jadi hakim di tengah kebahagiaan seseorang. Bahkan belakangan saya jarang bertanya tentang proses kelahiran, khawatir malah membuat seorang ibu menjadi nelangsa kalau saja dia gagal melahirkan normal. Nggak semua ibu melahirkan caesar sanggup dikomentari berlebihan. Iya, cukup kita bicara yang ringan dan jauhi obrolan sensitif.


Begitu juga soal pemberian ASI. Saat ini, memang sudah banyak perempuan yang belajar tentang pemberian ASI yang benar bahkan jauh sebelum melahirkan. Tapi, tak sedikit juga yang kurang tahu soal itu. Jangan pukul rata semua orang. Nggak semuanya paham gimana dan kapan dia harus memberikan ASI serta kapan harus menambah sufor atau susu formula bagi bayinya.


Kurangnya edukasi bagi mereka yang baru melahirkan membuat sebagian besar ibu gagal memberikan ASI, belum lagi kurangnya dukungan dari keluarga, pastinya membuat seorang ibu menyerah begitu saja.


Memberikan sufor atau ASI bukan tentang siapa yang terbaik, kok. Semuanya sama-sama sedang mengusahakan yang paling baik bagi buah hati. Tapi, ada baiknya kamu mengetahui poin-poin penting berikut sebelum memutuskan memberikan sufor bagi bayimu.


Buat Persiapan Matang Baik Saat Melahirkan atau Saat Pemberian ASI


Apa saja yang bisa kamu lakukan sebelum bayimu benar-benar lahir ke dunia?
 

1. Cari informasi sebanyak mungkin tentang pemberian ASI dan proses menyusui yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya nggak segampang itu juga. Kamu bisa membaca banyak informasi di website milis sehat atau website terpercaya lainnya, bertanyalah juga pada temanmu yang sudah berpengalaman.


2. Ajak suami saling bantu dan mendukung keputusanmu memberikan ASI esklusif sampai 6 bulan. Komitmen itu perlu, lho. Jangan lupa juga beri edukasi pada keluarga besarmu. Terutama kepada orang tua dan mertuamu. Supaya nanti tidak ada pendapat yang saling berbenturan dan malah merugikan bayi dan dirimu.


3. Carilah rumah sakit dan dokter yang pro ASI, mendukung sepenuhnya program early latch-on di mana bayimu harus segera disusui dalam waktu kurang dari satu jam paska melahirkan. Pastikan juga rumah sakit yang kamu pilih memiliki program rawat gabung.


4. Belajar pijat PD di klinik laktasi yang biasa disediakan oleh rumah sakit terkait. Kamu juga harus belajar menyusui dengan benar (pelekatan yang tepat) sebelum melahirkan. Semua itu biasanya dapat kamu pelajari di klinik laktasi, lho.


Sejak bayi lahir, jangan buru-buru memberikan sufor dengan alasan ASI belum keluar. Bayi bisa bertahan 48 jam sejak lahir tanpa apa pun. Jadi, terus susui saja karena isapan bayi baru lahir itulah yang membantu ASI cepat keluar. Banyak sekali poin-poin penting yang mesti dipelajari. Iya, memberikan ASI itu memang tidak gampang. Jadi, siapkan baik-baik sejak dini. Jangan sampai kamu salah memilih rumah sakit dan dokter, jangan sampai pasangan tidak mendukung atau malah tidak tahu menahu soal ASI ekslusif. Yuk pelajari dulu sebelum terlambat. Masih ada waktu sampai kamu melahirkan nanti.


Salam,

Comments

  1. Pijat PD maksudnya pijat apa ya?
    saya kok agak bingung,,,

    ReplyDelete
  2. Lagi kejadian ama sahabat aku, kebanyakan intervensi mertua hiks

    ReplyDelete
  3. sy sdh baca artikel ini bbrp kali,mb.baguss^^
    memang perlu pngetahuan ttg ASI, namun jg sgt pnting mmperhatikan saran dr tenaga medis yg menangani <3. nice sharing mb Muyass^^

    ReplyDelete
  4. iya sih. banyak faktor yang perlu disiapkan agar ibu bisa memberikan asi secara maksimal.

    ReplyDelete
  5. Wah pelajaran baru nih untuk kalau nikah dan punya bayi

    ReplyDelete
  6. Edukasi dan suport dr keluarga terutama pasangan sgt dibutuhkan
    Anak pertama, saya keukeuh mau asi bun, walaupun keluarga bilang, "itu asinya sdikit, kasihan anak laki2 cpt lapar, tambahin sufor aja"
    Sy keukeu menjelaskan, insyaAllah cukup dan nnti pasti keluar byk. Dan alhamdulillah terus menerus sy yakinkan diri dan keluarga untuk hanya memberi ASI berhasil. Anak kedua dan ke 3 alhamdulillah semua full ekslusif 6 bln dan lanjt smpai 2thn

    ReplyDelete
  7. Nah, tahapan ini pernah aku lakukan ketika hamil anak kedua mbak. Khawatir gagal seperti anak pertama dulu. Alhamdulillah lancar meng-ASI-hi hingga 22 bulan, berhenti karena kemauan anaknya sendiri

    ReplyDelete
  8. Wah, jadi ilmu baru lagi ini. Terima kasih sdh berbagi mbak. Bekal nanti pas punya momongan. Doakan cepat nikah ya.. hehe

    ReplyDelete
  9. bun harus ada yang dilakukan juga bukan ketika 8 bulan, kaka saya bilang gitu ke saya wkkw. apalagi kalo hamil anak pertama, saya enggak enak ngomong disini nanti di getok, wkwkw *rusuh

    ReplyDelete
  10. Memang perlu edukasi Mbak terkait pentingnya ASI. Saya Emak yang pakai sufor karena sudah berupaya dan ASI keluar hanya netes dan bandar....sedih sih iya. Walhasil 3 anak paling lama sebulan ASi lalu sufor.

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillaaaaaaah aku sudah mengedukasi diri sendiri dulu pas hamil dan langsung berkeyakinan bisa mengASIhi begitu Julio lahir walaupun ada drama caesar sampai alergi obat biusnya. MasyaAllah perjuangannya tapi hasilnya juga MasyaAllah. Kalau ada yg bilang "Kok ga di bantu sufor, nanti kurang lolo minum bayinya?" jawab aja "itu dapat ilmu dari mana entong?"

    ReplyDelete
  12. Support keluarga ttg ASI ini memang harus ada, dan kita pun juga harus memberitahu apa yang kita inginkan agar semua bisa berjalan dengan baik. Waktu habis lahiran anak kedua dan masa cuti saya sdh hampir habis. Saya udah sounding ke Tante klo saya mau ini itu ttg ASI, krna Tante yg bantu jagain anak klo saya udah masuk kerja lagi, Alhamdulillah banget Tanteku kooperatif dan mendukung. Ohyaa pasangan jg tak kalah lho perannya. Doi pun harus mendukung kita utk bisa kasih ASIX ke anak dan tentunya jadi Busui itu harus slalu happy biar ASInya lancar jaya :)

    ReplyDelete
  13. Siappp :)
    Pengetahuan menyusui itu memang penting, karena pelekatan yg salah dapat menyebabkan lecet pada PD ibu. Klo udah begini waduhhh perihhhh pastinya bok. Antara sakit tapi harus memberi ASI untuk bayi tercinta. Dua pilihan yg harus ditelan seorang ibu.
    Jadi terharu betapa perjuangan seorang ibu sungguh luarrrrr byasak.

    ReplyDelete
  14. Aku dulu sampe resign 1.5 tahun dr kantor demi bisa menyusui anakku kmd balik kerja lagi mba hehe

    ReplyDelete
  15. Terima kasih, Mbak... Betul sekali. Karena itu kita harus bener2 milih tenaga medis yg pro ASI karena tidak sedikit juga yang justru tidak mendukung pemberian ASI sejak dini

    ReplyDelete
  16. Betul mbak.. Sy pun demikian karena sedikit banyak kita memang sudah pahan harus gimana.. Klw mereka yang kurang pengetahuan soal ASI pasti sudah nyerah digituin keluarga..

    ReplyDelete
  17. Aamiin.. Semoga lekas dapat jodoh halal mbak..

    ReplyDelete
  18. Jika ada kondisi demikian tidak ada yg perlu disesali mbak... Semua dr kita pasti sudah berusaha...

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah... Senangnya jika perjuangan kita membuahkan hasil yaa..

    ReplyDelete
  20. Senang sekali jika ada yg support...

    ReplyDelete
  21. Jd ngilu bun... Sy dulu smp demam 39,9 gegara ASI mampet..udah gitu lecet. Hiks.. Alhamdulillah anak kedua nggak sampai begitu..

    ReplyDelete
  22. Masya Allah.. Perjuangan banget ya mbak..dan itu memang hak anak kita :)

    ReplyDelete
  23. iya bener, duluuu 17 tahun yang lalu aku sering dengar kata2 ibuku: udaah kasih susu formula aja (sambil sebut merk) asi mu itu sedikit kasihan anakmu lapar terus... :(

    ReplyDelete
  24. Teringat saat menyusui bayi pertama penuh perjuangan tapi Alhamdulillah akhirnya setelah berjuang bisa juga

    ReplyDelete
  25. Memang penting banget buat orang tua terutama ibu untuk mengedukasi dirinya tentang ASI ya Mbak, soalnya perjuangan mengASIhi memang bukan hal yang mudah dan saya sudah rasakan itu.

    ReplyDelete
  26. Langsung ak noted nih mba Muy. Karena denger-denger dari temen yg pejuang ASI itu masya Allah banget mba, harus selaras seiringan dna tentu persiapan yg ga mendadak.

    ReplyDelete