Allah, Terima Kasih Sudah Mengajariku Lebih Kuat daripada Sebelumnya

Saturday, April 20, 2019

Allah, Terima Kasih Sudah Mengajariku Lebih Kuat daripada Sebelumnya
Photo by Marc Olivier on Unsplash


Setiap manusia pasti diuji sesuai dengan kemampuannya. Tak mungkin Allah memberikan ujian melebihi kemampuan seseorang meskipun tak jarang kita dengar mereka mengeluh tak sanggup, tak kuat menahan rasa sakit yang menyentuh ulu hati. Saking sakitnya tekanan batin seseorang, bisa jadi dia lupa bahwa Allah sejatinya memberikan ujian untuk menguatkan, bukan sebaliknya.


Seperti kata teman saya, saya ini termasuk orang yang bisa melakukan banyak hal, memasak, menulis, menggambar, tapi sangat sulit menahan kesal pada seseorang. Entah harus bangga atau malah miris…kwkwk. Dia tulis itu di blognya, habis dipuji terus diempas! Sakit ‘kan? Untung masih teman, coba kalau orang lain, sudah saya blok dia…haha.

“Setiap orang punya ujian masing-masing.”


Betul, jangan merasa bahwa kita adalah orang paling sengsara di dunia ini. Jangan merasa bahwa kita paling diuji, sedangkan yang lain tampak enak hidupnya. Sebenarnya nggak begitu juga. Setiap orang punya kemampuan berbeda untuk menyelesaikan masalah, tidak semua orang yang punya masalah mau mengumbar rasa sakitnya ke media sosial, dan memang kita juga harus belajar untuk menyimpan baik-baik masalah kita, sebab tidak semua yang kita tahu boleh juga diketahui oleh orang lain. Karena kita nggak pernah masuk dalam kehidupan orang lain, jadi kita nggak pernah paham ternyata mereka yang diam dan tampak baik-baik saja juga sedang mengalami masalah tak berbeda jauh dengan kita, bahkan bisa jadi lebih berat.


Allah, terima kasih sudah memberikanku ujian, meski kadang kita masih mengeluh, menganggap itu terlalu berat dan tak sepantasnya kita pikul. Dengan begitu, kita jadi lebih giat berdoa dan beribadah. Allah tuh sayang sama kita dan nggak pengen kita jauh-jauh dari-Nya. Kadang, dengan adanya masalah, kita jadi lebih dekat, ‘kan?


Saya atau kamu mungkin punya banyak teori atau rumus dalam menghadapi ujian hidup, tetapi tak semua dari kita bisa lulus dengan mulus ketika ujian itu datang. Ya, meskipun kita paham, kalau sedang ada masalah sebaiknya bersabar, banyak berdoa, nggak perlu membalas. Tapi, kenyataannya ketika dapat masalah, semua berantakan…haha. Nangis dan nyesek itu sifat saya…kwkwk. Nggak mau menutupi, saya bukan orang yang kuat, kok. Kena senggol dikit kesel dan nangis. Tapi, waktu akan mengajari kita jauh lebih kuat. Karena itu, kita juga perlu bersyukur, dalam setiap ujian yang dihadapi, terdapat hikmah yang bisa jadi pelajaran berharga, yang bisa jadi nggak semua orang bisa merasakannya.


Lalu, apa yang harus kita lakukan saat sedang menghadapi ujian hidup yang seringkali membuat kita sulit bernapas, bahkan tak tahu bagaimana mencari jalan keluarnya?


1. Ujian menjadi jalan mendekatkan diri kepada-Nya

Karena itulah, harus kita syukuri, ternyata Allah masih sayang pada kita sehingga Dia tak mau kita terlampau jauh berjalan. Allah ingin kita mendekat lagi, Allah mau kita banyak berdoa lagi. Bisa jadi, sebelumnya kita terlalu sibuk mengurusi dunia, sampai-sampai tak pernah khusyu saat berdoa. Dengan adanya masalah, kita jadi lebih serius memohon ampun, kita lebih sering berdzikir. Banyak sekali hikmah yang bisa dipetik andai kita lebih banyak besyukur.


2. Ujian ada sebelum kenaikan kelas

Allah mau menaikkan derajat kamu, tetapi sebelumnya kamu harus melewati ujian. Kalau kata ibu saya, ini ujian bagi kamu karena hidupmu akan jauh lebih baik daripada sekarang. Setiap ada masalah, ibu selalu mengatakan itu sehingga saya pun bisa melihat masalah atau ujian itu dengan lebih positif. Nggak melulu kesel. Belajar pelan-pelan buat bersabar dan menerima apa yang sudah digariskan. Kita nggak bisa mengubah takdir, tapi kita bisa memilih mau menerima dengan lapang atau terus mengingkarinya.


3. Hindari curhat di sosial media

Sebab masalahmu tak melulu harus didengar oleh dunia. Iya, sosial media itu agak mengerikan jika dijadikan tempat curhat. Kita nggak pernah tahu siapa yang benar-benar peduli dan ingin memberikan solusi, kita juga tak pernah tahu siapa saja yang mau memanfaatkan situasi.


Kadang kita bisa jadi menemukan teman-teman baik di sosial media. Tapi, belum tentu dia sebaik yang kamu bayangkan. Karena banyak sekali yang pada akhirnya hanya jadi ‘pemanis’ dalam dunia maya saja. Pikirkan seribu kali jika mau curhat pada seseorang, terutama di sosial media. Dan satu lagi, kadang curhat itu nggak ngasih solusi, malah justru mengumbar aib seseorang. So, mending nggak usah curhat selama kamu merasa masih sanggup menanggungnya sendiri.


4. Orang iri tak harus dari mereka yang lebih buruk keadaannya

Bahkan yang sudah sukses, sekelas mentor, orang kaya raya pun bisa juga iri sama kamu. Ngerasa atau nggak, yang begini memang benar-benar ada. Entah karena kurang bersyukur atau gimana, kadang nggak habis pikir juga kenapa orang seperti mereka yang sudah melesat dan hebat masih iri sama junior atau orang di bawahnya. Jika sudah begitu, sebaiknya kamu jauhi dan nggak usah diambil pusing. Selama kamu tidak melakukan kesalahan, selama itu pula kamu nggak perlu merasa bersalah apalagi menyesali sesuatu. Ya sudah, itu urusan mereka. Semua pasti ada batasnya, kok.


5. Jangan khawatir, menangis tidak selalu menandakan kamu cengeng

Iya, kamu menangis? Nggak masalah dong. Sebab air mata juga mampu mengurangi stres, kok. Nggak masalah disebut cengeng selama kamu tahu batasannya tentu itu akan baik juga bagi kondisi batinmu.


Kadang, setelah menangis kita merasa jauh lebih lega. Kemudian lupakan dan jangan masukkan lagi ke hati jika ada masalah. Serahkan semua pada Allah. Kita nggak perlu pusing nyari jalan keluar, sebab kadang nggak berguna juga. Allah hanya mau kita belajar bersabar, lebih kuat, nanti Allah yang akan bantu menyelesaikannya.


6. Jangan menyesali keadaan, semua orang juga akan diuji

Yang mendapatkan masalah dan ujian bukan hanya kamu saja, kok. Semua orang juga diuji. Karena itu, jangan sampai kamu marah pada Allah yang menciptakanmu. Coba berkaca dan cari tahu, apakah masalah itu muncul karena kesalahan kamu atau bukan. Jika iya, segera perbaiki dirimu. Jika masalah muncul bukan karena kelalaianmu, maka bersabarlah. Jangan bersedih, Allah bersama kita.


Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan saat mengalami masalah atau ujian. Ingat, Allah itu baik, kok. Mereka yang lalai saja masih diberikan rezeki, apalagi kamu yang rajin beribadah dan berdoa. Jangan putus asa, jangan menyerah, Allah selalu bersama hamba-Nya yang bertakwa. Terus tingkatkan ibadah kita, jangan sombong, ikhlaskan jalan hidup yang sudah Allah gariskan. Suatu saat Insya Allah akan berbuah manis.


Salam,

Comments

  1. no.3 yg dewasa ini kian susah y mb. menahan diri untuk tdk curhat dan sindir menyindir di sosmed itu luar biasa bgt godaannya :D. terima ksh sdh mngingatkn mll artikel manisny mb ^^

    ReplyDelete
  2. Bener banget nih mbak, kalau kita lagi punya masalah atau lagi dapat ujian jangan larinya curhat ke medsos karena bukannya kelarin masalah malah bisa bikin masalah kita tambah runyam. Mending curhatnya di atas hamparan sajadah saja dan cukup Allaah yang dengar curahan hati kita. Terima kasih sudah diingatkan lewat artikel ini mbak :)

    ReplyDelete
  3. Makasih mba, aku juga belajar enggak curhat di media sosial, selain malu, orang lain jadi pada tahu masalah kita, bukan memberi solusi malah menertawakan

    ReplyDelete
  4. Membaca ini kayak baca isi hati sendiri. Maybe Kita sehati, ya. Hehe ��

    ReplyDelete
  5. Haha..betul sekali, Mbak. Apalagi sekarang nih, pada sindir menyindir...hiks. Bikin ngilu bacanya...

    ReplyDelete
  6. Setuju, Mbak. Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong... :)

    ReplyDelete
  7. Sama-sama...

    Iya, Mbak. Hampir selalu tidak menyelesaikan masalah memang..malah ngumbar aib..

    ReplyDelete
  8. Duh Bunda Muyass... Dirimu itu emang cetar membahana deh... Jangan lupa kalau dirimu tak sendiri ya, ada gsm disampingmu ya ☺❤

    ReplyDelete
  9. hahaha curhat di medsos malah jadi bahan nyinyiran menurutku. Yang aku alamin setiap ku mengeluh akan ujian yang diberikan, ngga lama pasti Allah SWT kasih lihat betapa beruntungnya hidupku :)

    ReplyDelete
  10. yes bener banget bun hehe, kadang kita jadi lemah ketika ada ujian padahal ujian itu sebenarnya buat kita semakin kuat yes. makasih bun sharingnya, saya jadi lega ada yang bilang menangis itu enggak selalu cengeng hehe.

    ReplyDelete
  11. Terima kasih kamu sudah curhat :a
    Setiap manusia pasti punya masalah ya mbak. Dan emang bener, klo Allah kasih kita ujian, pasti.itu menandakan kita kuat ngadepinnya karena semua sudah disesuaikan kadarnya.
    Cakepppp....

    ReplyDelete
  12. MasyaAllah, terimakasih sudah mengingatkan agar selalu dekat dan berbaik sangka pada Allah Mbak.
    Ujian ada emang ada kita bisa lulus dan melewatinya dengan baik, agar kita bisa naik kelas, bisa lebih meningkat lagi ketakwaan kita, Aamiin :)

    ReplyDelete
  13. Renunhan buat diri sendiri mba. Soal masalah memang jika bisa diselesaikan sendiri cukup diri sendiri yang tahu ya mba.

    ReplyDelete
  14. Baca ini jadi inget sama masa lalu. Pernah berada di titik terendah, sampai saya ragu apa bisa lewati cobaan, Alhamdulillah Allah menguatkan. Sekarang saya bisa dapat hikmahnya, gak lagi mengeluh kalau ada ujian. Karena sudah pernah dapat yg terberat sebelumnya

    ReplyDelete
  15. mbak menginspirasi banget tulisannya. Semua memang diberi ujian, tinggal bagaimana kita menyikapinya. saya sendiri terkadang masih mengeluh, masih berandai-andai, tetapi Allah tetap memberikan penawarnya. Terimakasih, ya Allah.

    ReplyDelete
  16. Kalau curhat di blog mbak? hehehe hehehe V^.^

    ReplyDelete
  17. Mbak Muyy, kayak baca artikel di hipwee. Kirimin aja mbak hihi. Benar kali.. Macam saya ini orangnya labil kali, mudah nggak bersyukur, mudah mengeluh ahh pokoknya banyak macam orang paling sial sedunia saja. Sedih sayanya.kenapa saya malah curhat ini.

    ReplyDelete
  18. Ehh ketinggalan mbak Muyy yg paling penting emang jangan pernah curhat di medsos karena bisa bikin masalah makin meruncing dan ga semua orang yg baca itu simpati lho. Malah kayak malu malu in diri sendiri. Jangan sampaiu

    ReplyDelete
  19. Yups Mb Muyas, selalu bersyukur itu lebih nikmat, daripada meratapi seolah diri sendiri yg teraniaya, hehe.

    Padahal sejatinya kita sdh diberi nikmat yg banyak, kan? Kita sendiri sj seolah melupakan nikmat2 lain yg sdh diberi-Nya. Astaghfirulloh, jangan lah, ya.
    #khawatirgustiAllohSwtmurka

    Ntar kalau semua nikmat diambil-Nya, nyesel loh kita.
    #selfreminder

    ReplyDelete
  20. Di medsos mah yang hepi2 aja yah kak yang iri mah bodo amat deh mungkin doski ngepens hehehhe

    ReplyDelete