Cara Mengatasi Luka Bakar pada Anak

Saturday, March 16, 2019

Cara Mengatasi Luka Bakar pada Anak
Photo on Pexels


Luka bakar sama seperti luka biasa, sama-sama bikin ngilu apalagi kalau sampai itu terjadi pada anak-anak. Tapi, cara menangani luka bakar pastinya berbeda dengan luka-luka pada umumnya, apalagi luka di hati yang bikin nyeri *apa sih kwkwk.


Nah, biasanya karena kurang hati-hati, anak-anak sering jadi korban. Baik karena air panas, knalpot, atau api. Sebagai orang tua, kita harus pandai-pandai menjaga mereka. Karena sadar betul tidak mungkin 24 jam kita bisa memerhatikan dari dekat, ada baiknya kita buat kondisi rumah seaman mungkin. Jangan sampai ada barang-barang yang berpotensi melukai mereka ketika kita lengah.


Kadang kita perlu meninggalkan mereka sendiri ketika ada pekerjaan mendesak seperti harus mandi sebentar, memasak, mencuci, dan banyak aktivitas lainnya. Nah, di saat seperti itu, kalau kita nggak perhatian dengan lingkungan sekitar, pastinya bukan mustahil akan terjadi hal yang tidak diinginkan terlebih kalau anak masih belum mengerti arti bahaya.

 
Dulu, karena saya tinggal hanya dengan suami dan mustahil menitipkan anak pada orang lain, suami akhirnya membuat pagar pendek yang tidak bisa dilalui oleh si kecil. Pagar itu bisa terbuat dari kayu, bambu atau bahkan yang terakhir suami bikin dari sambungan pipa paralon. Asli ini berguna banget ketika saya harus memasak di dapur. Dia tidak harus kecolongan  naik tangga diam-diam terutama setelah anak mulai merangkak. Pagar begini bisa jadi pegangan juga buat mereka berdiri. Dan pastinya kita masih bisa ngobrol dan melihat mereka dengan langsung.


Anak-anak yang sudah lebih besar pastinya sudah malas banget kalau disuruh duduk di kereta bayi atau di bouncer. Kejadian buruk sempat terjadi waktu si bungsu menemani saya membersihkan rumah. Dia saya dudukkan di bouncer dan nggak lupa pasang sabuknya supaya aman. Nggak pernah kebayang ternyata nggak lama saya balik muka dan menyalakan penyedot debu, dia udah terjungkal. Harus ketawa apa sedih? Ketawa sambil pengen nangis…hiks. Ternyata dia nggak lepas dari sabuknya, dia justru maksa mau makan jempol kakinya sehingga berat bertumpu ke depan dan jadilah dia terjungkal ke depan. Duh, saking aktifnya, Masya Allah.


Akhirnya setelah kejadian itu saya nggak pernah membiarkan dia di ayunan atau bouncer ketika saya bekerja. Saya pakai gendongan belakang yang mudah. Dulu masih viral banget gendongan bayi ERGO Baby yang nyaman  banget meski harganya selangit. Saya sih beli yang KW aja yang penting fungsinya sama..hehe. Katanya bedanya hanya di bahan. Yang lain pasti bedalah secara harganya jauh. Tapi, sampai bulukan gendongan itu tetap berfungsi dengan baik, Alhamdulillah.


Nah, di rumah, saya juga tidak berani menaruh gunting atau pisau di sembarang tempat. Benda-benda tajam selalu ditaruh di tempat lebih tinggi. Kulit mereka masih tipis, kena goreng bukan karena pisau saja bisa luka, ya.


Di rumah juga tidak membiarkan dispenser menyala. Dicabut saja kabelnya daripada si kecil main air panas. Kita juga harus perhatikan betul di mana menyimpan air panas setelah direbus. Jangan sampai terjangkau tangan mungil mereka. Kejadian tetangga dekat rumah, waktu itu nggak sengaja kesiram air panas yang ada di tangga kalau nggak salah. Habis badannya melepuh. Duh, ngeri ngebayanginnya.


Lalu apa yang harus kita lakukan ketika anak terkena luka bakar? Orang zaman dulu selalu menyuruh mengoleskan pasta gigi, ya? Itu berguna atau malah merugikan?


Dulu, mana tahu itu berguna atau tidak. Yang penting dengerin orang tua ngomong aja..hehe. Ternyata memberikan mentega, kecap, pasta gigi atau minyak itu tidak disarankan. Cara terbaik yang bisa kamu lakukan di antaranya,


1. Siram luka bakar dengan air mengalir seperti air keran. Luka bakar, kena air panas, kena knalpot dan letupan minyak bisa kamu atasi dengan cara ini.


2. Jika masih terasa panas, kamu bisa kompres dengan NaCl 0,9%.


3. Jika muncul gelembung atau kulitmu terkelupas, angkat kulitnya dan bersihkan dengan NaCl 0,9% baru kemudian bisa kamu berikan salep antiseptik.


4. Jika ada nyeri bisa ditangani dengan pemberian obat nyeri seperti paracetamol.


5. Jika luka bakar terasa nyeri, itu tandanya luka itu tidak dalam. Jika luka bakarnya cukup parah dan mengenai banyak area di tubuh, nggak usah mikir dua kali, segera bawa ke rumah sakit untuk ditangani.


Semua informasi itu saya dapatkan buku Q&A Smart Parents for Healthy Children yang ditulis oleh dokter Wati, pengasuh milis sehat. Insya Allah informasi ini bisa dipertanggung jawabkan dan bisa diterapkan. Semoga kita bisa lebih berhati-hati lagi, jangan sampai anak kita terkena luka bakar hanya karena kelalaian orang tua.


Salam,

Comments

  1. Jadi inget sempet ada teman yang kena minyak pinas cukup banyak di lengannya, terus dikasih pasta gigi. Katanya itu saran dari tetangga2, tp hasilnya justru di lengannya timbul bintik gelembung (kecil2) bernanah gt. Hmm habis baca ini ternyata memang tidak disarankan pake pasta gigi

    ReplyDelete
  2. Iya, betul sekali. Pasta gigi justru bisa memicu infeksi. Dulu saya juga pakai itu, untungnya hanya untuk luka bakar ringan jadi nggak sampai fatal.

    ReplyDelete