5 Fakta Menarik Tentang Wingko Babat, Si Legit yang Identik dengan Kota Semarang

Monday, December 17, 2018

5 Fakta Menarik Tentang Wingko Babat, Si Legit yang Identik dengan Kota Semarang


Liburan sekolah begini asyiknya ngapain aja di rumah? Buat anak-anak, berwisata ke beberapa tempat bukan satu-satunya hal yang menarik. Bagi mereka, keseruan untuk mengisi hari libur itu sederhana banget, lho. Bisa berkumpul bersama orang tua, seru-seruan bareng meski hanya sekadar main kejar-kejaran sampai kuda-kudaan, itu sudah sangat cukup. Selain itu, saya jadi lebih sibuk mengisi liburan mereka dengan membuat berbagai macam camilan.

Tapi, kali ini saya tidak ingin bicara tentang camilan yang sudah saya buat. Saya mau bahas salah satu camilan super legit yang selalu identik dengan oleh-oleh khas Semarang. Yup! Namanya wingko babat.


Wingko babat biasanya dibuat dari tepung ketan, kelapa parut, dan juga gula pasir. Selain legit, wingko babat juga gurih karena memakai kelapat parut di dalamnya. Cocok banget dimakan ketika musim hujan seperti sekarang, ditemani teh panas dan candaan anak-anak. Selain orang dewasa, anak-anak juga suka kuliner khas kota Semarang satu ini, lho. Siapa, sih, yang bisa menolaknya?


Nah, daripada penasaran, saya mau bahas beberapa fakta menarik tentang wingko babat ini. Apakah benar kuliner satu ini memang berasal dari Semarang atau bukan, ya?

Ternyata Wingko Babat Bukan Berasal dari Semarang


Dari namanya saja jelas bukan Semarang asalnya, ya. Meskipun telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai kuliner khas kota Semarang, tetapi faktanya wingko babat justru berasal dari Jawa Timur, yakni dari daerah Babad di Lamongan. Lalu kenapa sekarang malah identik dengan kota Semarang?


Ternyata, ketika pecah perang di Lamongan, ada pengungsi bernama Loe Lan Hwa dan The Ek Tjong yang pindah ke Semarang untuk menyelamatkan diri. Di sana, mereka membuka usaha sesuai dengan keahliannya, yakni membuat wingko babat. Maka, sejak saat itulah, kuliner khas Babad ini justru terkenal di Semarang.


Banyak Dijumpai di Jalan Pandanaran


Jika kamu berkunjung ke kota Semarang, kamu bakalan menemukan lebih banyak wingko babat di jalan Pandanaran ini. Di lokasi ini kamu bisa menemukan berbagai macam jenis wingko babat, lho. Asyiknya lagi, biasanya wingko babat juga disandingkan dengan oleh-oleh khas Semarang lainnya seperti bandeng presto. Jadi, lengkap banget, ya oleh-oleh kamu nantinya!

Jadi Simbol dan Tradisi Ketika Hendak Meminang


Tradisi di Indonesia memang begitu kaya. Termasuk salah satu tradisi yang hanya bisa kamu temukan di Lamongan ini. Ketika hendak meminang seseorang, seserahan biasanya dilengkapi juga dengan wingko babat sebagai simbol tekad seorang pria ketika ingin meminang calon pengantinnya. Kalau di tanah kelahiran saya, wingko babat juga selalu ada setiap ada pesta pernikahan. Kalau sejarahnya, saya pribadi kurang mengetahuinya. Yang pasti, entah karena dirasa memang enak atau justru ada filosofi tersendiri, yang jelas, wingko babat sering dibuat ketika ada pesta pernikahan.

Berkembang Menjadi Berbagai Macam Varian Rasa


Kalau dulu, wingko babat hanya punya rasa original. Hanya rasa kelapa saja. Sedangkan saat ini, seiring berkembangnya zaman, wingko babat telah berubah menjadi salah satu jenis kuliner yang kekinian juga, lho. Terbukti dengan berbagai macam varian rasa yang dikembangkannya. Kamu bisa menyantap berbagai macam rasa unik yang dimiliki wingko babat sekarang. Mulai dari rasa durian, cokelat, hingga nangka yang bikin rasanya jadi semakin legit saja.


Dikemas dengan Unik dan Kekinian


Kalau dulu, wingko babat hanya diiris persegi, sekarang wingko sudah dikemas apik banget, lho. Bahkan bisa dibawa pulang dengan tasnya sekalian. Bentuknya pun imut dan menarik sekali. Benar-benar mengikuti perkembangan zaman.

 
Salah satu produk wingko babat yang cukup saya gemari adalah wingko babat buatan mbak Suci Wulandari ini. Lihat, kemasannya kece banget. Wingko babat dari Qi’s Cookies ini punya rasa gurih yang pas, manisnya nggak berlebihan, dan yang pasti bentuknya oke banget dijadikan sebagai oleh-oleh. Dilengkapi juga dengan tas yang bikin kemasannya semakin kekinian dan mudah dibawa.


Wingko babat ini bisa juga dipesan secara online. Ketika tiba, saya langsung menghangatkannya di oven. Jadi, enak banget dinikmati ketika hangat dan hujan-hujan seperti sekarang. Jika kamu pengen nyoba, kamu bisa pesan dan usahakan pakai jasa pengiriman besok sampai. Karena tanpa pengawet, wingko babat ini hanya bisa bertahan hingga kurang lebih satu minggu saja di perjalanan. Sayang banget kalau sampai bau di jalan hanya karena kamu salah pilih jenis pengirimannya, ya.


Kalau kamu pengen pesan, coba hubungi saja kontak 081231988080. Atau jika kamu tinggal di daerah Bojonegoro, kamu bisa pesan langsung ke lokasinya. Terima kasih banyak Qi’s Cookies atas kirimannya. Asli bikin nagih banget wingkonya. Anak-anak juga suka banget! Kamu juga pasti pengen, 'kan?

 

Comments

  1. Wohooooo, Wingko Babaaat :D saya doyan wingko sih, tapi seringnya makan wingko yang dari Kulonprogo, namanya Wingko Sulistiyowati apa ya. Di Jogja ada, enaaa :D rekomended :D

    ReplyDelete
  2. wah ini salah satu makanan favorite saya mbak :)

    ReplyDelete
  3. Wahhh ini kesukaanku banget, ga cukup kalau cuma makan satu hahaa

    ReplyDelete
  4. Oh ternyata wingko babat dari Lamongan toh mbak, baru tahu nih.....
    Skrg emang banyak variannya nggak kayak dulu,... Paling enak kalau masih baru, rasanya mantap

    ReplyDelete
  5. Saya jadi ngiler ngeliat kuenya. Hehehehe

    ReplyDelete
  6. Aku suka itu. Dr Semarang kan? Dari tepung ketan sm kelapa dan gula ya di panggang mungkin ya?

    ReplyDelete
  7. Aku suka itu. Dr Semarang kan? Dari tepung ketan sm kelapa dan gula ya di panggang mungkin ya?

    ReplyDelete
  8. ya ampyuuun, ternyata begitu ceritanya? Pantesan. Selama ini aku mikir2. Kok di Semarang ada wingko babad dan di Lamongan ada wingko juga?

    ReplyDelete
  9. aku suka wingko babat, jd inget kalau naik kereta lewat semarang pasti ada yang menjajakan wingko ini, hanya aku suaknya yg original. sekaarng sdh banyak rasa malah jd kurang enak

    ReplyDelete
  10. Wingko Sulistiyowati? Kok kayak nama teman saya ya, Mas...haha

    ReplyDelete
  11. Wah,enak memang. Hampir semua suka..

    ReplyDelete
  12. Iya, Mbak..satu mah nggak cukup yaa

    ReplyDelete