Judul Buku : Yuk, Jadi Anak Muslim
Gaul
Pengarang Buku : Nagiga Nur Ayati
Penerbit Buku : Qibla
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2017
Tebal Buku : 124 halaman
ISBN : 978-602-394-517-7
Zaman
sekarang, belajar tentang akhlak mulia sudah dikalahkan dengan kegemaran bermain game
selama berjam-jam. Anak-anak lebih suka membuka internet ketimbang membaca
buku. Anak-anak lebih dekat dengan gadget ketimbang orang tua. Sayangnya,
ketika terjadi hal seperti ini, orang tua sendiri kerap tidak ngeh dengan kesalahannya sendiri. Sering
kita menyalahkan anak-anak karena mereka terlalu banyak bermain gadget. Sering
juga kita menyalahkan gadget ketika anak-anak melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan keinginan. Lebih tepatnya kita menyalahkan benda canggih itu atas
sebuah kelalaian yang dengan sengaja kita lakukan. Ya, tentu kita sengaja
memberikan mereka fasilitas tanpa pendampingan dan batasan. Dan akibatnya tentu sangat tidak diharapkan oleh siapa pun.
Ketika
anak-anak tidak mau shalat dan mengaji, maka yang disalahkan adalah
gadget. Ketika anak-anak malas belajar, maka yang disalahkan pula benda canggih
itu lagi. Padahal yang bermain gadget tidak semuanya malas shalat. Yang pandai
memainkan gadget juga tidak selalu malas belajar. Jadi sebenarnya yang patut
disalahkan siapa? Mari coba kita pikirkan...
Di
saat banyak yang tidak peduli dengan moral anak-anak dan seperti apa mereka
saat ini, ternyata masih ada juga yang ingin memperbaiki keadaan dan mengajak
anak-anak untuk belajar lebih banyak tentang akhlak mulia seperti yang sering
dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Salah satunya komik anak berjudul, Yuk,
Jadi Anak Muslim Gaul.
Komik
setebal 124 halaman ini berisi cerita tentang tatakrama sesuai tuntunan islam
yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasanya tidak berat. Gambar-gambarnya
pun sederhana dan tidak berlebihan untuk sebuah komik anak.
Komik
ini menceritakan banyak kisah tentang bagaimana menjadi ‘gaul’ ala islam. Gaul
yang seperti apa, sih? Zaman sekarang, anak-anak menyebut dirinya gaul jika
sudah punya gaya seperti tokoh idolanya. Sedangkan tokoh yang diidolakan
ternyata tidak selalu baik menurut pandangan islam.
Dalam
komik dengan cover putih dan tosca ini, anak-anak akan belajar bagaimana
seharusnya menjadi seorang muslim yang baik sesuai dengan ajaran islam. Yang
biasanya malas mengucap salam, sekarang akan menjadi gemar melakukannya sebab
salam merupakan doa. Tidak sekadar sapaan seperti layaknya selamat pagi dan
selamat malam.
'Assalamualaikum' menunjukkan kehangatan kita sebagai saudara sesama muslim. Di dalamnya berisi sebuah doa bagi saudara kita lainnya. Dengan kata lain, mengucap dan
menjawab salam itu sangat keren. Yang gemar melakukannya jelas merupakan anak
muslim gaul.
Begitu
juga dengan kebiasaan menolong teman dan tersenyum kepada siapa pun. Tidak
banyak anak-anak sekarang yang peka ketika melihat temannya dalam kesulitan. Dan
di dalam komik sederhana ini, anak-anak akan diajarkan bagaimana caranya
menjadi seorang teman yang baik dan gemar menolong.
Di
dalam komik ini tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana seharusnya seorang
muslim mengucap salam dan menolong. Di dalam bab-bab lainnya menjelaskan lebih
banyak lagi tentang akhlak mulia seperti saling memaafkan, mendoakan serta
bersikap baik kepada teman. Dan yang penting, membaca sebuah komik akan jauh
lebih menyenangkan ketimbang hanya melihat dan mendengarkan sebuah nasihat
terlebih jika nasihat itu tidak diikuti dengan teladan yang baik dari orang
tua.
Yuk
ajak anak kita gemar membaca dengan memberikan mereka bacaan terbaik yang bukan
hanya sekadar buku tapi juga ilmu. Dan jangan lupa, orang tua tetap adalah
teladan terbaik yang bisa membuat seorang anak menjadi muslim yang tidak hanya
gaul namun juga berakhlak mulia.
Be First to Post Comment !
Post a Comment